Claim Missing Document
Check
Articles

ESTIMASI PRODUKTIVITAS PADI MENGGUNAKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DALAM MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA PANGAN Nafi, Ahmad Yazidun; Sanjoto, Tjaturahono Budi; Suharini, Erni
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 14, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v14i1.9782

Abstract

Pati Regency is one of the largest rice-producing areas nationwide. However, data on the productivity of rice plants have been inadequate. So it appears the problem, 1) how the productivity of rice and how to estimate productivity of rice in support of food self-sufficiency program in Pati District? Population rice area Pati regency with Sample 85 points based on the interpretation of NDVI. The sampling method is simple random sampling. The first variable is productivity of paddy and the second variable is rice productivity estimates. The research instrument used questionnaire. Data analysis using the digital image interpretation technique and quantitative descriptive. Comparing the results mean produtivitas rice by BPS with the results of the study (2014) 5.43 with 5.5 tons / ha, the difference of 0.07 tons / ha. Among the data DISPERTANAK with the results of the study (2015) 109480 with 106,188.62 ha / year. There is a difference of 3.00%. So that remote sensing methods utilizing NDVI value in rice plants can be used to estimate the harvest area.
PREFERENSI PERMUKIMAN DAN ANTISIPASI PENDUDUK YANG TINGGAL DI DAERAH RAWAN LONGSOR DI KOTA SEMARANG hariyanto, -; Suharini, Erni
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 6, No 2 (2009): July 2009
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v6i2.93

Abstract

Setiap manusia membutuhkan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi kelangsungan hidupnya. Karena berbagai faktor, terkadang manusia rela tinggal di daerah yang rawan bencana seperti longsor. Sebagian dari mereka tidak mengetahui bahaya yang mengacam mereka, sebagian lain ada yang sudah mengetahui resiko yang mungkin terjadi, kemudia mereka membuat langkah-langkah antisipasinya. Oleh karena itu permasalahan yang muncul adalah bagaimana cara mereka para penduduk yang bertempat tinggal di daerah rawan lonsoran tersebut dalam menanggapi dan melakukan antisipasi dalam menghadapai ancaman bencana. Mereka yang tinggal di daerah rawan longsor mempunyai motivasi yang berlainan. Motivasi dan langkah antisipasi inilah yang menajdi tujuan dari penelitian ini. Populasi penelitian ini adalah mereka (KK) yang tinggal di daerah rawan longsor di kota Semarang. Identifikasi daerah rawan longsor dilihat dari topografi/kemiringan lereng dan formasi batuan (formasi Kalibiuk) yang meliputi Kecamatan Tembalang, Gunungpati, dan Ngalian. Sampel KK diambil acak dari ketiga kecamtan tersebut (purposive sampling) sebanyak 50 KK. Variabelnya adalah preferensi permukiman penduduk, Metode pengumpulan data yang digunakan dengan panduan wawancara, sedangkan analisis data secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian mereka yang tinggal di daerah rawan longsor terbagi dalam dua kelas yakni pendatang dan penduduk asli. Para pendatang umumnya tinggal di perumahan missal yang dibangun pengembang, tingkat ekonomi mereka lebih tinggi, mata pencaharian non pertanian. Sebaliknya penduduk asli membangun rumah sendiri, tingkat ekonomi lebih rendah dari pada pendatang, matapencaharian petani atau sektor informal lain. Motivasi pendatang memilih tinggal di sini karena pertimbangan dekat dengan tempat kerja, aksesibilitas tinggi, harga terjangkau. Bagi penduduk asli karena tanah warisan dan sumber penghidupan disini (sawah, tegalan). Baik pendatang dan penduduk asli sudah mengetahui resiko longsor. Hanya mereka berbeda dalam mengapresiasi terhadap longsor. Pendatang mengantisipasi dengan rekayasa teknis seperti memperkuat tulang bangunan, membuat tanggul, sampai reboisasi. Penduduk asli memandang longsor sebagai kejadian alami sehingga tidak perlu antisipasi dengan rekayasa teknis, mereka hanya melakukan reboisasi. Satu hal yang belum dilakukan oleh mereka baik pendatang maupun penduduk asli adalah sosialisasi pada anak-naka mereka bagaimana cara menyelamatkan diri seandainya longsor benar-benar terjadi. Kata kunci : Kesiapan penduduk, daerah rawan longsor, longsor
