Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Krim Ekstrak Daun Kopasanda (Chromolaena Odorata L.) terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Lisa Fitrianti; Dina Melia Oktavilantika
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 3 No 1 (2022): PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v3i1.7242

Abstract

Abstrak Latar belakang: Jerawat atau lebih dikenal dengan acne vulgaris merupakan suatu penyakit peradangan kronik dari unit pilosebasea yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Tanaman kopasanda mengandung senyawa kimia tanin, fenol, flavonoid, saponin, dan steroid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari krim daun kopasanda terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan mengetahui sifat fisik sediaan krim pada hari ke 1 dan ke 14. Metode: Pengujian aktivitas antibakteri sediaan krim dilakukan menggunakan metode difusi sumuran. Krim diformulasikan menjadi F1 (ekstrak 7,5%), F2 (ekstrak 10%), F3 (ekstrak 12,5%) dengan kontrol positif gel klindamisin 1% dan basis krim sebagai kontrol negatif. Hasil: Hasil uji aktivitas antibakteri krim menunjukan semua formula memberikan daya hambat terhadap bakteri Propionibacterium acne kecuali kontrol negatif (basis krim). Krim dengan konsentrasi ekstrak 12,5% memberikan diameter zona hambat yang paling besar. Hasil pengujian krim setelah penyimpanan 14 hari tidak menujukan perubahan yang bermakna karena krim masih memiliki sifat fisik yang baik dan tetap menujukan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne. Kata kunci : Antibakteri, Ekstrak daun kopasanda, Krim dan Propionibacterium acnes
Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Mangkokan (Polyscias scutellaria Burm.f.) Terhadap Bakteri Escherichia coli Rizki Ramadhani; Dina Melia Oktavilantika
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 3 No 1 (2022): PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v3i1.7243

Abstract

Abstrak Latar belakang: Tanaman mangkokan (Polyscias scutellaria Burm.f.) merupakan salah satu tanaman khas Indonesia yang memiliki kandungan senyawa aktif berupa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin yang bermanfaat sebagai agen antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun mangkokan (Polyscias scutellaria Burm.f.) sebagai agen antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli serta mengetahui besar konsentrasi dari ekstrak daun mangkokan (Polyscias scutellaria Burm.f.) yang dapat memberikan daya hambat minimum terhadap bakteri Escherichia coli. Metode: Metode pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode difusi dan dilusi. Hasil: Berdasakan hasil uji menunjukkan bahwa ada perbedaan secara signifikan penggunaan berbagai konsentrasi ekstrak daun mangkokan dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Konsentrasi ekstrak 90% merupakan konsentrasi paling baik dalam membentuk diameter zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli. Kadar Hambat Minimum (KHM) Escherichia coli belum dapat ditentukan karena pada konsentrasi 0,19%-50% belum dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Kata Kunci : Daun mangkokan (Polyscias scutellaria Burm.f.), Escherichia coli, antibakteri, difusi, dilusi
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Indramayu Dengan Metode Gyssens Sabrina Aisyah Putri; Dina Melia Oktavilantika
Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jff.2023.v1i1.8066

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit endemis yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Terapi antibiotik diperlukan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dengan prinsip terapi yang rasional guna menghindari terjadinya resistensi antibiotik, kematian, serta memperpanjang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik serta rasionalitas penggunaan antibiotik pada terapi demam tifoid. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif dan dianalisis secara deskriptif, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian kemudian di analisis menggunakan metode Gyssens dan di uji menggunakan teknik Chi-square menggunakan SPSS 26 version untuk melihat hubungan kriteria pasien dengan rasionalitas penggunaan antibiotik. Hasil penelitian didapatkan pola penggunaan antibiotik ialah antibiotik yang paling banyak digunakan sefotaksim sebanyak 40%, seftriakson sebanyak 33,8%, levofloksasin sebanyak 6,2%. Sebanyak 65 sampel pasien yang diteliti didapatkan sebanyak 55 pasien (84,6 %) mendapatkan pengobatan antibiotik yang rasional dan termasuk dalam kategori 0, sementara sisanya sebanyak 10 pasien (15,4 %) mendapatkan pengobatan yang tidak rasional meliputi kategori IIA sebanyak 3 pasien (4,6%), kategori IIB sebanyak 1 pasien (1,5%), kategori IIIA sebanyak 2 pasien (3,1%), kategori IIIB sebanyak 2 pasien (3,1%) dan kategori IVB sebanyak 2 pasien (3,1%). Nilai Chi-square di dapatkan usia memiliki hubungan terhadap pemilihan regimen antibiotik (p= 0,000b), dan pengujian LOS terhadap kerasionalan penggunaan antibiotik (p= 0,024b), lama pemberian antibiotik terhadap terhadap kerasionalan penggunaan antibiotik (p= 0,021b) dimana dapat disimpulkan bahwa terhadap hubungan yang signifikan antara LOS, lama pemberian antibiotik empiris terhadap kerasionalan penggunaan antibiotik.
FORMULASI, EVALUASI, DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI CLAY MASK EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) TERHADAP BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES Larasati Ayuni Wananggari; Dina Melia Oktavilantika
Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jff.2024.v2i1.9729

