Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Study of Sustainability Irigation System Melchior Bria; Sutirto Sutirto; Anastasia H. Muda
IJESEMS : International Journal of Engineering Science Educatioon and Management System Vol 2 No 1 (2019): March 2019
Publisher : LPPM NAROTAMA UNIVERSITY, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.889 KB) | DOI: 10.29138/ijieeb.v2i1.813

Abstract

One important indicator in the sustainability of irrigation systems is the reliability of irrigation buildings. Some important factors that can influence it are building operations, building maintenance, community participation, and the value of benefits. This article discusses how the influence of each of these factors on the reliability of irrigation buildings. This study was conducted at Haliwen small dam Reservoir in Atambua NTT. The approach used is structural equation modeling (SEM) with WarpPLS. The results of the analysis show that the variables of operation, maintenance and benefit values have a significant effect on the reliability of mall dam reservoir, while community participation does not directly influence the reliability of small Dam reservoir and the analysis also confirm that to obtain a good value of benefit is highly dependent on community participation in operations and maintenance.
EVALUASI DAYA DUKUNG TANAH DASAR UNTUK MENDUKUNG PENANGANAN KERUSAKAN RUAS JALAN WEELULI - FULUR KABUPATEN BELU – NTT Welem Daga; Melchior Bria; Anastasia Muda; Ludofikus Dumin
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2016): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.159 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v1i1.76

Abstract

Salah satu penyebab kegagalan struktur perkerasan jalan (pavement) dalam melayani arus lalulintas adalah daya dukung tanah (DDT) yang relatif rendah. Hal ini dapat diantisipasi sebelumnya melalui suatu penelitian tanah dasar pada ruas jalan baru maupun peningkatan jalan. Parameter yang paling umum dipakai dalam menilai daya dukung tanah untuk perkerasan jalan adalah nilai California Bearing Ratio (CBR) yang dapat diperoleh baik melalui uji CBR laboratorium atau uji Dynamic Cone Penetrometer (DCP) langsung di lapangan. Dalam penelitian ini akan dievaluasi bagaimana aplikasi dari kedua metode ini untuk menilai daya dukung tanah dasar dengan mengambil kasus di Ruas Jalan Weeluli – Fulur Kabupaten Belu NTT. Ruas jalan ini mengalami kerusakan yang cukup parah karena beban kendaraan yang melalui jalur ini melebihi kapasitas tonase jalan. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya nilai DDT berdasarkan hasil uji lapangan menggunakan DCP dan hasil uji CBR laboratorium dan nantinya dipakai dalam merencanakan pekerjaan peningkatan ruas jalan Weeluli – Fulur. Hasil perbandingan nilai CBR diperoleh hubungan antara CBR lapangan (y) dengan CBR Laboratorium (x) adalah Linear menurut persamaan y = 1,249x – 0,557.
STUDI IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN GENANGAN BANJIR DI JALAN CAK DOKO KELURAHAN OETETE - KOTA KUPANG Priska Gardeni Nahak; Melchior Bria; Oktoviani Nenabu
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2017): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13633.466 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v2i2.165