PREFERENSI PERMUKIMAN DAN ANTISIPASI PENDUDUK YANG TINGGAL DI DAERAH RAWAN LONGSOR DI KOTA SEMARANG Suharini, Erni; hariyanto, -
Jurnal Geografi Vol 6, No 2 (2009): July 2009
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap manusia membutuhkan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi kelangsungan hidupnya. Karena berbagai faktor, terkadang manusia rela tinggal di daerah yang rawan bencana seperti longsor. Sebagian dari mereka tidak mengetahui bahaya yang mengacam mereka, sebagian lain ada yang sudah mengetahui resiko yang mungkin terjadi, kemudia mereka membuat langkah-langkah antisipasinya. Oleh karena itu permasalahan yang muncul adalah bagaimana cara mereka para penduduk yang bertempat tinggal di daerah rawan lonsoran tersebut dalam menanggapi dan melakukan antisipasi dalam menghadapai ancaman bencana. Mereka yang tinggal di daerah rawan longsor mempunyai motivasi yang berlainan. Motivasi dan langkah antisipasi inilah yang menajdi tujuan dari penelitian ini. Populasi penelitian ini adalah mereka (KK) yang tinggal di daerah rawan longsor di kota Semarang. Identifikasi daerah rawan longsor dilihat dari topografi/kemiringan lereng dan formasi batuan (formasi Kalibiuk) yang meliputi Kecamatan Tembalang, Gunungpati, dan Ngalian. Sampel KK diambil acak dari ketiga kecamtan tersebut (purposive sampling) sebanyak 50 KK. Variabelnya adalah preferensi permukiman penduduk, Metode pengumpulan data yang digunakan dengan panduan wawancara, sedangkan analisis data secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian mereka yang tinggal di daerah rawan longsor terbagi dalam dua kelas yakni pendatang dan penduduk asli. Para pendatang umumnya tinggal di perumahan missal yang dibangun pengembang, tingkat ekonomi mereka lebih tinggi, mata pencaharian non pertanian. Sebaliknya penduduk asli membangun rumah sendiri, tingkat ekonomi lebih rendah dari pada pendatang, matapencaharian petani atau sektor informal lain. Motivasi pendatang memilih tinggal di sini karena pertimbangan dekat dengan tempat kerja, aksesibilitas tinggi, harga terjangkau. Bagi penduduk asli karena tanah warisan dan sumber penghidupan disini (sawah, tegalan). Baik pendatang dan penduduk asli sudah mengetahui resiko longsor. Hanya mereka berbeda dalam mengapresiasi terhadap longsor. Pendatang mengantisipasi dengan rekayasa teknis seperti memperkuat tulang bangunan, membuat tanggul, sampai reboisasi. Penduduk asli memandang longsor sebagai kejadian alami sehingga tidak perlu antisipasi dengan rekayasa teknis, mereka hanya melakukan reboisasi. Satu hal yang belum dilakukan oleh mereka baik pendatang maupun penduduk asli adalah sosialisasi pada anak-naka mereka bagaimana cara menyelamatkan diri seandainya longsor benar-benar terjadi. Kata kunci : Kesiapan penduduk, daerah rawan longsor, longsor
STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI Suharini, Erni
Jurnal Geografi Vol 6, No 2 (2009): July 2009
