Pegunungan Cycloop merupakan salah satu kawasan konservasi di Papua yang ditunjuk sebagai Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:782/Menhut-II/2012 tanggal 27 Desember 2012 dengan luas 31.479.89 Ha. Penetapan kawasan tersebut sebagai kawasan lindung tentu dengan pertimbangan bahwa gunung Cycloop merupakan tempat berlindung bagi beberapa satwa endemik Papua dan juga satu-satunya sumber air bersih bagi seluruh lapisan masyarakat baik di Kota dan Kabupaten Jayapura. Namun akhir-akhir ini eksistensi cagar alam pegunungan Cycloop sedikit mengalami permasalahan, yang pada akhirnya berdampak negatif juga terhadap aktifitas dan kelangsungan hidup masyarakat. Faktor-faktor kerusakan hutan yang disebabkan oleh masyarakat setempat seperti bermukim dalam kawasan hutan, ladang berpindah–pindah, penebangan pohon secara tidak sadar menyebabkan kerusakan hutan terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah perlindungan hutan, kearifan lokal masyarakat dan strategi pengolahan lingkungan sebagai upaya perlindungan hutan di kawasan cagar alam Cycloop Distrik Sentani Kabupaten Jayapura. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, dimana informasi data diperoleh melalui survei langsung ke lapangan. Metode yang digunakan yaitu metode analisa SWOT dengan turut memperhatikan ketidaksadaran masyarakat setempat dalam pengelolaan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dapat digunakan adalah strategi WO dengan nilia skor 3,33. Strategi WO dapat dilakukan dengan cara meminimalkan kelemahan W (Weaknesses) dengan memanfaatkan peluang O (Oppurtunities) yang ada, yaitu memanfaatkan kawasan cagar alam Cycloop menjadi objek penelitian secara optimal, sehingga dapat menekan peningkatan kerusakan hutan Cycloop.