Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Al Kahfi : Jurnal Pendidikan Agama Islam

Keberagamaan Peserta Didik Melalui Budaya Agama di SMPN 10 Bandung Ulfah Azqia Mupidah; Opik Taupik Kurahman; Lutfiyani
Al Kahfi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 7 No. 1 (2022): Al-Kahfi, Januari - Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan perkembangan agama mahasiswa yang mencari perkembangan budaya agama di SMP Negeri 10 Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembinaan keagamaan siswa melalui pengembangan budaya keagamaan di SMP Negeri 10 Bandung telah berjalan dengan baik dan terprogram, baik yang dilakukan oleh sekolah sebagai lembaga pendidikan yang utuh dengan hikmah yang berkaitan dengan perkembangan budaya keagamaan di sekolah dan kegiatan masyarakat yang dilakukan oleh Rohis (Spiritual Islam) sebagai semacam kegiatan ekstrakurikuler sekolah khusus keteduhan. kegiatan keagamaan lainnya. Keberhasilan ini dapat dicapai karena upaya kepala sekolah dan dukungan dari seluruh komunitas sekolah dengan menunjukkan komitmen yang masing-masing terjadi bersama dan saling mendukung.
Peranan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Ar Rayhan dalam Pembinaan Akhlak Anak di Ranting Bamban Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat Zainal Bahri; Lutfiyani
Al Kahfi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 7 No. 2 (2022): Alkahfi: Juli-Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fakta anak-anak di Desa Ranting Bamban Jorong Sigunanti Kecamatan Kinali memiliki sikap kurang hormat kepada orangtua, guru maupun teman-temannya. Dan untuk mengatasinya pun dapat dilakukan dengan diberikannya pembinaan akhlak pada diri anak tersebut. Sedangkan dalam pembinaan akhlak ini tidak hanya dapat dilakukan oleh lembaga formal dan informal saja melainkan juga lembaga non formal yang ada di masyarakat, yaitu TPA. TPA adalah lembaga non formal yang selain mengajarkan Al-Qur’an juga mengajarkan ibadah, aqidah dan akhlak. Dan telah terbukti adanya perubahan sikap anak setelah mengikuti pendidikan di TPA tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan cara observasi, wawancara terhadap beberapa narasumber dan dokumentasi terkait Pembinaan Akhlak Anak di Ranting Bamban Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TPA Ar Rayhan mempunyai peranan dalam pembinaan akhlak anak. Hal ini terlihat adanya perubahan sikap anak-anak yang lebih baik dari sebelumnya. Dan pembinaan akhlak anaknya dapat dilakukan melalui: mengajarkan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai tajwidnya, mengajarkan tata cara dan hafalan bacaan shalat serta diajarkannya materi tentang akhlak dengan menggunakan kitab Akhlaqul Banin. Adapun dalam membina akhlak anak dapat menggunakan beberapa metode, yaitu: metode ceramah, privat, klasikal, pembiasaan, keteladanan, dan pengawasan. Faktor pendorong pembinaan akhlak di TPA terdiri dari: dukungan orangtua, motivasi anak dan lingkungan masyarakat. Sedangkan faktor penghambat pembinaan akhlak anak terdiri dari: media massa khususnya media elektronik yaitu handphone dan televisi yang menjadikan anak kurang berakhlak serta salah dalam memilih teman untuk bergaul.
Desain Pendidikan Agama Islam di SMA Yadi Mulyadi; Lutfiyani
Al Kahfi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 6 No. 2 (2021): Alkahfi: Juli-Desember 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain PAI di SMA merupakan sebuah kerangka, bentuk serta rancangan prosedur pengembangan serta usaha dalam keadaan sadar kemudian direncanakan dalam mempersiapkan siswa untuk kenal dan paham serta menghayati, beriman dan bertaqwa, berakhlakul karimah, menerapkan ajaran Islam berdasarkan pokoknya yaitu al-Qur’an dan Hadits melewati aktivitas pengajaran, pelatihan dan bimbingan serta penerapan apa yang sudah dilaksanakan (pengalaman). Metode penelitian yang digunakan yaituliterature research atau kajian kepustakaan dimana peneliti melakukan seluruh usahaguna mendapatkan serta mengumpulkan seluruhinformasi terkait permasalahan yangditeliti.Penelitian ini menyajikan berbagai teori yang berhubungandengan teori lainnya serta ditunjang juga denganData dari sumber-sumber pendukung di perpustakaan, terutama yang berkaitan denganDesain Pendidikan Pendidikan Agama Islam di SMA. Data-data yang dianalisis mengenai Desain Pendidikan Pendidikan Agama Islam di SMA mengacu pada sumber buku primer tersebut dan referensi-referensi lainnya yang mendunkung terhadap Desain Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA. Pembahasan mengenai data yang telah ditemukan selanjutnya dianalisisagar didapatkan kesimpulan kemudian penggunaan metode analisis dengan analisis kualitatif.Pembelajaran PAI di SMA bertujuan agar keimanan dan ketakwaan dapat meningkat, melalui penanaman pengetahuan sehingga bisa dihayati dan pengalaman maupun pengamalan siswa-siswi tentangajaran Agama Islam.Agar menjadi muslim yang terus meningkat dalam keimanan serta ketaqwaannya kepada Allah SWT, berakhlakul karimah baik secara pribadi, di masyarakat, maupun bangsa dan negara, sehingga bisa berlanjut pada tingkat pendidikan selanjutnya.
MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF Nurliana; Marzuki; Helnovializa; Lutfiyani
Al Kahfi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 8 No. 1 (2023): Al-Kahfi: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dirancang oleh guru, yang sifatnya baru, tidak seperti biasanya dilakukan, dan bertujuan untuk memfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. Suatu pembelajaran yang inovatif tentu harus didasari oleh penetapan proses yang baik. Selain itu, suatu model pembelajaran yang baik harus disusun dan dilandasi pemikiran yang sistematis, logis, dan dapat berpengaruh pada peningkatan positif perilaku siswa baik ketika proses pembelajaran berlangsung ataupun pasca pembelajaran tersebut dilaksanakan.