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan profesional. Dengan adanya hal tersebut perlu standar kompetensi guru agar kita memiliki guru profesional yang memenuhi standar sesuai dengan kebutuhan. Menyadari kondisi tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan standar kompetensi. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti ingin mengkaji : (1) Bagaimana kompetensi pedagogik guru geografi di SMA Negeri Kabupaten Pati; (2) Bagaimana kompetensi profesional guru geografi di SMA Negeri Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian ini adalah guru geografi SMA Negeri di Kabupaten Pati. Populasi berjumlah 17 guru dari 8 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Pati. Metode dalam pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Variabel penelitiannya adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional bagi guru geografi SMA Negeri di Kabupaten Pati. Data yang didapat diolah dengan menggunakan metode deskriptif persentase dan analisis statistik dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik yang dimiliki guru geografi adalah sebesar 68,8% termasuk dalam kriteria baik. Namun ada satu indikator yang termasuk dalam kriteria kurang baik, yaitu pada ketepatan alat evaluasi. Hal ini dikarenakan kurangnya kompetensi guru dalam memberikan umpan balik dan pelaksanaan penilaian selama proses pembelajaran. Sedangkan pada kompetensi profesional yang dimiliki guru geografi adalah sebesar 70,5% termasuk dalam kriteria baik. Ada dua indikator yang termasuk dalam kriteria kurang baik, yaitu pada indikator kemampuan membuka pelajaran dan kemampuan mengadakan variasi pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru kurang dalam kemampuan memotivasi siswa untuk memulai pembelajaran, dan guru hanya menyampaikan kompetensi dasar secara sepintas saja pada waktu memulai pelajaran sedangkan dalam kemampuan mengadakan variasi pembelajaran, guru kurang baik dalam memilih sumber belajar, menentukan metode dan media pembelajaran. Berdasarkan penelitian ini ada suatu hal menarik yaitu masih ada 1 sekolah yang terakreditasi B, sehingga peneliti ingin melengkapi hasil penelitian dengan membedakan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru geografi yang mengajar di SMA Negeri terakreditasi A dan B. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Guru Geografi
MENEMUKENALI AGIHAN PERMUKIMAN KUMUH DI PERKOTAAN MELALUI INTERPRETASI CITRA PENGINDERAAN JAUH Suharini, Erni
Jurnal Geografi Vol 4, No 2 (2007): July 2007
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat pertumbuhan penduduk kota yang lebih cepat dan tidak seimbang dengan ktersediaan lahan di perkotaan, mengakibatkan tekanan penggunaan lahan kota. Salah satunya ditandai dengan penggunaan lahan yang kurang atau tidak layak hunian untuk daerah permukiman. Keadaan yang demikian akan menimbulkan masalah tata ruang/ lingkungan. Utamanya dalam kaitan dengan hal ini adalah semakin pesatnya kemunculan permukiman kumuh di perkotaan. Dalam rangka optimasi pelaksanaan program perbaikan kampung, data spasial tentang permukiman kumuh perkotaan yang cermat, rinci dan aktual sangat diperlukan. Oleh karena itu kegiatan interpretasi citra penginderaan jauh dengan metode tertentu untuk menemukenali agihan spasial tentang permukiman kumuh di suatu wilayah (perkotaan) merupakan sebuah alternatif kegiatan yang dipandang lebih efektif dan efisien dalam mendukung perolehan data yang dimaksud. Kata kunci : perkotaan, permukiman kumuh, interpretasi foto udara
PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA SEKOLAH ADIWIYATA PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI JAWA TENGAH TAHUN 2016 Suharini, Erni; Hariyanto, Hariyanto; Nugroho, Mas Aditia
Edu Geography Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku peduli lingkungan siswa dan faktor yang membedakan pada sekolah adiwiyata perdesaan dan perkotaan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan deskriptif presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku peduli lingkungan siswa sekolah adiwiyata perdesaan dan perkotaan berbeda dari aspek kebersihan kelas, pengelolaan air, pengelolaan energi, pengelolaan sampah dan kepedulian lingkungan sekitar. Perbedaan perilaku peduli lingkungan sekolah adiwiyata perdesaan dan perkotaan tersebut dikarenakan beberapa faktor antara lain faktor individu siswa, luas sekolah, kegiatan lingkungan sekolah adiwiyata, dan fasilitas sarana