Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN KOMBINASI OBAT ANALGETIKA PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT X JAKARTA Eric Kurnia Abdillah; Reza Ismail Abdul Rahman; Lestari Nugrahini; Nur Islamiyah; Taufani Tasmin
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.995 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v1i2.16

Abstract

Analgesik adalah obat yang selektif mengurangi rasa sakit dengan bertindak dalam sistem saraf pusat atau pada mekanisme nyeri perifer, tanpa secara signifikan mengubah kesadaran. Analgesik menghilangkan rasa sakit, tanpa mempengaruhi penyebabnya. Nyeri merupakan sensasi yang mengindikasikan bahwa tubuh sedang mengalami kerusakan jaringan, inflamasi, atau kelainan yang lebih berat seperti disfungsi sistem saraf. Oleh karena itu nyeri sering disebut sebagai alarm untuk melindungi tubuh dari kerusakan jaringan yang lebih parah. Rasa nyeri seringkali menyebabkan rasa tidak nyaman seperti rasa tertusuk, rasa terbakar, rasa kesetrum, dan lainnya sehingga mengganggu kualitas hidup pasien atau orang yang mengalami nyeri. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit X Jakarta pada bulan November 2017 dengan metode penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan melihat data rekam medis pasien pasca operasi dengan metode retrospektif, serta pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling periode JanuariJuni 2017. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, ditemukan kejadian Drug Related Problem dengan kategori penggunaan obat tanpa indikasi sebanyak 1 pasien (7,59%). Dapat disimpulkan bahwa Pasien pasca operasi sebanyak 55,43% berjenis kelamin laki-laki dan 44,57% berjenis kelamin perempuan.Usia remaja sebanyak 11,96%, dewasa 48,91% dan lansia 39,13% Jenis operasi major sebanyak 52,57% dan operasi minor 40,43%. Pola penggunaan obat yang diperoleh 38,04% digunakan turunan pirazolin, 35.87% turunan asam karboksilat pirolizin, 15,22% turunan asam asetat, 5,43% turunan fenamat, 3,26% turunan asam propionat, dan 2,18% turunan para aminofenol. Dosis yang digunakan dari setiap terapi secara keseluruhan telah sesuai.
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIASMA PADA PASIEN PEDIATRIK DI PUSEKESMAS XYZ JAKARTA Ari Permana Putra; Rizka Aisyah; Febrina Ayu Ramadhani; Sri Sufiyantini; Taufani Tasmin
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.906 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v1i2.17

Abstract

Asma merupakan penyakit umum yang terdapat di seluruh dunia. Angka prevalensinya bervariasi di berbagai negara. Secara klinis, kejadian asma ditandai dengan penyempitan bronkus yang reversibel. Diantara episode penyempitan terdapat keadaan ventilasi normal. Pada penderita asma, kekambuhan dapat diakibatkan oleh berbagai rangsangan yang menandakan adanya hipersensitivitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan obat serta kesesuaian pengobatan asma dan asma pada pasien asma pediatri di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas XYZ Jakarta periode Agustus 2016–Januari 2017 yang meliputi jenis kelamin dan penyakit penyerta. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas XYZ Jakarta pada bulan November 2017 dengan metode penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan melihat data rekam medis pasien asma pediatri dengan metode retrospektif, serta pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling periode Agustus 2016 – Januari 2017.Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas XYZ Jakarta pasien pediatrik yang lebih banyak menderita asma adalah jenis kelamin Laki-laki 98 orang (58,68%), penggunaan obat antiasma pada pasien pediatrik yang paling banyak digunakan adalah Salbutamol 2mg 127 obat (49,03%) dari 347 obat dengan bentuk sediaan tablet (51,75%). Kerasionalan penggunaan obat antiasma pada pasien pediatrik berdasarkan kriteria tepat indikasi (100%), tepat obat (100%), tepat pasien (100%), dan tepat dosis (95,36%).