Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KINETIKA EKSTRAKSI HIDROTERMAL SENYAWA FENOLIK GRACILARIA SP Dwi Setyorini
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.611 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.24

Abstract

Senyawa fenolik merupakan salah satu komponen fitokimia yang terkandung dalam tumbuhan termasuk alga Gracilaria sp. Senyawa fenolik dikenal sebagai antioksidan yang mengandung agen bioaktif penting yang bermanfaat bagi kesehatan manusia seperti mencegah maupun menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satu cara untuk mengambil senyawa fenolik yaitu melalui proses ekstraksi dengan menggunakan air subkritis sebagai pelarut karena ramah lingkungan , food grade dan biayanya relative murah. Untuk mengetahui kondisi operasi yang optimal, diperlukan perhitungan kinetika ekstraksi menggunakan persamaan lagergren untuk mengetahui jumlah faktor minimal yang mempengaruhi hasil ekstraksi senyawa fenolik pada gracilaria Sp. Ekstraksi dilakukan pada 3 variabel suhu yang berbeda yaitu 140oC, 160oC dan 180oC pada tekanan 3 MPa. Kadar senyawa fenolik equivalen dengan asam galat. Model kinetika ekstraksi yang sesuai yaitu orde 1, hal ini menunjukkan bahwa proses ekstraksi di pengaruhi oleh 1 variabel.
TEKNOLOGI EKSTRAKSI MINYAK BAWANG BOMBAI (ALLIUM CEPA L.) MENGGGUNAKAN METODE MICROWAVE HYDRO-DIFFUSION GRAVITY (MHG) DAN SOXHLET Yeni Variyana; Dian Ayu Afifah; Dwi Setyorini; Achmad Qodim Syafaatullah
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 2 No 1 (2023): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.963 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v2i1.450

Abstract

Umumnya, bawang bombai (Allium cepa L.) diekstraksi sebagai bahan penyedap masakan dan obat-obatan. Akan tetapi, proses ekstraksi masih terbatas pada yield yang dihasilkan dengan metode tradisional. Pada penelitian ini digunakan metode ekstraksi microwave hydro-diffusion and gravity (MHG) untuk mengevaluasi bagaimana mempengaruhi yield minyak yang dihasilkan dari bawang bombai. Selain itu, adanya metode sokletasi sebagai teknik ekstraksi konvensional sebagai pembanding terhadap kinerja dan kuantitas ekstrak. Selanjutnya, metode ekstraksi MHG tidak memerlukan penggunaan pelarut, melainkan menggunakan air yang terdapat di dalam material sebagai pelarut internal. Dalam penelitian ini, bawang bombai diperlakukan dengan dua (2) cara yaitu dengan penjemuran sinar matahari (sun dying) selama 1 hari dan tanpa pretreatment. Parameter ekstraksi dengan MHG digunakan daya microwave sebesar 600 W, waktu ekstraksi 75 menit, dan ukuran material 1 cm. Hasil penelitian menunjukkan yield lebih tinggi diperoleh dari bahan melalui sun drying sebesar 2,78% dibandingkan dengan bahan yang tidak di pretreatment yaitu 1,76%. Hasil recovery minyak yang dihasilkan dari metode soxhlet sebesar 4,98% selama 5 jam. Oleh karena itu, metode MHG dapat dijadikan sebagai salah satu metode ekstraksi yang ramah lingkungan, waktu ekstraksi lebih cepat, dan konsumsi energi yang lebih sedikit sehingga dapat diterapkan pada skala yang lebih besar.
OPTIMASI EKSTRAKSI MINYAK BIJI ALPUKAT DENGAN PELARUT N-HEXANA Achmad Qodim; Dwi Setyorini; Renova Panjaitan; Yeni Variana; Ansori
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 2 No 1 (2023): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.719 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v2i1.452

Abstract

Produksi buah alpukat di Indonesia dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan terus menerus. Salah satu bagian dari alpukat yang masih belum dimanfaatkan maksimal adalah bagian bijinya. Biji alpukat ini memiliki berbagai potensi yang dapat digunakan. Diantaranya mengandung minyak nabati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel. Namun, waktu ekstraksi yang dibutuhkan biasanya memakan waktu lama. Dan suhu yang digunakan untuk mengekstrak minyak dari biji alpukat ini dibutuhkan suhu yang tinggi. Metode ekstraksi sokletasi merupakan salah satu dari beberapa metode ekstraksi yang digunakan untuk mengekstrak minyak dari biji alpukat. Pengaruh suhu dan waktu selama ekstraksi dipelajari dalam penelitian ini. Hasil penelitian dianalisa yield dan kadar asam lemak bebasnya. Hasil dari penelitian ini dianalisa agar memperoleh hasil yang optimal. Salah satu metode yang digunakan adalah Response Surface Methodology (RSM). Metode RSM ini digabungkan dan diterapkan untuk mengoptimalkan dan menganalisis kondisi ekstraksi. Faktor independen adalah suhu ekstraksi (100-110 oC), dan waktu ekstraksi (5-7 jam). Kondisi optimum ekstraksi adalah 103,041oC, dan 5,689 jam. Model prediksi yang diperoleh sebesar 12,518% untuk yield hasil ekstraksi dan kadar asam lemak bebas sebesar 1,489%.