prasarana sekolah adiwiyata tersebut. Perbedaan tersebut dapat menjadikan pembenahan sekolah dalam melaksanakan pendidikan berbasis lingkungan, agar mampu menciptakan siswa-siswa yang cinta dan peduli terhadap lingkungannya. Hal demikian yang menjadi tujuan utama dibentuknya sekolah adiwiyata. Abstract ___________________________________________________________________ This study aims to review determine Behavioral Environmental Care Students And factor distinguishes the Adiwiyata School of Rural and Urban. Techniques using questionnaire data collection, documentation, and interviews. Data analysis using descriptive analysis and descriptive percentage. Research shows that school Student Conduct Environmental Care in Rural and Urban Adiwiyata different from the aspect of cleanliness class, air management, energy management, waste management and concern for the Neighborhood. Differences in Behavior Environmental Care in Rural and Urban Adiwiyata school is due to several factors Other factors BETWEEN individual student, school area, activities Adiwiyata school environment, and has used the Adiwiyata school infrastructure. That difference can be made revamping hearts implement school-based Education Environment, in order to creates student-Capable Students Against The Love and Care for the environment. It thus Yang Become Top destinations Adiwiyata school establishment.  
KETERAMPILAN MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 Banowati, Eva; Suharini, Erni; Susanti, Dwi Novi
Edu Geography Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan mahasiswa dalam menyusun RPP berdasarkan Kurikulum 2013, mengetahui hubungan pemahaman dengan keterampilan dalam menyusun RPP berdasarkan Kurikulum 2013, dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi mahasiswa dalam menyusun RPP berdasarkan Kurikulum 2013. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 127 dan sampel sebanyak 70 responden dengan teknik sampling purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, tes, dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis statistik Chi Kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dalam menyusun RPP Kurikulum 2013 sudah termasuk kriteria terampil. Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Kuadrat menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemahaman dengan keterampilan dalam menyusun RPP Kurikulum 2013. Kendala yang dihadapi mahasiswa dalam menyusun RPP Kurikulum 2013 dapat diidentifikasi antara lain kisi-kisi dan instrumen penilaian, merumuskan indikator, menyusun LKS, evaluasi, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, penyusunan bahan ajar, tujuan pembelajaran, penentuan media dan sumber pembelajaran. This study aims to determine students skills in preparing lesson plans based on the curriculum in 2013, knowing the relationship of understanding with skills in preparing lesson plans based on the curriculum in 2013, and identify barriers faced by students in preparing lesson plans based on the curriculum of 2013. The population in this study as many as 127, and a sample of 70 respondents with a purposive sampling techniques. Data collection technique used documentation, testing, and questionnaires. Data were analyzed using descriptive analysis and statistical analysis of the percentage of Chi Square. The results showed that students in preparing the RPP Curriculum 2013 has been included skilled criteria. Based on the results of the statistical analysis Chi Square showed that there is a relationship between the understanding of the skills in preparing the RPP Curriculum 2013. Constraints faced by students in preparing the RPP Curriculum 2013 can be identified include grilles and instrument ratings, formulating indicators, prepare worksheets, evaluation, step- step learning activities, preparation of teaching materials, learning objectives, determining media and learning resources.