Abstract

Genangan air di Jalan Cak Doko khususnya di depan SMA Negeri 1 Kupang, sudah sangat memprihatinkan, karena genangan yang terjadi bisa mencapai ketinggian hingga 0.75 m, sehingga sangat mengganggu aktivitas lalulintas di lokasi tersebut. Genangan air di ruas jalan ini sering menyebabkan kemacetan karena, kendaraan yang melewatinya harus mengurangi kecepatan untuk menghindari cipratan air dan kemungkinan adanya lubang pada jalan, bahkan tak jarang ada kendaraan yang mogok karena mesin kendaraan tiba-tiba mati. Selain itu, genangan air tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan jalan yang berpotensi membentuk lubang atau cekungan yang membuat jalan tidak rata sehingga rawan kecelakaan. Dengan kondisi tersebut, maka diperlukan suatu studi untuk mengevaluasi dan menentukan upaya penanganan terhadap permasalahan genangan air/banjir yang ada di Kota Kupang, khususnya di Jalan Cak Doko Kelurahan Oetete. Berdasarkan hasil identifikasi di lapangan terhadap jaringan drainase yang ada di lokasi studi, terlihat bahwa saluran drainase secara umum sudah tidak berfungsi dengan baik, karena di dalam saluran terdapat banyak sekali sedimen dan sampah-sampah, baik itu sampah organik maupun sampah non organik sehingga menyebabkan penyempitan saluran. Genangan banjir di jalan Cak Doko (depan SMAN I) terjadi karena beberapa hal, antara lain adanya perubahan penggunaan lahan, di mana banyak daerah resapan yang kini telah beralih fungsi menjadi kawasan perumahan, sekolah, dan gedung lainnya, selain itu lahan-lahan kosong di sekitar gedung dan permukiman, banyak yang sudah dibeton, atau dipaving, sehingga mengurangi lahan untuk peresapan, serta adanya penyempitan saluran akibat sedimen dan sampah, sehingga saluran drainase tidak lagi mampu menampung air hujan, yang akhirnya menyebabkan luapan yang menggenangi daerah-daerah cekungan, terutama di sekitar jalan Cak doko. Berdasarkan hasil evaluasi debit banjir rencana periode kala ulang 5 tahun terhadap kapasitas saluran eksisting diperoleh kapasitas saluran (Qs) lebih kecil dari debit banjir rencana (Qr) sehingga kapasitas saluran eksisting tidak dapat menampung debit banjir yang terjadi. Saluran drainase eksisting juga tidak berfungsi dengan baik yang disebabkan terdapat banyak sekali sedimen dan sampah baik itu sampah organik maupun sampah non organik yang masuk ke dalam saluran sehingga menyebabkan penyempitan saluran. Dari hasil evaluasi kondisi debit banjir rencana terhadap kapasitas saluran eksisting, maka diperoleh pada ruas 1 sampai ruas 6 kapasitas saluran (Qs) lebih kecil dari debit banjir rencana (Qr), sehingga saluran drainase pada ruas 1 sampai ruas 6 tersebut tidak dapat menampung debit banjir rencana. Oleh kerena itu, perlu direkomendasikan untuk merencanakan dimensi saluran berdasarkan hasil perhitungan debit banjir rencana (Qr) kala ulang 5 tahun agar dapat menampung dan mengalirkan debit air hujan dan debit air kotor yang terjadi.
APSEK PENANGANAN SAMPAH DALAM PENERAPAN PRINSIP GREEN BUILDING (STUDI KASUS PADA BANGUNAN RUKO DI KUPANG) Theresia A. Bria; Tedy Wonlele; Melchior Bria
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2018): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.247 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v3i1.193

Abstract

Bangunan Rumah Toko atau sering disingkat Ruko, tumbuh pesat di perkotaan sebagai imbas dari meningkatnya perekonomian suatu wilayah. Bahkan tidak hanya di kota, telah pula merambah hingga pedesaan, mengubah fungsi lahan pertanian menjadi bangunan Ruko. Hal ini jika tidak ditangani secara baik akan menimbulkan dampak yang negative jika dilakukan dalam skala besar dan bersifat massif. Untuk itu penelitian ini menggambarkan bagaimana pembangunan gedung merespon adanya prinsip green building yang tertuang dalam green building council khusus dalam hal penanganan sampah/limbah konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 21 % dari prinsip green building council dalam hal penanganan sampah yang diterapkan oleh pemilik maupun pelaksana pembangunan Rumah Toko. Sedangkan dai kriteria Prinsip Green Building Council dari aspek penanganan sampah, menurut responden memiliki tingkat kepentingan yang kuat sampai sangat kuat terhadap kriteria yang ada.
KAJIAN PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOLAM SUSUK – GURITA SEBAGAI KAWASAN WISATA BAHARI DI KABUPATEN BELU Melchior Bria
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2016): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.259 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v1i1.77

