Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENYULUHAN PERSONAL HIGIENE DAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI M Ridwan; Septi Widiyanti; Yuliawati Yuliawati; Rofana Aghniya
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023): Volume 5, Nomor 1, MEI 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i1.10167

Abstract

Masalah kesehatan yang dialami siswa remaja di sekolah sangat bervariasi yang paling sering dijumpai berhubungan dengan perilaku berisiko, seperti kebiasaan merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan melakukan hubungan seksual di luar nikah. Selain itu empat masalah kesehatan yang dinilai paling sering dialami dan mengancam masa depan remaja Indonesia antara lain kekurangan zat besi (anemia), kurang tinggi badan (stunting), kurang energi kronis (kurus), dan kegemukan atau obesitas. Kondisi ini menyebabkan mobilitas remaja juga sangat pesat, ditambah dengan pengaruh penggunaan Gadget menyebabkan derasnya informasi melalui media sosial yang tak tebatas, termasuk informasi dan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi yang sehat. Walaupun sudah tersedianya guru Bimbingan Konseling (BP) dan program UKS yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas setempat, tetap masih perlu ditingkatkan terutama pada siswa baru. Tujuan kegiatan pengabmas untuk memberikan pemahaman pada remaja mengenai personal higiene dan kesehatan reproduksi remaja putri di SMK Muhammadiyah 3 Kota Metro sebanyak 60 orang. Keberhasilan kegiatan ini dievaluasi melalui kegiatan pre dan post tes. Secara kuantitatif nilai rata-rata peserta sebelum dilaksanakan kegiatan adalah 66,44 dan mengalami kenaikan menjadi 66,7 dengan perbedaan mean 25,8. Demikian terjadi peningkatan   pengetahuan  tentang personal higiene dan kesehatan reproduksi remaja putri.
Pelayanan Kesehatan pada Pelatihan HSSE Karyawan dan Family Gathering Karyawan serta Keluarga PT. Sinar Bumi Nabung Lampung di Wisata Pulau Tegal Mas Lampung Selatan Riyanto Riyanto; Yoga Tri Wijayanti; Septi Widiyanti
INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement Vol 2 No 2 (2023): Juni
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/income.v2i2.352

Abstract

Essential health services are carried out in every activity, including Employee HSSE Training and Employee and Family Gathering by PT. Sinar Bumi Nabung Lampung on Tegal Mas Island Tourism, Lampung Selatan. Activities without providing health services can have fatal consequences for sudden illness and unexpected accidents. Problems encountered in activities on the beach can occur drowning and cardiac arrest or respiratory arrest. In addition, fatigue and accidents can occur at any time during the activities carried out. The purpose of community service activities is to provide preparedness for health services during activities for sudden illness or unwanted accidents. The method used is field preparation, logistics and medicines and the provision of health services for unwanted accidents or illnesses. As a result of the activity, there were 5 people injured due to collisions with rocks on the beach and 12 people who were suddenly sick could be given optimal health services. The need to take care of each participant during activities and health service readiness in various activities in the community
HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DEMANG SEPULAU RAYA TAHUN 2010 Erlita Chandra Dewi; Septi Widiyanti; Herlina Herlina
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol 4, No 1 (2011): JURNAL KESEHATAN METRO SAI WAWAI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkm.v4i1.699

Abstract

Abstrak. Angka Kematian Bayi di Indonesia tergolong tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, yaitu mencapai 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2009. Asfiksia neonatorum terjadi karena dipengaruhi oleh faktor ibu, faktor tali pusat dan faktor bayi. Faktor ibu diantaranya hipertensi, perdarahan abnormal, preeklampsi dan eklampsi, infeksi berat, demam selama persalinan, kehamilan lewat waktu partus lama dan ketuban pecah dini. Asfiksia neonatorum merupakan penyebab tertinggi kematian bayi di Kabupaten Lampung Tengah, yaitu sebesar 57,29%. Hasil prasurvey di RSUD Demang Sepulau Raya pada tahun 2010 sebesar 27,59% bayi lahir mengalami asfiksia neonatorum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan partus lama dan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD Demang Sepulau Raya tahun 2010. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasinya adalah seluruh bayi baru lahir hidup yang berjumlah 837 jumlah sampelnya adalah 271 bayi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan systematic random sampling. Cara pengumpulan data dengan studi dokumentasi menggunakan check list. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisis data didapatkan proporsi kejadian asfiksia nenonatorum sebanyak 46,13%, proporsi partus lama sebanyak 19,5%  dan proporsi ketuban pecah dini sebanyak 18,45%. Terdapat  hubungan antara partus lama  dengan kejadian asfiksia neonatorum   yaitu diperoleh hasil dari uji chi square X­2 hitung (8,599) X­­2 tabel (3,481), dan terdapat hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum, yaitu didapatkan X­­2 hitung (7,888) X­­2  tabel (3,481). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara partus lama dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir, dan ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir. Saran dari penelitian ini adalah perlunya melakukan deteksi dini adanya penyulit persalinan dan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil ketika pelayanan antenatal
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO Yuliawati Yuliawati; Septi Widiyanti
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol 6, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkm.v6i1.706

