Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERAN KREDIT MODAL USAHA BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA MISKIN DESA MOTONG KECAMATAN UTAN Suwardi, Didi; Permatacita, Fitria
Jurnal TAMBORA Vol 2 No 3 (2017): EDISI 5
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.324 KB)

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemberian kredit modal usaha BMT dapat berperan dalam meningkatkan pendapatan pada rumah tangga miskin di Desa Motong Kecamatan Utan. Tujuan pokok dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis peran pemberian kredit usaha dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin setelah mendapatkan kredit modal usaha BMT di Desa Motong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif. Penelitian ini di lakukan di BMT Desa Motong Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa. Jenis dan sumber data penelitian adalah data primer dan sekunder. Metode Pengumpulan Data menggunakan wawancara, kuesioner dan teknik dokmentasi. Populasi dan Sampel Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 168 nasabah BMT dan jumlah sampel berjumlah 63 nasabah BMT. Teknik analisis menggunakan rumus pendapatan dan uji statistik pangkat tanda wilcoxon.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jumlah modal yang dimilki sebelum adanya kredit modal usaha berkisar antara Rp.350.000 s/d Rp.2.650.000/bulan dengan rata-rata sebesar Rp.1.177.778 dan jumlah pendapatan berkisar antara Rp.145.328 s/d Rp.6.462.624 dengan rata-rata Rp.2.600.779 dan jumlah modal yang dimiliki sesudah adanya kredit modal usaha berkisar antara Rp.850.000 s/d Rp.4.650.000/bulan dengan rata-rata sebesar Rp.2.755.556 jumlah pendapatan berkisar antara Rp.726.020 s/d Rp.9.058.756/bulan dengan rata-rata sebesar Rp.3.803.203, memiliki selisih sebesar Rp.1.202.424, hal ini disebabkan karena pendapatan sebelum adanya pemberian kredit modal usaha lebih kecil daripada pendapatan sesudah pemberian kredit modal usaha yang berarti pemberian kredit modal usaha BMT terhadap rumah tangga miskin dapat dikatakan meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin. Dari hasil analisis pendapatan diketahui bahwa pendapatan usaha kecil sebelum adanya kredit modal usaha adalah Rp. 19.800.000 dengan rata-rata /responden sebesar Rp. 314.286 dan sesudah adanya kredit modal usaha di Desa Motong Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Rp. 142.775.000, dengan rata-rata/responden sebesar Rp. 2.266.270, Artinya pendapatan meningkat sebesar 13,86%. Pada uji statistik pangkat tanda wilcoxon menunjukkan keseluruhan nilai Asymp sig 0,000 ≤ 0,05 atau Zhitung sebesar -6.894 berada di daerah kritis Ztabel ≤ 1,645 atau Z ≥ -1,645, sehingga Ho ditolak HI diterima. Konsekwensi dari HI diterima dan Ho ditolak berarti bahwa kedua variabel memiliki nilai median yang berbeda. Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan pendapatan sesudah adanya modal kredit usaha, terbukti. Perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor modal, pendapatan dan kredit modal usaha.
IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA “MAJU” DAN “SEJATI” DESA TENGAH DALAM PEMANFAATAN POTENSI BUAH SRIKAYA UTAN Suwardi, Didi; Saputri, Dinar Suksmayu; Permatacita, Fitriah
Jurnal TAMBORA Vol 2 No 3 (2017): EDISI 5
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.612 KB)

Abstract

Ketersedian buah Annona squamosa Linn atau srikaya sangat melimpah di Kecamatan Utan dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi aneka makanan yang bernilai secara ekonomi. Kurangnya Pemahaman kelompok mitra dalam manajemen usaha
PEMBERDAYAAN PETANI JAGUNG ORBA (ORONG BAWA) MELALUI PENGEMBANGAN USAHA DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN JAGUNG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI TUKAR PETANI Suwardi, Didi; Saputri, Dinar Suksmayu; Permatacita, Fitriah
Jurnal TAMBORA Vol 3 No 1 (2019): EDISI 6
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.155 KB)