Abstract

Salah satu obyek wisata yang potensial di kembangkan di Kabupaten Belu adalah Kawasan Wisata Kolam Susuk dan Teluk Gurita. Kawasan ini memiliki daya tarik bagi wisatawan, selain nilai sejarah dari kolam susuk juga kondisi pantainya dan pemandangan ke arah laut disepanjang Teluk Gurita nilai visual tinggi. Kawasan ini dirancanakan oleh Pemerintah Kabupaten Belu akan segera dikembangkan. Pengembangan kawasan wisata ini, perlu didahluai dengan suatu kajian secara teliti tentang kondisi kawasan wisata Kolam Susuk dan Gurita. Diharapkan dengan mengidentifikasi kondisi Kawasan Wisata tersebut akan diperoleh suatu gambaran awal sebagai dasar melakukan perencanaan penataan kawasan. Penelitian ini, selain membahas kondisi eksisting kawasan wisata, juga akan memberikan suatu model penataan kawasan wisata yang dapat dijadikan rujukan untuk penataan kawasan secara menyeluruh dan terpadu. Dari uraian kondisi kawasan wisata Kolam Susuk dan Gurita, menegaskan bahwa dari aspek alam berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata andalan. Secara umum, di kawasan tersebut telah tersedia sarana dan prasarana dasar baik yang berkaiatan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan pariwisata. Identifikasi Potensi ini, penting karena berkaitan dengan strategi pengembangan kawasan wisata. Konsep pemanfaatan ruang memiliki kaitan erat dengan potensi kawasan baik itu secara fisik maupun potensi sosial budaya masyarakat setempat. Pengembangan kawasan wisata Kolam Susuk dan Gurita di bagi dalam beberapa Zona sebagai sebuah model yang dapat dijadikan rujukan dalam melakukan penataan kawasan tersebut yaitu : Zona I : Kawasan Pintu Gerbang (Gapura), Zona II : Penataan Kawasan Gua Maria, Zona III : Penataan Kawasan Kolam Susuk dan sekitarnya, Zona IV : Penataan Kawasan Pemancingan dan Pemandian daerah Aidila, Zona V: Kawasan PLTU – Penghijauan di sisi kiri kanan, revetment pantai dan penghijauan Bakau, Zona VI: Kawasan Pantai Aufuik – Patung Meokaliduk, Zona VII : Teluk Gurita
KUAT TEKAN KOLOM BETON RINGAN YANG DIPERKUAT DENGAN CARBON FIBER REINFORCED POLYMER TUBE Butje Alfonsius Louk Fanggi; Anastasia Henderina Muda; Abia Erasmus Mata; Albert Aun Umbu Nday; Melchior Bria; Abrosius Raha Lelang Wayan
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2018): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1370.005 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v3i1.201

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauhmana FRP tube yang terbuat dari Carbon Fiber Sheet efektif digunakan sebagai material perkuatan kolom beton ringan pada saat kolom tersebut dibebani secara tekan sentris. Sejumlah delapan buah silinder beton ringan dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm dicetak dan dites hingga hancur. Kedelapan silinder tersebut terdiri dari dua buah silinder tanpa perkuatan, empat buah silinder dengan perkuatan menggunakan FRP tube, dan dua buah silinder dengan perkuatan menggunakan FRP wrapping. Hasil penelitian ini tidak dapat menunjukan sejauhmana FRP tube maupun wrapping efektif digunakan untuk memperkuat beton ringan karena benda uji miring. Walaupun demikian, tampak bahwa FRP tube dengan 3 lapis sangat efektif untuk memperkuat beton ringan Karena itu, untuk mengatasi masalah kemiringan pada benda uji yang diperkuat dengan FRP tube, perlu digunakan bekesting pada saat pengecoran.
KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI Melchior Bria; Anastasia H Muda; Yermias Elvis Lay
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 2 (2016): JUTEKS JURNAL TEKNIK SIPILJUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1239.233 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v1i2.115

