Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Iconicity of the Hijab: as an Islamic Identity (Phenomenaology of Commands and Impacts of Wearing the Hijab): Ikonisitas Jilbab, Jilbab sebagai Identitas Keislaman, Perintah Berjilbab, Dampak Berjilbab Maysa Latifa; Wedra Aprison
Islamic Education Studies : an Indonesia Journal Vol. 6 No. 1 (2023): Islamic Education Studies: An Indonesian Journal
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/ies.v6i1.45

Abstract

Saat ini banyak sekali fenomena mengenai jilbab, khususnya di kalangan pelajar. Ada banyak isu tentang penting atau tidaknya jilbab bagi perempuan. Saat ini jilbab tidak hanya dikenakan pada saat menghadiri acara keagamaan namun sudah merambah ke berbagai aktivitas kehidupan masyarakat. Hijab sudah menjadi pemandangan umum di ruang publik. Padahal penggunaan jilbab merupakan salah satu syari'at dalam Islam, namun penggunaan jilbab sebagai icon Islami oleh santriwati tidak selalu sesuai dengan kaidah penggunaan jilbab yang benar sesuai dengan ajaran syari'at Islam. 'pada. Banyak ditemukan siswa yang memakai jilbab yang tidak sesuai dengan syariat agama islam seperti jilbab yang hanya dipakai pada saat pulang sekolah mereka tidak memakai jilbab lagi, jilbab yang digunakan terlihat tipis atau tembus pandang dan menggunakan jilbab yang tidak menutupi bagian dada. Padahal ajaran Islam memerintahkan untuk menutupi tubuh dengan memakai jilbab. Artikel ini berangkat dari fenomena seorang guru memberikan teguran kepada siswa yang tidak berjilbab. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu pendekatan yang melihat fenomena yang terjadi dalam kehidupan dan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat berdasarkan media. Metode ini memusatkan perhatian pada aktor yang ditampilkan dalam liputan berita di media seperti Facebook, web dan Instagram dan sebagainya. Hijab merupakan identitas sebagai wanita muslimah yang menunjukkan simbol agama dalam bentuk amalannya. Akan tetapi, jika seorang wanita beragama Islam tetapi tidak berjilbab, maka orang lain tidak akan mengetahui apakah wanita tersebut beragama Islam atau tidak.
INOVASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENDORONG PENANAMAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL Andy Riski Pratama; Yulius; Maysa Latifa; Syafrudin; Messy
An-Nahdlah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2024): Mei-Agustus
Publisher : Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51806/an-nahdlah.v4i1.160

Abstract

This article discusses the role of innovation in the Islamic Religious Education (PAI) curriculum to strengthen local wisdom values. The curriculum plays a central role in determining the quality of education and the development of student character. In the midst of rapid educational innovation, especially in curriculum development, the challenge for PAI teachers is to adapt to innovations that are often top-down. However, the integration of local wisdom values in the PAI curriculum provides significant added value, not only in deepening the understanding of Islam in the local context, but also in enriching students' educational experience with noble values that can be applied in daily life. This study uses a literature to synthesize information about the concept of PAI curriculum innovation and the importance. The integration of local wisdom in PAI curriculum not only enhances students' engagement in learning, but also strengthens their religious identity in a diverse social and cultural context. In addition, this approach enriches students' with values such as environmental stewardship and gotong royong, which are important in shaping individuals who are responsible and caring towards society. This article concludes that PAI curriculum innovation that integrates local wisdom values not only strengthens Islamic religious education.