Abstract

Target yang ingin dicapai dalam Program KKN-PPM ini adalah : (a) Peningkatan produksi diversifikasi olahan jagung ditingkat petani jagung khususnya di Desa Orong Bawa Kecamatan Utan (b) Meningkatkan efisiensi biaya olahan jagung karena penggunaan teknologi pengembangan diversifikasi produk olahan jagung yang relatif murah dan mudah diaplikasikan oleh petani jagung (c) Melakukan perbaikan pada sistem teknologi pengolahan jagung melalui pengembangan usaha diversifikasi produk olahan jagung guna meningkatkan nilai jual jagung. (d) Meningkatkan partisipasi masyarakat agar lebih bersemangat dalam melakukan diversifikasi produk olahan jagung. (e) Membangun kemitraan dan kerjasama yang efektif antara Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah dan masyarakat petani jagung di Kecamatan Utan sebagai salah satu sentra produksi jagung di Kabupaten Sumbawa. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Program KKN-PPM ini menggunakan metode pelatihan/penyuluhan dan pendampingan intensiv kepada kelompok tani Desa Orong Bawa. Adapun transfer IPTEK pada kegiatan pelatihan/penyuluhan antara lain : 1) Komposisi kimia, kandungan nutrisi dan unsur pangan fungsional (nilai tambah) pada jagung ; 2) Proses tahapan dalam pengembangan usaha diversifikasi produk olahan jagung; 3) Pelatihan dan praktek langsung dalam diversifikasi produk olahan jagung seperti teh celup bulu jagung, jeli dari bonggol jagung dan pakan ternak dari bonggol jagung”. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mulai Bulan Juli hingga Agustus 2018. Hasil yang diperoleh menunjukkan masyarakat memahami dan terampil dalam membuat aneka produk yang berbahan dasar jagung dan bernilai ekonomi.
PERAN KREDIT MODAL USAHA BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA MISKIN DESA MOTONG KECAMATAN UTAN Suwardi, Didi; Citra, Fitriah Permata
Valid Jurnal Ilmiah Vol 15 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.778 KB)

Abstract

The formulation of the problem in this research is whether the provision of capital credit business BMT can play a role in increasing the income of poor households in Motong Village Utan District. The main objective of this research is to analyze the role of business credit in increasing the income of poor households after obtaining the capital credit of BMT business in Motong Village. The method used is descriptive method. This research was conducted in BMT Motong Village, Utan, Sumbawa District. The types and sources of research data are primary and secondary data. Data Collection Method uses interviews, questionnaires and techniques of documentation. Population and Sample The total population in this study are as many as 168 BMT customers and the number of samples totaling 63 BMT customers. The analytical technique uses the income formula and the wilcoxon rank test statistic. The results showed that the amount of capital owned before the capital credit business ranged from Rp.350.000 to Rp.2.650.000 / month with an average of Rp.1.177.778 and the amount of income ranges from Rp.145,328 to Rp.6,462,624 with an average of Rp.2,600,779 and the amount of capital held after the capital credit business ranges from Rp.850,000 to Rp.4.650.000 / month  with an average of Rp.2.755.556 total revenues ranged from Rp.726.020 to Rp.9.058.756/ month with an average of Rp.3.803.203, has a difference amount of Rp.1.202.424,  This condition shows that the provision of capital credit of BMT businesses to poor households can increase the income of poor households. In the statistical test the rank of wilcoxon indicates the overall value of Asymp sig 0.000 ≤ 0.05 or Zhitung of -894 is in critical area Ztabel ≤ 1.645 or Z ≥ -1,645, so Ho is rejected, while HI accepted. The consequences of HI are accepted and Ho is rejected means two variables have different median values. The hypothesis that there is a difference in income after the capital of business credit was given, proven. The difference is caused by capital, income and business capital credit factors.
PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP INFLASI DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT Apprirachman, Rozzy; Suwardi, Didi; Ilman, Abdul Hadi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.778 KB) | DOI: 10.37673/jebi.v2i2.4

