Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI DAYA DUKUNG TANAH DASAR UNTUK MENDUKUNG PENANGANAN KERUSAKAN RUAS JALAN WEELULI - FULUR KABUPATEN BELU – NTT Welem Daga; Melchior Bria; Anastasia Muda; Ludofikus Dumin
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2016): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.159 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v1i1.76

Abstract

Salah satu penyebab kegagalan struktur perkerasan jalan (pavement) dalam melayani arus lalulintas adalah daya dukung tanah (DDT) yang relatif rendah. Hal ini dapat diantisipasi sebelumnya melalui suatu penelitian tanah dasar pada ruas jalan baru maupun peningkatan jalan. Parameter yang paling umum dipakai dalam menilai daya dukung tanah untuk perkerasan jalan adalah nilai California Bearing Ratio (CBR) yang dapat diperoleh baik melalui uji CBR laboratorium atau uji Dynamic Cone Penetrometer (DCP) langsung di lapangan. Dalam penelitian ini akan dievaluasi bagaimana aplikasi dari kedua metode ini untuk menilai daya dukung tanah dasar dengan mengambil kasus di Ruas Jalan Weeluli – Fulur Kabupaten Belu NTT. Ruas jalan ini mengalami kerusakan yang cukup parah karena beban kendaraan yang melalui jalur ini melebihi kapasitas tonase jalan. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya nilai DDT berdasarkan hasil uji lapangan menggunakan DCP dan hasil uji CBR laboratorium dan nantinya dipakai dalam merencanakan pekerjaan peningkatan ruas jalan Weeluli – Fulur. Hasil perbandingan nilai CBR diperoleh hubungan antara CBR lapangan (y) dengan CBR Laboratorium (x) adalah Linear menurut persamaan y = 1,249x – 0,557.
APLIKASI LAMPU LED BERTENAGA SURYA SEBAGAI PENERANGAN RUMPON NELAYAN DI PANTAI ATAPUPU KABUPATEN BELU Imanuel Mauko; Welem Daga
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2016): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1567.976 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v1i1.86

Abstract

Pemakaian rumpon tradisional oleh nelayan di pesisir pantai Atapupu selama ini kurang efektif dalam hal memanggil ikan karena hanya menggunakan daun kelapa/daun lontar sebagai rumah ikan untuk berlindung dan mencari makan. Daun yang dipakai ini tidak bertahan lama karena rusak akibat gelombang maupun pembusukan daun dan juga waktu tangkap yang baik dan maksimal hanya terjadi pada saat subuh/remang-remang, dimana saat tersebut ikan tertarik untuk naik ke permukaan karena pantulan cahaya. Kurangnya pencahayaan dan mahalnya minyak tanah menyebabkan beberapa kelompok nelayan yang menggunakan rumpon enggan untuk menarik rumponnya diwaktu malam, padahal penarikan ikan saat malam menurut mereka lebih maksimal. Selain itu, kebutuhan minyak tanah untuk penerangan saat menarik rumpon ikan sekitar 5 liter atau setara Rp. 30.000,- Untuk mengatasi masalah ini maka tim menerapkan penggunaan lampu LED bertenaga surya sebagai alat penerangan rumpon, sekaligus sebagai alat pemanggil ikan.. Beberapa keunggulan lampu LED yang akan dirancang sebagai penerangan rumpon ini diantaranya dapat dicelupkan/direndam dalam air, lebih tahan lama, konsumsi daya listrik yang lebih sedikit dan dapat terdapat pilihan warna cahaya atau kerlap-kerlip yang cepat menarik perhatian ikan. Penerapan teknologi penerangan rumpon dilakukan dengan merancang serta membuat suatu sistem penerangan menggunakan lampu LED dengan sumber tenaga berasal dari tenaga surya. Selanjutnya lampu penerangan ini digunakan pada saat penangkapan ikan dengan rumpon. Hasil penerapan teknologi lampu LED ini menunjukan adanya peningkatan hasil tangkapan ikan para nelayan pantai Atapupu yang pada akhirnya dapat meningkatan pendapatan dan ekonomi nelayan.
KARAKTERISTIK KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAHAN TEMPURUNG KENARI (CANARIUM AMBONEINSES HOCHR) DARI KABUPATEN ALOR Koilal Alokabel; Welem Daga
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2017): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.086 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v2i1.120

Abstract

Kabupaten Alor merupakan satu-satunya penghasil tanaman kenari yang sangat besar di mana tanaman dimaksud tumbuh secara alami dan saat sekarang telah dibudidayakan. Bijinya digunakan sebagai bahan makanan dan tempurungnya dibuang begitu saja sehingga semakin banyak menumpuk akan merusak pemandangan sekitarnya, dengan demikian tempurungnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, yakni sebagai bahan tambahan. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan yang diperoleh yaitu perlakuan III (64 % Kerikil + 34% Pasir + 2% Tempurung Kenari) dengan kuat tekan 282,83 kg/cm2, perlakuan IV (63 % Kerikil + 34% Pasir + 3% Tempurung Kenari) dengan kuat tekan 284,67 kg/cm2 dan perlakuan V (62 % Kerikil + 34% Pasir + 4% Tempurung Kenari) dengan kuat tekan 285,49 kg/cm2 ini menggambarkan bahwa banyaknya tempurung kenari yang akan di campurkan maka akan menghasilkan kuat tekan yeng lebih besar. Dengan demikian tempurung kenari layak digunakan sebagai bahan tambahan campuran beton karena memberikan pengaruh yang cukup berarti terhadap kakuatan tekan beton.