Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI BAHAYA STUNTING SEJAK DINI SEBAGAI STRATEGI UTAMA DALAM MENEKAN ANGKA STUNTING DI DESA RANDUPUTIH Taufikurrahman Taufikurrahman; Lailatul Hasanah; Aisyah Vira Ratnaningsih; Siti Nur Fauziah; Evi Tri Jayanti
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): KARYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan kondisi panjang atau tinggi badan seorang anak yang berada di bawah standar, hal ini merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas di Indonesia. Indonesia masih berada di bawah standar World Health Organization (WHO) dalam tingginya angka stunting. Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup luas dengan jumlah penduduk yang juga cukup tinggi, sehingga Indonesia harus memiliki banyak cara apabila ingin menekan angka stunting yang ada di setiap daerah. Salah satunya adalah di kecamatan Dringu, kabupaten Probolinggo. Angka rata-rata stunting di Indonesia pada tahun 2022 telah menyentuh angka 21 persen, sementara angka stunting di kecamatan Dringu masih berada di angka 25 persen. Tingginya angka stunting disebabkan oleh tingginya angka stunting di berbagai desa. Salah satunya adalah desa Randuputih. Terdapat satu akar masalah utama dalam menghadapi tingginya angka stunting di desa Randuputih, yaitu masalah kesadaran. Metode penyuluhan dan implementasi mengenai bahaya stunting sejak dini merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menekan tingginya angka stunting yang ada. Respon positif masyarakat dalam menanggapi kegiatan pengabdian yang ada merupakan kunci dalam penyelesaian permasalahan yang ada. Peningkatan kesadaran dapat menjadi acuan utama dalam standarisasi program penekanan angka stunting yang ada di desa Randuputih.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA PABEAN, KABUPATEN PROBOLINGGO Diana Hertati; Aisyah Vira Ratnaningsih; Afifah Rania Asmaradani; Winda Putri Setiawan; Putri Nur Azizah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 7 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i7.2406-2422

Abstract

Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis pada anak yang disertai dengan adanya infeksi berulang akibat praktik pemberian pola makan, pola asuh, dan sanitasi yang buruk selama 1000 hari pertama kehidupan anak (sejak lahir hingga usia 2 tahun), yang mengakibatkan perawakan anak lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Salah satu faktor penyebab stunting yaitu praktik pengasuhan yang tidak baik, seperti kurangnya pengetahuan kesehatan dan gizi calon ibu sebelum dan pada masa kehamilan hingga kurangnya akses ke makanan bergizi, hal ini dikarenakan masyarakat berasumsi bahwa makanan bergizi di Indonesia itu mahal. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah mengoptimalkan fungsi dan tugas kader posyandu sebagai penggerak dan penyuluh kesehatan masyarakat tentang pencegahan stunting serta menciptakan inovasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal berupa ikan, guna menggiatkan gerakan gemar makan ikan pada balita sebagai salah satu upaya pencegahan stunting di Desa Pabean, Kabupaten Probolinggo. Metode pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan penyuluhan secara ceramah dan praktik langsung pembuatan inovasi PMT berbahan pangan lokal terhadap Kader Posyandu. Kegiatan dilakukan pada akhir bulan Mei 2023, yang terbagi menjadi 2 (dua) alur kegiatan, yaitu: 1) Penyuluhan Edukasi Stunting dan Pemenuhan Kebutuhan Gizi Balita, dan 2) Praktek Pembuatan Inovasi Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal. Adapun hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu memberdayakan kader posyandu melalui pengembangan pengetahuan mengenai pencegahan stunting dan edukasi pemberian makan balita. Sekaligus memberikan keterampilan bagi kader posyandu dalam memanfaatkan sumber pangan lokal menjadi inovasi baru dalam Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa Nugget Ikan Kurisi guna mendorong gerakan gemar makan ikan pada balita.