Abstract

Abstrak : Kehidupan suatu organisasi secara mendasar sangat ditentukan oleh manusia dan segenap sumber daya serta berbagai karakteristiknya, termasuk motivasi dan kinerja yang dimilikinya. Kedua komponen ini sangat berkaitan dalam diri pegawai saat melaksanakan tugas sehari-hari. Kinerja pegawai tidak lepas dari motivasi, sebagai pendorong seseorang melakukan kegiatan-kegiatannya guna mencapai tujuan yang ditentukan. Hasil wawancara pendahuluan : diketahui kinerja pegawai  prodi Kebidanan Metro belum optimal dan hasil pra survay masih kurangnya motivasi kerja pegawai. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kinerja pegawai pada program studi kebidanan Metro Tahun 2012. Desain penelitian ini survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasinya seluruh pegawai  program studi kebidanan Metro yaitu 39 orang sekaligus menjadi sampel penelitian (total sampling). Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner lalu dianalisis univariat untuk mengetahui proporsi dan bivariat dengan analisis korelasi product moment.  Hasil penelitian ditemukan dari 39 pegawai di Prodi Kebidanan Metro Tahun 2012 ternyata Kinerja pegawai 82,08 % termasuk katagori sangat baik, motivasi kerja sebesar 79,56 % termasuk katagori baik, ada hubungan bermakna antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai, sifat hubungan keduanya positif dan kekuatan hubungan kategori tinggi, maka disimpulkan ada hubungan bermakna antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai pada Prodi Kebidanan Metro. Saran kepada Prodi Kebidanan Metro agar mempertahankan dan meningkatkan kerja sama tim yang sudah ada dan meningkatkan kebutuhan akan prestasi pegawai sehingga akan mendorong  pegawai mengembangkan kreativitas dan mengerahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal (p-value =0 ,000; r.xy=0,715)
Pemberdayaan Mitra Melalui Pelatihan Hijamah dan Edukasi Kesehatan di Pondok Pesantren Al Muhsin Kota Metro Sri Lestariningsih; Yusro Hadi M; Septi Widiyanti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 2 Nomor 1 April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v2i1.91

Abstract

Awal tahun 2020 merupakan tahun yang mengkhawatirkan seluruh negara, tanpa terkecuali negara Indonesia. Hal itu disebabkan munculnya wabah virus Corona, yang bermula dari Kota Wuhan China, dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Penyebaran wabah Covid-19 ini hingga ke 216 negara termasuk Indonesia dan juga Provinsi Lampung. Wabah Virus ini telah menjadi Pandemi dan memerlukan penanganan yang serius, bukan hanya oleh pemerintah tapi juga oleh seluruh masyarakat. Salah satu pengobatan non-farmakologis sedang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia yaitu Bekam/ Al-Hijamah/ Cupping Therapy. Bekam dan penerapan PHBS dapat dijadikan peluang untuk meningkatkan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik sebagai sarana promotif dan preventif pencegahan penyakit dengan salah satu manfaat bekam yaitu meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuan dilakukan kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan mitra melalui Pelatihan Hijamah dan Edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), untuk mengetahui perbedaan nilai pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan. Metode yang digunakan yaitu one group pretest and posttest design. Analisis secara univariat menggunakan nilai mean dan analisis bivariat menggunakan uji Paired Samples Test dengan jumlah responden yaitu 25 orang. Hasil analisis univariat didapatkan nilai pretest yaitu Mean= 6, Median= 6, Modus= 6, nilai terendah= 2, dan nilai tertinggi 9. Sedangkan pada nilai posttest didapatkan nilai Mean= 8,12, Median= 8, Modus= 9, nilai terendah= 6, dan nilai tertinggi 10. Hasil uji bivariat didapatkan nilai p=0,000. Simpulan, ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara nilai pretest dan posttest sebelum dan sesudah dilakukan tindakan penyuluhan dan praktik.