Mugi Lestari, Mugi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Lestari, Mugi; Wibowo, Mungin Eddy; Supriyo, Supriyo
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 2 No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi professional guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kota Cilacap. Jenis penelitian ini adalah penelitian survai dengan metode kuantitatif dan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kota Cilacap yang berjumlah 24. Penelitian ini tidak menggunakan sampel. Instrumen yang digunakan adalah angket model skala Likert. Teknik analisis data deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kota Cilacap tergolong tinggi (78.71%). Semua sub variabel berada pada kriteria tinggi dengan perincian sub variabel yaitu  menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli (77.58%); menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling (81.4%); merancang program bimbingan dan konseling (77.11%); mengimplementasikan program  bimbingan dan konseling yang komprehensif (79%); menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling (76.14%); memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika professional (81.4%). Simpulan penelitian ini yakni guru bimbingan dan konseling SMP Negeri se-Kota Cilacap telah dapat menguasai dan mengaplikasikan kompetensi profesionalnya dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling dengan kriteria tinggi.   This study aims to determine the professional competence of counselors in the implementation of guidance and counseling services in the Junior High School of Cilacap City. Type of this research is survey with methods of quantitative and descriptive approach. Population was all of  counselor  amounting to 24. It didn’t use samples. The instrument used was a questionnaire Likert scale models. Percentage of descriptive were used for data analysis. The results showed that the professional competence of  counselors is high (78.71%). All of the sub variabel is high with details are the mastering of the concepts and practices of assessment to understand the conditions, needs, and problems of the counselee  (77.58% ); mastering the theoretical framework and practical guidance and counseling (81.4%); design a guidance and counseling program  (77.11%); implement a comprehensive guidance and counseling (79%); assess the process and outcomes of guidance and counseling activities (76.14%); have awareness and commitment to professional ethics (81.4%). The conclusions of the study, counselors in the Junior High School of Cilacap city has been able to master and apply their professional competence in the implementation of guidance and counseling services with high criteria.
Efektivitas Model Problem Based Learning Mata Pelajaran Geografi Materi Pokok Ketahanan Pangan, Energi, dan Industri di Kelas XI SMA Negeri 3 Pekalongan Lestari, Mugi; Suharini, Erni; Banowati, Eva
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to determine the effectivity of studying geography using problem based learning model to the students learning outcomes and positive responses of student to studying geography that uses problem based learning model. The experimental research done with quarsy experimental design model. Sampling method that used is purposive sampling with XI IPS 2 as experimental class and XI IPS 1 as a control class. Data collecting technique that used is test, questionnaires, observation, and documentation. Analysis data technique that used is normalized gain test and descriptive percentage. The result is: 1) studying geography with problem based learning model is effective to improve students learning outcomes. The cognitive study result in experiment class raised to 0.43 and include to “average” category. The affective and psychomotor study in experiment class is better than control class with “excellent” category. The study result in experiment class are better because of student got a direct experience in studying, so the knowledge that students have aren’t textual, but also more better understanding. 2) the student response to positive learning, include to “very agree” category. The conclusion of this research is problem based learning model is effective to use in studying geography on food security subject Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning terhadap hasil belajar siswa dan respon positif siswa terhadap pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning. Penelitian eksperimen yang dilakukan menggunakan model quarsy experimental design dengan rancangan nonequivalent control group design. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol. Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan yaitu test, kuisioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalized gain dan deskriptif persentase. Hasil penelitian: 1) Pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning efektif untuk mengingkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar kognitif siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 0,43 dan masuk kedalam kategori “Sedang”. Hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol dengan kategori “sangat baik”. Hasil belajar kelas eksperimen lebih baik karena dalam pembelajaran siswa mendapatkan pengalaman langsung, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya tekstual, namun pemahaman yang lebih luas. 2) Respon siswa terhadap pembelajaran positif, masuk kedalam kategori “sangat setuju”. Simpulan penelitian ini adalah model problem based learning efektif diterapkan dalam pembelajaran geografi materi ketahanan pangan.
Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Lestari, Mugi; Wibowo, Mungin Eddy; Supriyo, Supriyo
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 2 No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijgc.v2i4.3180

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi professional guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kota Cilacap. Jenis penelitian ini adalah penelitian survai dengan metode kuantitatif dan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kota Cilacap yang berjumlah 24. Penelitian ini tidak menggunakan sampel. Instrumen yang digunakan adalah angket model skala Likert. Teknik analisis data deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kota Cilacap tergolong tinggi (78.71%). Semua sub variabel berada pada kriteria tinggi dengan perincian sub variabel yaitu menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli (77.58%); menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling (81.4%); merancang program bimbingan dan konseling (77.11%); mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang komprehensif (79%); menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling (76.14%); memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika professional (81.4%). Simpulan penelitian ini yakni guru bimbingan dan konseling SMP Negeri se-Kota Cilacap telah dapat menguasai dan mengaplikasikan kompetensi profesionalnya dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling dengan kriteria tinggi. This study aims to determine the professional competence of counselors in the implementation of guidance and counseling services in the Junior High School of Cilacap City. Type of this research is survey with methods of quantitative and descriptive approach. Population was all of counselor amounting to 24. It didn’t use samples. The instrument used was a questionnaire Likert scale models. Percentage of descriptive were used for data analysis. The results showed that the professional competence of counselors is high (78.71%). All of the sub variabel is high with details are the mastering of the concepts and practices of assessment to understand the conditions, needs, and problems of the counselee (77.58% ); mastering the theoretical framework and practical guidance and counseling (81.4%); design a guidance and counseling program (77.11%); implement a comprehensive guidance and counseling (79%); assess the process and outcomes of guidance and counseling activities (76.14%); have awareness and commitment to professional ethics (81.4%). The conclusions of the study, counselors in the Junior High School of Cilacap city has been able to master and apply their professional competence in the implementation of guidance and counseling services with high criteria.
Efektivitas Model Problem Based Learning Mata Pelajaran Geografi Materi Pokok Ketahanan Pangan, Energi, dan Industri di Kelas XI SMA Negeri 3 Pekalongan Lestari, Mugi; Suharini, Erni; Banowati, Eva
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to determine the effectivity of studying geography using problem based learning model to the students learning outcomes and positive responses of student to studying geography that uses problem based learning model. The experimental research done with quarsy experimental design model. Sampling method that used is purposive sampling with XI IPS 2 as experimental class and XI IPS 1 as a control class. Data collecting technique that used is test, questionnaires, observation, and documentation. Analysis data technique that used is normalized gain test and descriptive percentage. The result is: 1) studying geography with problem based learning model is effective to improve students learning outcomes. The cognitive study result in experiment class raised to 0.43 and include to “average” category. The affective and psychomotor study in experiment class is better than control class with “excellent” category. The study result in experiment class are better because of student got a direct experience in studying, so the knowledge that students have aren’t textual, but also more better understanding. 2) the student response to positive learning, include to “very agree” category. The conclusion of this research is problem based learning model is effective to use in studying geography on food security subject Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning terhadap hasil belajar siswa dan respon positif siswa terhadap pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning. Penelitian eksperimen yang dilakukan menggunakan model quarsy experimental design dengan rancangan nonequivalent control group design. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol. Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan yaitu test, kuisioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalized gain dan deskriptif persentase. Hasil penelitian: 1) Pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning efektif untuk mengingkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar kognitif siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 0,43 dan masuk kedalam kategori “Sedang”. Hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol dengan kategori “sangat baik”. Hasil belajar kelas eksperimen lebih baik karena dalam pembelajaran siswa mendapatkan pengalaman langsung, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya tekstual, namun pemahaman yang lebih luas. 2) Respon siswa terhadap pembelajaran positif, masuk kedalam kategori “sangat setuju”. Simpulan penelitian ini adalah model problem based learning efektif diterapkan dalam pembelajaran geografi materi ketahanan pangan.