Abstract

Jerawat merupakan kondisi peradangan kronik pada kulit dimana salah satu penyebabnya adalah bakteri Propionibacterium acnes. Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) telah sering digunakan karena memiliki berbagai manfaat salah satunya adalah efek sebagai pelembab untuk kulit dan antibakteri karena mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol, dan tanin. Penggunaan ekstrak daun pandan wangi secara langsung tidak lazim dilakukan, sehingga untuk mempermudah penggunaan, ekstrak dibuat kedalam bentuk sediaan clay mask. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi basis (kaolin dan bentonit) terhadap sifat fisik dan stabilitasnya setelah cycling test, serta aktivitas antibakteri sediaan clay mask ekstrak daun pandan wangi dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes. Sediaan clay mask diformulasikan menjadi F1 (kaolin 25%; bentonit 3%), F2 (kaolin 30%; bentonit 4%), dan F3 (kaolin 35%; bentonit 5%) serta konsentrasi ektsrak yang digunakan 15% karena memiliki stabilitas yang optimal ketika dibuat menjadi sediaan. Pengujian aktivitas antibakteri sediaan clay mask dilakukan dengan metode sumuran dengan kontrol positif klindamisin 1% dan kontrol negatif basis sediaan. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan menunjukkan semua formulasi memberikan daya hambat terhadap bakteri Propionibacterium acnes dengan rata-rata diameter zona hambat berkategori sedang sebesar 9,00 mm (F1), 9,07 mm (F2), dan 9,55 mm (F3). Hasil pengujian evaluasi stabilitas sediaan setelah cycling test (6 siklus) menunjukkan tidak adanya perubahan bermakna sehingga sediaan dikatakan stabil dan masih memiliki sifat fisik yang baik.
ILMUWAN ANAK: TUMBUH DAN BELAJAR MELALUI PERCOBAAN SAINS DI GRANADA PRESCHOOL & KINDERGARTEN KOTA DEPOK Harits Atika Ariyanta; Lathvi Masyithah; Dina Melia Oktavilantika; Hotlina Nainggolan; Dona Suzana; Rachmi Ridho
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Darma Saskara Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Darma Saskara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/abdimasug.2023.v3i1.10015

Abstract

Dalam rangka mengatasi masalah kurangnya pemahaman sains pada anak usia dini, GRANADA Preschool & Kindergarten telah mengembangkan program "Kid Scientiest." Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan pemahaman sains anak-anak usia 4-6 tahun melalui eksperimen sains interaktif. Dalam lingkungan yang mendukung pengembangan karakter dan kreativitas, program ini tidak hanya menciptakan minat yang lebih besar terhadap sains, tetapi juga membangun kolaborasi antara anak- anak, orang tua, dan tenaga pengajar. Meskipun menghadapi kendala seperti keterbatasan waktu dan perbedaan latar belakang, program ini telah memberikan dampak positif yang meluas, termasuk pengenalan konsep dasar sains, peningkatan komunikasi antara keluarga dan sekolah, serta pengakuan terhadap pendidikan yang inovatif. Untuk menjaga keberlanjutan, GRANADA berencana untuk mengintegrasikan eksperimen sains dalam kurikulum reguler dan melibatkan tenaga pengajar dalam pelatihan inovatif. Kolaborasi dengan para ahli sains juga akan terus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas pengajaran sains yang lebih menarik dan mendidik.