PEMBELAJARAN KEBENCANAAN BAGI MASYARAKAT DI DAERAH RAWAN BENCANA BANJIR DAS BERINGIN KOTA SEMARANG Edi Kurniawan, Erni Suharini, Dewi Liesnoor S dan Edi K Dewi Liesnoor S
Forum Ilmu Sosial Vol 42, No 2 (2015): December 2015
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v42i2.10143

Abstract

The high level of flood risk that occurs in Semarang city, raises the level of anxiety in the community , so it needs to have integration in community disaster education . The purpose of this paper is to inform the public profile of the flood prone areas in the form of non-spatial data base ( behavior towards disaster , habits and aspirations of the community in the face of disaster), and a disaster for developing learning models in shaping the character of the community . While the methods used are qualitative and Research and Development ( RnD ) The results showed that there is still a lack of knowledge in the society faces a disaster , it is shown by the lack of social and physical infrastructure of flood disaster . On the other hand to increase the capacity of communities to deal with disasters , disaster on the community learning can be done with the participation of the community ranging from mitigation , preparedness , disaster response , to recovery .Lessons of disaster is one of the strategies in the character building , because learning through disaster also internalized values ? ? of at least three characters , namely social care , care for the environment , and creative . Social care is realized by mutual cooperation , caring environment with hygiene and environmental conservation activities , and creative embodied through effective post-disaster management .
ESTIMASI PRODUKTIVITAS PADI MENGGUNAKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DALAM MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA PANGAN Nafi, Ahmad Yazidun; Sanjoto, Tjaturahono Budi; Suharini, Erni
Jurnal Geografi Vol 14, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pati Regency is one of the largest rice-producing areas nationwide. However, data on the productivity of rice plants have been inadequate. So it appears the problem, 1) how the productivity of rice and how to estimate productivity of rice in support of food self-sufficiency program in Pati District? Population rice area Pati regency with Sample 85 points based on the interpretation of NDVI. The sampling method is simple random sampling. The first variable is productivity of paddy and the second variable is rice productivity estimates. The research instrument used questionnaire. Data analysis using the digital image interpretation technique and quantitative descriptive. Comparing the results mean produtivitas rice by BPS with the results of the study (2014) 5.43 with 5.5 tons / ha, the difference of 0.07 tons / ha. Among the data DISPERTANAK with the results of the study (2015) 109480 with 106,188.62 ha / year. There is a difference of 3.00%. So that remote sensing methods utilizing NDVI value in rice plants can be used to estimate the harvest area.
KOMPETENSI PENGEMBANGAN PROFESI DAN POLA PEMBINAAN GURU BIDANG STUDI GEOGRAFI SMA NEGERI SE EKS KARESIDENAN PATI Santoso, Apik budi; Suharini, Erni; Sriyono, Sriyono
Jurnal Geografi Vol 14, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In order to achieve the objectives of the National Education educating the nation and develop the whole person is needed role professional educators. In accordance with the Law of the Republic of Indonesia No. 20 Year 2003 on National Education System, the position of teachers as educators are professional positions. Development of teacher competency standards aimed at improving the quality of teachers and teacher development patterns in a structured and systematic. However, the reality on the ground needs to be studied more in depth whether the teachers have been able to improve the competence of their professional development and how development patterns regarding the agencies or other competent parties. The population is all Geography teacher who has been certified and teach in high schools in Pati residency Ex se, but the data information obtained by means of random sampling. Variables include teacher professional development competence variable Geography and development patterns related to geography teacher professional development competencies. Data collection using documents, questionnaires and interviews. While data analysis using descriptive analysis percentage.The results showed that: 1) the research subjects have had a long teaching experience, have all been certified thus formally as a professional teacher. Professional development activities that stand turned out to be activities of the new book, student work activities (LKS). In MGMPs rides, teachers often team up matter for LKS material. Competence is quite encouraging professional development is the productivity of the preparation of papers, preparation of props Although there has been an increase in productivity of academic scholarly side in supporting the development of the profession, but in general (71.00%) level of competence of their professional development is still far from ideal, 2) pattern coaching competence Geography teacher professional development in SMA se Ex Pati residency, in the form of in-house training, discussions, workshops have been conducted by the teachers of Geography. However, other activities such as internships, partnerships with other schools and distance learning has not been optimally implemented either by the government (Kemendikbud, District Education Office, LPMP) and profider / other competent parties. So generally coaching competency Geography teacher professional development in the study area is not patterned in a clear and steady.Suggestions put forward related to this include: a). need to change the paradigm that every teacher to achieve keprofesinalannya level should be supported by scientific work, not just teaching and a pass UKG and graduated as a teacher learners, b). teachers need to be encouraged ability / competence development profession with appreciation and / reward (it may include funding), in order to awaken the passion attitudes and behavior as a professional teacher, c). the schools and other government agencies as well as to always earnestly reprogrammed professional development activities of teachers in a structured time and funding.