Abstract

Penelitian  ini  di  desain  untuk  mencari  pengaruh  dari  desentalisasi  fiskal terhadap inflasi  di Provinsi  Nusa  Tenggara  Barat dari  tahun  2010 -2014  dengan  melihat  data  dari  sepuluh  kabupaten  kota  di  NTB  dalam  bentuk data panel.   Desentralisasi fiskal  di proksi  dari  rasio  DAK  terhadap  APBD, rasio  DAU  terhadap  APBD,  rasio  DBH  terhadap  APBD,  dan  retri busi. Sedangkan inflasi  diproksi  dari  PDRB Provinsi NTB.  Alat  analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  Regresi  linear berganda  dengan  menggunakan  metode  Fixed  Effect  Model  (FEM).  Dari  hasil penelitian  dengan  signifikansi  95  persen  didapat  bahwa  Rasio  DAK  terhadap  APBD  berpengaruh  negatif  terhadap  inflasi  di  NTB  yaitu  ketika DAK  naik  satu  satuan  maka  inflasi  di  NTB  akan  berkurang  sebesar  0,1290144 satuan .  Rasio  DAU   Terhadap  APBD  berpengaruh   positif   terhdap inflas  di  NTB   dengan  koefisien  sebesar  0.5825204,  rasio  DBH terhadap APBD  berpengaruh  positif  terhadap  inflsi  sebesar  0,4592334  dan  retribusi berpengaruh  negatif  dan  signifikan  terhadap  inflasi  di  NTB  dengan  koefisien 0,0003764.
PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2010-2014 Mentari, Munyta; Ilman, Abdul; Suwardi, Didi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.241 KB) | DOI: 10.37673/jebi.v2i2.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Foreign Direct Investment (FDI) terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2010-2014. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi dan variabel independen antara lain: FDI yang diproksi dari persentase penanaman modal asing terhadap PDRB, Schoolig atau tingkat pendidikan yang diproksi dari persentase pendduk usia 15 tahun keatas yang menamatkan pendidikan hingga tingkat SLTA, investasi domestik yang diproksi dari persentase pananaman modal dalam negeri terhadap PDRB, interaksi antara FDI dengan human capital (tingat pendidikan), serta variabel kontrol yang terdiri dari APBD yang diproksi dari persentase APBD terhadap PDRB dan variabel inflasi yang diproksi melalui PDRB deflator. Analisis data menggunakan model regresi data panel dengan mengambil sampel 10 Kabupaten dan Kota di Provinsi NTB dari tahun 2010-2014. Hasil uji chow dan uji hausman menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam regresi data panel tersebut adalah fixed effect model. Sehingga hasil estimasi menunjukkan bahwa FDI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini disebabkan karena rendahnya kemampuan transfer teknologi oleh sumber daya manusia di provinsi NTB mengingat angkatan kerja didominasi oleh pekerja lulusan SD.
ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2008-2012 Suwardi, Didi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.518 KB) | DOI: 10.37673/jebi.v1i2.42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengaruh pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masing-masing sektor terhadap penyerapan tenaga kerja sektoral di Kabupaten Sumbawa Barat; (2) Mengetahui hubungan pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan PDRB masing-masing sektor terhadap penyerapan tenaga kerja sektoral di Kabupaten Sumbawa Barat; (3) Mengetahui kemampuan masing-masing sektor ekonomi dalam menyerap tenaga kerja di Kabupaten Sumbawa Barat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menununjukkan bahwa: (1) pertumbuhan jumlah penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada semua sektor, adapun pertumbuhan PDRB sektor pertanian, pertambangan, perdagangan dan jasa juga tidak berpengaruh signifikan, hanya pertumbuhan PDRB pada sektor industri yang berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja; (2) Pertumbuhan jumlah penduduk memiliki hubungan yang positif terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian, perdagangan, dan jasa-jasa, sementara sektor pertambangan dan industri memiliki hubungan yang negatif. Terdapat hubungan positif antara pertumbuhan PDRB dengan penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian, industri, perdagangan dan jasa-jasa; (3) Kemampuan dari sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri, sektor perdagangan dan sektor jasa-jasa dalam menyerap tenaga kerja berturut-turut adalah sebagi berikut 16.041 jiwa, 4.226 jiwa, 4.351 jiwa, 24.327 jiwa, dan 48.890 jiwa. Kata kunci : Pertumbuhan PDRB, Pertumbuhan penduduk ,Tenaga kerja sektoral
ANALISIS PERBANDINGAN JUMLAH LABA PEDAGANG KELONTONG SETELAH BERDIRINYA ALFAMART Amri, Fahrul; Jibrail, Ahmad; Suwardi, Didi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.009 KB) | DOI: 10.37673/jebi.v2i2.59

