Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Balance : Jurnal Akuntansi dan Manajemen

Moderasi Transparansi Media Sosial pada Pengaruh Koneksi Politik terhadap Indikasi Kecurangan Laporan Keuangan Frandy E F Karundeng; Pricilia J Pesak
Balance : Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol. 2 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah, Yayasan Mentari Meraki Asa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jam.v2i1.268

Abstract

Banyak top management perusahaan di Indonesia yang terkoneksi secara politik. Sayangnya, banyak juga kasus korupsi di Indonesia yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang memiliki koneksi politik. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji dan menganalisis pengaruh koneksi politik terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan. Selanjutnya, melihat perkembangan penyebaran informasi melalui media sosial yang begitu cepat dan mudah, maka transparansi media sosial digunkan sebagai variabel yang moderasi hubungan antara koneksi politik dan kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini dalakukan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2020-2021, dan menggunakan alat uji statistik smartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koneksi politik tidak berpengaruh pada indikasi kecurangan laporan keuangan. Berdasarkan model Bensih M-Score, perusahaan tidak tergolong sebagai manipulator laporan keuangan. Selain itu, para elit politik dalam perusahaan juga akan cenderung untuk menjaga legitiamasi dari masyarakat, sebab jika informasi kecurangan terungkap di publik, maka akan merusak citra publik dan bisa mengancam karir politknya. Begitu juga dengan transparansi media sosial tidak mampu memoderasi karena masyarakat menganggap informasi yang diungkapkan perusahaan tidak merefleksikan kondisi yang sebenarnya. Akhirnya, penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber masukan yang valid dalam mentukan indikasi kecurangan laporan keuangan, serta bisa menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan komposisi dewan komisaris dan direksi perusahaan. There are many top management of companies in Indonesia who are politically connected. Unfortunately, there are also many corruption cases in Indonesia that involving companies with political connections. Therefore, this study was conducted to examine and analyze the effect of political connections on indications of fraudulent financial statements. Furthermore, looking at the fast and easy dissemination of information through social media, the social media transparency is used as a variable that moderates the relationship between political connections and fraudulent financial statements. This research was conducted on mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2020-2021, and used the smartPLS statistical test tool. The results of the study showed that political connections have no effect on indications of fraudulent financial statements. Based on the Benih M-Score model, the sample companies is not classified as a financial statements manipulator. In addition, the political elites within the company will also tend to maintain legitimacy from the public, because if fraudulent information is revealed, it will harm the public image and could threaten their political career. Likewise, the transparency of social media is not able to moderate because the public considers that the information disclosed by the companies do not reflect the real conditions. Finally, this research is expected to be a valid source of input in determining indications of fraudulent financial statements, and can be taken into consideration by companies in determining the composition of the company's board of commissioners and directors.
Akuntansi Hijau dan Penghindaran Pajak Pricilia J. Pesak; Frandy E F Karundeng
Balance : Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol. 2 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah, Yayasan Mentari Meraki Asa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jam.v2i1.269

Abstract

Akuntansi hijau memungkinkan perusahaan menggunakan biaya lingkungan untuk perlindungan lingkungan. Dalam perpajakan, biaya digunakan sebagai pengurang penghasilan pajak. Oleh karena itu, penelitian ini untuk menguji apakah akuntansi hijau berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Populasi penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021 dan dianalisis menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS versi 29. Hasil penelitian menunjukkan akuntansi hijau tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Dengan demikian, perusahaan pertambangan dalam sampel penelitian ini tidak melakukan praktik penghindaran pajak. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertimbangan perusahaan menerapkan biaya lingkungan secara efektif dan efesien untuk mengurangi praktik penghindaran pajak. Green accounting allows companies to use environmental costs for environmental protection. In taxation, expenses are used as a deduction from tax income. Therefore, this study is to examine whether green accounting has an effect on tax avoidance. The population of this study are mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange for 2019-2021 and are analyzed using simple linear regression with the help of SPSS version 29. The results show that green accounting has no effect on tax evasion. Thus, the mining companies in this research sample do not conduct tax avoidance. This research is expected to contribute to the company's consideration of implementing environmental costs effectively and efficiently to reduce tax avoidance practices.
Relevansi Nilai Pengukuran Nilai Wajar Aset Non-Keuangan Ananta Dian Pratiwi; Frandy E. F. Karundeng
Balance : Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol. 2 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah, Yayasan Mentari Meraki Asa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jam.v2i1.270

Abstract

Informasi akuntansi dalam laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan oleh investor dalam pengambilan keputusan. Reaksi investor atas pengumuman informasi akuntansi menunjukkan tingkat relevansi nilai informasi akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji relevansi nilai informasi akuntansi melalui laba, nilai buku ekuitas, dan pengukuran nilai wajar aset non-keuangan. Penelitian menggunakan sampel 18 perusahaan terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2019-2022. Regresi linier berganda digunakan sebagai alat analisis untuk menguji hubungan antara variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba, nilai buku ekuitas dan pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memiliki relevansi nilai. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa laba dan nilai buku ekuitas dan pengukuran nilai wajar aset non-keuangan merupakan informasi yang bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan. Accounting information in financial statements is one of the information needed by investors in decision making. Investor reaction to the announcement of accounting information indicates the degree of relevance of the value of accounting information. This study aims to examine the relevance of the value of accounting information through profit, book value of equity, and measurement of fair value of non-financial assets. The study used a sample of 18 companies listed in the LQ45 index on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2019-2022. Multiple linear regression is used as an analytical tool to test relationships between research variables. The results showed that profit, book value of equity and measurement of fair value of non-financial assets have value relevance. This research provides empirical evidence that profits, book value of equities and fair value measurements of non-financial assets are useful information for investors in decision making.