Islam merupakan agama yang berhasil menempatkan akhlak pada derajat tertinggi setelah iman. Pesona Rasulullah Saw dalam membimbing umatnya menjadi manusia yang beradab, memberikan kesadaran betapa pentingnya moral bagi manusia. Sebagai mahasiswa Pendidikan Agama Islam yang kental dengan ajaran Islam, tentu akhlak menjadi sorotan pertama dalam berperilaku maupun bertutur kata. Identitas sebagai mahasiswa Pendidikan Agama Islam tentu tidak cukup dengan menonjolkan aspek intelektual saja. Dalam berkomunikasi mahasiswa Pendidikan Agama Islam harus memiliki etika dan soft skill yang baik. Salah satu cara yang tepat untuk mengasah etika dan soft skill tersebut yakni dengan public speaking. Artikel ini bertujuan membahas secara mendalam mengenai penguatan afektivitas mahasiswa Pendidikan Agama Islam melalui public speaking dengan pendekatan filsafat etis perspektif Ibnu Miskawaih. Metode yang digunakan yaitu kajian kepustakaan, dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang akurat dan terpercaya sebagai sumber utama dalam penyusunanya. Adapun hasil penelitian ini mengungkap bahwa penguatan afektifitas mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam melalui public speaking dengan pendekatan filsafat etis perspektif Ibnu Miskawaih dapat dilakukan dengan cara: (1) Membiasakan diri bersikap ikhlas, tolong-menolong, dan rendah hati, (2) Membiasakan diri berfikir kritis, (3) Membiasakan diri bersikap berani, (4) Membiasakan bersikap optimis, (5) Membiasakan diri bersikap kontrol diri dan (iffah).Kata Kunci: Akhlak, Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Public Speaking, Filsafat etis, Ibnu Miskawaih.