Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Media Informasi

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Usia 6 Sampai Dengan 24 Bulan pada Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Puskesmas Paseh Kabupaten Sumedang 2022 Rini Raniati; Dwi Nastiti Iswarawanti; Mamlukah; Dewi Laelatul Badriah
Media Informasi Vol. 19 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.181 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v19i1.74

Abstract

Latar Belakang: Penurunan stunting merupakan komitmen SDG dan prioritas pemerintah Indonesia. Pemberian Makan Bayi dan Anak yang baik (PMBA) merupakan salah satu strategi mencegah stunting di Indonesia. Namun konsumsi MP-ASI di Kabupaten Sumedang masih rendah baru mencapai 46%. Pengetahuan serta kondisi sosio ekonomi dapat mempengaruhi PMBA termasuk kecukupan minimum dietary diversity (MDD) dan minimum aceptable diet (MAD). Tujuan: Untuk menganalisis faktor yang berhubungan serta yang paling dominan berhubungan dengan PMBA di wilayah Puskesmas Paseh Kabupaten Sumedang. Metode: Jenis penelitian ini yaitu analitik deskriptif dengan desain correlational. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 6-24 bulan di wilayah Puskesmas Paseh dengan jumlah sampel 108 orang yang dipilih secara disproportional random sampling. Hasil: Hasil uji rank spearman menunjukan tidak ada hubungan signifikan antara usia ibu, pengetahuan ibu, pendidikan ibu, paritas dan mantangan makanan dengan PMBA. Namun terdapat hubungan signifikan antara pendapatan keluarga dengan PMBA (p= 0,012). Kesimpulan: Pendapatan Keluarga merupakan factor dominan yang mempengaruhi PMBA. Ibu dengan pendapatan keluarga tinggi berpeluang 3,968 kali lebih besar untuk melakukan praktik pemberian PMBA dengan baik daripada dengan pendapatan keluarga rendah.
Analisis Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kesediaan Masyarakat Untuk Melakukan Vaksinasi Covid-19 Dalam Upaya Percepatan Target Vaksinasi Di Puskesmas Rawat Inap Situ Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang Tahun 2022 Risman Aprianto; Esty Febriani; Rossi Suparman; Mamlukah
Media Informasi Vol. 20 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v20i1.80

Abstract

Latar Belakang : Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) Salah satu solusi dalam mencegah penyebaran penyakit adalah dengan vaksin COVID-19. Tujuan vaksinasi adal ah untuk menurunkan tingkat kesakitan & kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Program Vaksinasi COVID-19 belum berjalan optimal dikarenakan adanya masyarakat pro dan kontra terhadap vaksinasi, pengetahuan masyarakat juga berhubungan dengan adanya informasi dari media massa yang beredar dimasyarakat dengan pemberitaan terkait efek samping vaksin informasi ini berdampak tidak baik bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan kesediaan masyarakat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 di Pukesmas Rawat Inap Situ Kabupaten Sumedang. Metode : Desain penelitian analitik deskriptif dan desain studi cross sectional dengan metode kuantitatif dengan jumlah sampel 100 responden. Analisis dilakukan dengan univariat, bivariat dan multivariat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, populasi umur 7 – 65 tahun, metode pengambilan sampel secara acak atau random. Hasil : Hasil analisis multivariat dari 5 variabel yang berhubungan, variabel umur dan pengetahuan memiliki hubungan terhadap kesediaan masyarakat untuk melakukan vaksinasi COVID-19, variabel ketersediaan informasi, sikap masyarakat tidak berpengaruh terhadap kesediaan masyarakat untuk melakukan vaksinasi COVID-19, pengetahuan merupakan faktor dominan dengan kesediaan untuk di vaksinasi COVID-19. Simpulan : Terdapat hubungan antara variabel umur, Pendidikan dan pengetahuan dengan ketersediaan informasi, sikap masyarakat tidak berpengaruh terhadap kesediaan masyarakat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 dalam upaya percepatan target vaksinasi di Puskemas Rawat Inap Situ. Perlu adanya evaluasi secara berkala dalam pelaksanaan Vaksinasi di Puskesmas Situ dalam rangka meningkatkan cakupan vaksinasi.
Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Tingkat Depresi, Tekanan Darah, Frekuensi Nadi Dan Kadar Gula Darah Pada Lansia Kelompok Binaan Rumah Zakat Desa Tegalurung Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu Di Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2022 Lutfiatur Rosyidah; Mamlukah; Rossi Suparman; Lely Wahyuniar
Media Informasi Vol. 19 No. 2 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v19i2.82

Abstract

Latar Belakang : Peningkatan Usia Harapan Hidup menyebabkan meningkatnya jumlah lansia di dunia setiap tahunnya. Secara global terdapat 727 juta lansia, jumlah tersebut diproyeksikan akan berlipat ganda menjadi 1,5 miliar pada tahun 2050. Peningkatan jumlah lansia membutuhkan penanganan yang serius karena secara alamiah lansia mengalami penurunan baik dari segi fisik, biologi maupun mentalnya, ditambah adanya pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dzikir terhadap tingkat depresi, tekanan darah, frekuensi nadi dan kadar gula darah pada lansia kelompok binaan Rumah Zakat Desa Tegalurung Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu di masa pandemi Covid-19 Tahun 2022. Metode : Menggunakan metode quasi experimental dengan rancangan penelitian pre and post test with control group design. Populasi penelitian 35 lansia dan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi 32 lansia (total sampling). Analisis dilakukan dengan univariat dan bivariat..Hasil : Analisis univariat dari 32 responden setengahnya (50%) mendapat intervensi terapi dzikir, untuk kelompok intervensi sebagian kecil (25%) depresi, sebagian besar (75%) hipertensi, seluruhnya (100%) dengan frekuensi nadi normal dan sebagian besar (56,3%) dengan kadar gula normal. Untuk kelompok kontrol sebagian kecil (18,8%), sebagian besar (75%) hipertensi, seluruhnya (100%) dengan frekuensi nadi normal dan sebagian besar (62,5%) dengan kadar gula normal. Untuk hasil analisis bivariat: ada pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat depresi (p value=0,009), tidak ada pengaruh terapi dzikir terhadap tekanan darah dengan p value=0,106 (sistol) dan 0,130 (diastole), ada pengaruh terapi dzikir terhadap frekuensi nadi (p value=0,017) dan Ada pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula (p value=0,027). Simpulan : Ada pengaruhyang signifikan (p value=<0,05) terapi dzikir terhadap tekanan darah, frekuensi nadi dan kadar gula darah. Saran : Menyebarluaskan informasi terkait terapi dzikir sebagai alternatif terapi non farmakologi untuk untuk mengobati dan mencegah hipertensi, diabetes mellitus dan depresi serta untuk menekan penggunaan obat yang irasional di masyarakat.