Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat

Edukasi Pembuatan Pestisida Nabati dari Kulit Bawang Merah di Desa Bagorejo Kabupaten Banyuwangi Ratri Sekaringgalih; Alif Nur Laili Rachmah; Yuni Susanti; Ayu Qurota A’yun; Ansori Ansori
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.335

Abstract

Pengabdian masyarakat di Desa Bagorejo bertujuan untuk mengoptimalkan potensi kulit bawang merah sebagai bahan baku pestisida nabati. Hal ini berkaitan dengan masyarakat Bagorejo yang mata pencaharian utamanya adalah petani. Namun, petani cenderung masih menggunakan pestisida kimia untuk membasmi hama. Sehingga pembuatan pestisida nabati merupakan jawaban untuk meminimalisir penggunaan pestisida kimia mengingat dampak penggunaan pestisida kimia yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Harga pestisida kimia yang meningkat setiap tahunnya juga menjadi alasan untuk mendukung penggunaan pestisida nabati. Perkembangan pemanfaatan kulit bawang merah masih sangat minim, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan potensinya. Berdasarkan permasalahan tersebut, kami berinisiatif untuk memberikan solusi melalui sosialisasi dan praktek. Kegiatan diawali dengan sosialisasi potensi kulit bawang merah, pelatihan pembuatan pestisida nabati dari kulit bawang merah, serta evaluasi kegiatan. Hasil dari pengabdian ini yaitu masyarakat dapat memperoleh pengetahuan tambahan tentang potensi kulit bawang merah, dan manfaatnya selain sebagai limbah serta dapat mengolah kulit bawang merah sebagai pestisida nabati. Community service in Bagorejo Village aims to optimize the potential of red onion skin as a raw material for botanical pesticides. It relates to the Bagorejo community, where the main livelihood is farmers. However, farmers tend to still use chemical pesticides to eradicate pests. So that the manufacture of botanical pesticides is the answer to minimize the use of chemical pesticides, considering the impact of the use of chemical pesticides which are quite dangerous for human health and the environment. The price of chemical pesticides which has increased every year is also a reason to support the use of botanical pesticides. The development of red onion skin utilization is still very minimal, it occurs due to a lack of public awareness and knowledge about its potential. Based on these problems, we took the initiative to provide a solution through outreach and practice. The activity began with socializing the potential of red onion skin, training on processing red onion skin into botanical pesticides and evaluating the activities. The result of this service is the community gained a significant increase in knowledge related the knowledge of the potential of red onion skin, and apart from being a waste, it can also process red onion skin as a botanical pesticide.
Pelatihan Pembuatan Minuman Probiotik Teh Kombucha dengan Varian Tanaman Herbal di Desa Bagorejo - Banyuwangi Yuni Susanti; Ayu Qurota A’yun; Ansori Ansori; Ratri Sekaringgalih; Alif Nur Laili Rachmach; Nabila Salsabila Hanum
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.383

Abstract

Kombucha adalah salah satu minuman probiotik dari teh yang difermentasi. Kombucha berperan penting sebagai antioksidan, antikanker, dan antidiabetes. Kombucha dapat memperbaiki sistem pencernaan, menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, meningkatkan daya tahan tubuh dan energi, mengurangi nyeri sendi, serta menurunkan berat badan. Berdasarkan hasil survei, masyarakat di Desa Bagorejo yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani masih memiliki kesadaran yang kurang akan pentingnya menjaga kesehatan di masa pandemi. Padahal berbagai tumbuhan herbal seperti serai, jahe, kunyit, dan temulawak tumbuh liar dan subur di sana. Untuk mencegah penyebaran COVID-19 diperlukan pola hidup sehat, salah satunya dengan rutin mengonsumsi minuman probiotik seperti teh kombucha. Oleh karena itu, melalui program pengabdian kepada masyarakat dengan membuat teh kombucha dengan tambahan rasa dari tanaman herbal, diharapkan dapat meningkatkan kesaaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat dan menjaga kesehatan di masa pandemi. Program ini dilaksanakan dengan metode pelatihan yang melibatkan ibu-ibu PKK. Tahapan program ini adalah observasi dan koordinasi, penyiapan tester, sosialisasi, pelatihan, evaluasi, dan pendampingan kegiatan. Hasil dari program ini adalah bertambahnya wawasan dan motivasi baru bagi masyarakat untuk tetap sehat dan produktif di masa pandemi. Kombucha tea is one of the probiotic beverages derived from fermented tea. Kombucha tea plays significant roles as an antioxidant, anticancer, and antidiabetic. Besides that, kombucha tea can improve the digestive system, lower blood sugar and cholesterol levels, boost the immune and energy, reduce joint pain, and lose weight. Based on the survey, the local community in Bagorejo Village, Banyuwangi, mostly works as farmers. However, during the COVID-19 pandemic, health awareness in the community is still lacking. On the other hand, various herbal plants such as lemongrass, ginger, turmeric, and curcuma grow wild and thrive there. To prevent the worsening spread of COVID-19, an adaptation to a healthy lifestyle is necessary, for example by routinely consuming probiotic beverages like kombucha tea. Therefore, through the community service program by making kombucha tea with flavor addition from herbal plants, they are expected to understand health awareness better and begin a healthier life. This program was conducted using training method involving PKK women. The steps of this program are observation and coordination, sample preparation, socialization, production, evaluation, and activity assistance. The results of this program are new insights and motivation for the community to maintain the health and productive during pandemic.