Co-Authors - Hariyanto A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ahmad Yazidun Nafi, Ahmad Yazidun Ali Ahmadi Ali Djamhuri Ananto Aji Andi Irwan Benardi, Andi Irwan Apik Budi Santoso Ardiyanto, Rian Ardiyanto, Rian Arifien, Moch Arifien, Moch Ashabul Kahfi Asriati Asriati, Asriati Bagus, Santoso Bagus, Santoso Baharsyah, Moch Nasrul Bitta Pigawati Budi, Sanjoto Tjaturahono Budi, Sanjoto Tjaturahono Cahyani, Yulia Fegy Cakrawala Singka Ismail, Cakrawala Singka DENI SETIAWAN Desi Inayati, Desi Dewi Liesnoor Setyowati Dewi Liesnoor Setyowati Dewi Liesnoor Setyowati Dwi Anna Hastuti, Dwi Anna dwi ayu lestari, dwi ayu Dwi Novi Susanti, Dwi Novi Edi Kurniawan Endhar Gilang Pradipta, Endhar Enni Suwarsi Rahayu Eristiawan, Rivano Riefky Ervando Tommy El-Hanif Eva Banowati Fajri, Zulfikar Ardiansyah Fauzia, Husna Gayuh, Supangkat Gayuh, Supangkat Hariyanto Hariyanto Hayuningtyas, Ninditya Enggawati Heri Tjahjono I Ketut Sudiana indianasari, Indianasari Kahfiani Irdoka, Kahfiani Kinanthi, Yumna Kusuma, Hanum Fintya M. Rifky Abu Zamroh Maisah, Aisirotul Marlina, Iin Marlina, Iin Mohammad Amin Mohammad, Nezar Ely Mohammad, Nezar Ely Mohmadisa Hashim Mugi Lestari, Mugi MUKAROMAH MUKAROMAH Mukhlas, Abd Basith Mulyono Mulyono Nasir Nayan Nisa, Lana Shofiatun Nisa, Lana Shofiatun Nona Chalista Aurora Nur Cahyo Nugraha, Ahmad Hutama Adhi Nugraha, Ahmad Hutama Adhi Nugraha, Satya Budi Nugroho, Mas Aditia Nugroho, Mas Aditia Prasadi, Anggi Hary Prasetyo, Syntya Juli Primadoni, Ade Bagus Puji Hardati Purwadi Suhandini Purwanto, Waid Agus Purwanto, Waid Agus Rahma Hayati Rahma Hayati Ramadhani, Katrina Rangkuti, Henra Abadi Rangkuti, Henra Abadi Rizkianto, M Eka Santoso, Budi Imam Santoso, Budi Imam Saputro, Febri Wahyu Siti Asiah Siti Fathonah Sriyono Sriyono Suroso Suroso Sutardji Sutardji Tjaturahono Budi Sanjoto Tri Suminar Tuti Supriyanti Asofi Ulum, Muhamad Roudhotul Ulum, Muhamad Roudhotul Vina Wiranata Wahyu Setyaningsih Wardani, Eva Kusuma Widiyaningsih, Nova Wirasanti, Avionita Wiyanto - Wulandari, Ariesta Dwi Wulandari, Ariesta Dwi