M Jazuli
Universitas Negeri Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEPE' PEPE' BAINE DANCE DANCER RECRUITMENT SYSTEM AT SIRAJUDDIN SANGGAR GOWA REGENCY Selfiana Saenal; M Jazuli; Syakir Syakir
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v2i2.47718

Abstract

Pepesaat dance performance is one of the dance performances that began to develop in modern society such as Makassar. In the quality of performance, the role of the organization becomes important to be able to continue to develop following the changing times and the needs of society. Sanggar Sirajuddin Gowa is famous for the Pepe-pepe'Baine dance which is often performed at various events as a means of entertainment. The purpose of this study was to analyze the recruitment process of Pepe' Baine dancers at Sanggar Sirajuddin Gowa. The research method used is qualitative with a descriptive case study approach with interview, observation, and questionnaire data collection techniques. The results of the analysis showed that the process of recruiting dancers by Sanggar Sirajuddin was not specific but went naturally which made the Sanggar Leadership assess the feasibility of becoming a Pepe-pepe dancer. This is one of the reasons the number of dancers is only 9 people to date.
Pembelajaran Seni Multikultural Menghadapi Konstruksi Masyarakat 5.0 Pada Era Vuca Nuning Zaidah; M Jazuli; Darsono Darsono; Sunarto Sunarto
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mewujudkan pembelajaran seni multikultural adalah mengintegrasikan kemampuan fisik, intelektual, kreativitas, pertautan pembelajarandengan kebudayaan yang dinamis dan bermakna untuk dikelola menjadi sarana mewujudkan cita-cita nasional. Untuk menciptakan struktur dan proses kebudayaan secara fondamentaltidaklah mudah, dibuktikan sulitnya implementasi di lapangan, hal ini dibebabkan adanya jeratan kebiasaan masa lalu yang sulit berubah serta ketidaksiapan penanganan teknis dan praktis.Menyikapi dekade transformasi revolusi industri 4.0, Society 5.0 dan premis VUCA(Volatility, Uncertainity, Complexity, dan Ambiguity) berdampak positif terhadap individu dalam meminimalisir resiko dan peluang yang muncul, memberi kesempatan bagi pembelajaran seni untuk berinovasi berbeda dengan apa yang dialami manusia sebelumnya. Sebuah gagasan berorentasi dengan study kasus empirisyaitu menjelaskan fakta yang diperoleh selama penelitian untuk dianalisis dan diproses berdasarkan teori, dibeberapa lembaga pembelajaranseni.Metode diskriptif kualitatif perspektif fenomenologi bidang pembelajaranseni dan paradikmanya.Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dianalisis menggunakan teknik analisis konten dan analisis komparatif.Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang kesadaran bersama dalam pengajara seni untuk mengubah pikiran negatif dan ketakutan terhadap perkembangan industri yang kian maraksekalipun masih bergerak dalam Revolusi Industri 4.0, tetapi tetap bergerak beradaptasi pada era Society 5.0 melampui VUCA terhadap paradikma seni.