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dan perbandingan Laba pedagang kelontong sebelum dan setelah berdirinya Alfamart di kecamatan Sumbawa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer di mana data yang diperoleh langsung dari sumbernya dengan cara menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu responden toko kelontong di Kecamatan Sumbawa dengan jumlah sempel sebanyak 24. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada purposive sampling. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif dengan menggunakan analisis keuntungan dan analisis uji beda. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah laba yang di terima pedagang kelontong sebelum dan setelah berdirinya Alfamart di sekitar Kecamatan Sumbawa dengan nilai probabilitas hasil uji beda mencapai (?0.1) yang <0.05 yang berarti Laba pedagang menunjukkan perbedaaan yang signifikan sebelum dan setelah berdirinya Alfamart, di mana setelah adanya Alfamart laba pedagang kelontong lebih rendah di bandingkan sebelum berdirinnya Alfamart. Kata kunci : Pedagang kelontong, Laba, Alfamart
PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP INFLASI DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT Apprirachman, Rozzy; Suwardi, Didi; Ilman, Abdul Hadi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37673/jebi.v2i2.4

Abstract

Penelitian  ini  di  desain  untuk  mencari  pengaruh  dari  desentalisasi  fiskal terhadap inflasi  di Provinsi  Nusa  Tenggara  Barat dari  tahun  2010 -2014  dengan  melihat  data  dari  sepuluh  kabupaten  kota  di  NTB  dalam  bentuk data panel.   Desentralisasi fiskal  di proksi  dari  rasio  DAK  terhadap  APBD, rasio  DAU  terhadap  APBD,  rasio  DBH  terhadap  APBD,  dan  retri busi. Sedangkan inflasi  diproksi  dari  PDRB Provinsi NTB.  Alat  analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  Regresi  linear berganda  dengan  menggunakan  metode  Fixed  Effect  Model  (FEM).  Dari  hasil penelitian  dengan  signifikansi  95  persen  didapat  bahwa  Rasio  DAK  terhadap  APBD  berpengaruh  negatif  terhadap  inflasi  di  NTB  yaitu  ketika DAK  naik  satu  satuan  maka  inflasi  di  NTB  akan  berkurang  sebesar  0,1290144 satuan .  Rasio  DAU   Terhadap  APBD  berpengaruh   positif   terhdap inflas  di  NTB   dengan  koefisien  sebesar  0.5825204,  rasio  DBH terhadap APBD  berpengaruh  positif  terhadap  inflsi  sebesar  0,4592334  dan  retribusi berpengaruh  negatif  dan  signifikan  terhadap  inflasi  di  NTB  dengan  koefisien 0,0003764.
PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2010-2014 Mentari, Munyta; Ilman, Abdul; Suwardi, Didi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37673/jebi.v2i2.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Foreign Direct Investment (FDI) terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2010-2014. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi dan variabel independen antara lain: FDI yang diproksi dari persentase penanaman modal asing terhadap PDRB, Schoolig atau tingkat pendidikan yang diproksi dari persentase pendduk usia 15 tahun keatas yang menamatkan pendidikan hingga tingkat SLTA, investasi domestik yang diproksi dari persentase pananaman modal dalam negeri terhadap PDRB, interaksi antara FDI dengan human capital (tingat pendidikan), serta variabel kontrol yang terdiri dari APBD yang diproksi dari persentase APBD terhadap PDRB dan variabel inflasi yang diproksi melalui PDRB deflator. Analisis data menggunakan model regresi data panel dengan mengambil sampel 10 Kabupaten dan Kota di Provinsi NTB dari tahun 2010-2014. Hasil uji chow dan uji hausman menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam regresi data panel tersebut adalah fixed effect model. Sehingga hasil estimasi menunjukkan bahwa FDI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini disebabkan karena rendahnya kemampuan transfer teknologi oleh sumber daya manusia di provinsi NTB mengingat angkatan kerja didominasi oleh pekerja lulusan SD.