Agus Dana Permana dan Rostaman ., Agus Dana Permana dan Rostaman
Jurusan HPT Fakultas Pertanian Universitas Jendral Soedirman

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENYAKIT PADA TANAMAN PISANG DAN DISTRIBUSINYA DI WILAYAH KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS Mirayanti Kusuma, Ajeng; Rostaman, Rostaman; K, Marsandi
Jurnal Agro Wiralodra Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v3i1.36

Abstract

Pisang termasuk komoditas hortikultura yang penting di Indonesia. Pisang selain mudah didapat karena musim panennya berlangsung sepanjang tahun juga sangat digemari oleh masyarakat dunia tanpa pandang usia. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui jenis-jenis penyakit yang menyerang tanaman pisang, 2) menentukan tingkat serangan penyakit, 3) mengungkapkan pola penyebaran penyakit tanaman pisang di Kecamatan Sumbang, kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sumbang pada Desember 2014 sampai dengan Maret 2015. Penelitan ini menggunakan metode survei, yaitu suatu pengamatan atau penyelidikan yang teliti dan seksama untuk mendapatkan keterangan yang jelas dan baik di daerah tertentu. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu dengan pola pengambilan sampel pada daerah pertanaman pisang yang memiliki minimal 20 rumpun di seluruh desa di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Identifikasi penyakit dilakukan di Laboraturium Mikroba Simbiotik Tanaman (MST) Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit pada tanaman pisang adalah penyakit Layu Fusarium dan Sigatoka. Penyakit Layu Fusarium tersebar luas di seluruh desa Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, sedangkan penyakit Sigatoka tingkat serangan penyakitnya bervariasi dari rendah (0-30%), sedang (31-70%), hingga tinggi (>70%). Intensitas penyakit Sigatoka tertinggi terdapat di Desa Sikapat.
KEEFEKTIFAN BAKTERI Serratia ENDOSIMBION WBC TERHADAP ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) DI LABORATORIUM ENTOMOLOGI BBPOPT JATISARI KARAWANG Dwimartina, Fina; Rostaman, Rostaman; Soesanto, Loekas
Jurnal Agro Wiralodra Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v3i1.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui pengaruh perlakuan bakteri Serratia Endosimbion WBC terhadap mortalitas serangga S. litura; 2) Mengetahui pengaruh pemberian bakteri tersebut terhadap daya konsumsi larva S. litura; 3) Mengetahui pengaruh bakteri tersebut terhadap perkembangan serangga. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BBPOPT Jatisari Karawang, pada bulan Maret sampai Juli 2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen, menggunakan rancangan acak terpisah yang terdiri dari 10 perlakuan dan 2 kali ulangan. Variabel yang diamati adalah mortalitas (%), tingkat konsumsi larva, dan perkembangan larva. Hasil penelitian menunjukkan bakteri Serratia tidak menimbulkan kematian pada serangga uji (mortalitas 0%), tidak berbeda nyata pada daya konsumsi larva, dan tidak berpengaruh nyata terhadap persentasi larva yang menjadi pupa. Bakteri Serratia berpengaruh nyata terhadap berat pupa dan persentasi pupa menjadi imago.
Raw Secondary Metabolites of Trichoderma harzianum T10 in Tapioca Flour Towards Cucumber Damping-off Soesanto, Loekas; Ilahiyyah, Hidayatul; Mugiastuti, Endang; Manan, Abdul; Rostaman, Rostaman
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 12, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v12i2.24567

Abstract

Trichoderma harzianum is effective for controlling soil-borne pathogenic fungi and producing secondary metabolites. When applied in the field, the raw secondary metabolites are quickly decreased directly by sunlight. One strategy to avoid degradation is the use of tapioca fluor liquid formula for biological control agents. This research aimed to obtain the most effective concentration of tapioca flour in development of raw secondary metabolites of Trichoderma harzianum T10, its effect on damping-off and growth of cucumber. This research was carried out at the screen house and the Plant Protection Laboratory, Faculty of Agriculture, Jenderal Soedirman University from September 2017 up to January 2018. The study was conducted in two stages, i.e., in vitro and in planta. The in vitro stage used completely randomized design with five repetitions and five treatments consisted of T. harzianum T10 in Potato Dextrose Broth, and in 0.5; 1; 1.5; and 2% of tapioca flour media. In in planta, randomized block design was used with five repetitions and six treatments consisted of control, T. harzianum T10 in PDB, and in 0.5; 1; 1.5, and 2% of tapioca flour media. Variables observed were density of conidia, disease incubation period, disease incidence, AUDPC, maximum growth potential, germination ability, plant height, canopy fresh weight, root length, and fresh root weight. Result of the research showed that the highest conidial density (1.23 x 107 conidia mL-1) of T. harzianum T10 was found in 2% tapioca flour with an increase of 63.28% compared to the PDB. The tapioca flour of 1 and 2%, and PDB could suppress the disease incidence by 81.82%. The lowest AUDPC was at 2% tapioca flour. The raw secondary metabolites could not delay the incubation period significantly and increase cucumber plant growth. The novelty is the use of antagonistic fungi in terms of raw secondary metabolites and the discovery of tapioca flour with the right concentration to produce high conidia density and high raw secondary metabolites. The benefits are to find other cheaper ingredients in promoting antagonistic fungal growth and the use of antagonistic fungal bioactive compounds to control plant pathogen