Abstract

Dalam pembangunan infrastruktur, mutu konstruksi kita masih jauh dari harapan. Hal ini disebabkan salah satunya adalah belum membudayanya penerapan sistem manajemen mutu pada proses/tahapan siklus proyek. Untuk itu perlu dikaji kriteria-kriteria yang dapat dipakai untuk menerapkan SMM dan bagaimana penerapan SMM pada Proyek Konstruksi? Untuk itu, dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey dimana responden adalah beberapa perusahan jasa konstruksi yang ada di wilayah Kupang dan sekitarnya, Kefamenanu dan Soe. Hasil identifikasi diuji validitas dan reliabilitas sehingga diperoleh ranking faktor sub kriteria dalam kriteria. Selanjutnya dengan menggunakan teknik zero one akan diperoleh suatu gambaran tentang penerapan system manajemen mutu. Dari hasil analisis diperoleh kriteria dan subkriteria yang valid dan reliable adalah Identifikasi standar mutu; Penentuan cara memenuhi standar mutu; Pelaksanaan Rencana Mutu; Kegiatan sistemik dalam melaksanakan mutu untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan; Memantau hasil?hasil spesifik Proyek, Menentukan penyimpangan terhadap standar, Mengidentifikasi tindakan untuk menghilangkan penyebab kinerja yang tidak memuaskan. Sedangkan penerapan dari kriteria di atas sebagai manifestasi penerapan system manajemen mutu dalam industri jasa konstruksi pada ketiga wilayah penelitian adalah belum berjalan sebagaimana mestinya, yang ditunjukan dari jumlah bobot 13,79 lebih tinggi dari penerapan SMM secara sistematis (bobot 12,07).
PENERAPAN PRINSIP GREEN BUILDING COUNCIL DITINJAU DARI ASPEK MATERIAL DAN PENENTUAN KRITERIA PEMILIHAN MATERIAL KONSTRUKSI Melchior Bria; Mathelda CH. Mauta; Theresia Avila Bria
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2017): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.994 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v2i1.122

Abstract

Salah satu agenda yang diusulkan dalam penerapan green construction adalah promosi sustainable construction untuk penghematan bahan dan pengurangan limbah (bahan sisa) serta kemudahan pemeliharaan bangunan pasca konstruksi (LPJKN, 2007). Untuk itu dalam penelitian ini bermaksud mengkaji kesesuaian penggunaan material konstruksi pada bangunan gedung bertingkat di Kota Kupang dan sekitarnya dengan standar green BUILDING COUNCIL serta mengidentifikasi kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan penentuan jenis material. Penelitian dilakukan terhadap bangunan bertingkat di Kota Kupang, Ruko, Sekolah, Perkantoran dan Hotel. Hasil menunjukkan secara umum, penerapan prinsip green building council Indonesia dalam penggunaan material konstruksi pada bangunan gedung di Kota Kupang masih belum dilakukan secara baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil survey menunjukkan bahwa 55% dari bangunan gedung di Kota Kupang belum optimal dalam penggunaan material berdasarkan Green Building Council Indonesia. Sedangkan kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan jenis material konstruksi adalah Gambar rencana dan spesifikasi teknis sesuai peruntukan; Metode kerja; Penggunaan material lama; Penggunaan material terbarukan; Penggunaan kayu bersertifikat; Penggunaan material off site (prefabrikasi); dan Penggunaan material dari radius 1000 km dan berasal dari lokal.
PENENTUAN KONDISI DAN PROGRAM PEMELIHARAAN RUAS JALAN MENUJU LOKASI WISATA ANDALAN DI TIMOR Melchior Bria; Anastasia H. Muda; Lodofikus Dumin
JURNAL INERSIA Vol. 7 No. 2 (2015): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penambahan lapisan tebal perkerasan, sering menyebabkan masalah. Karena masalah ini studi teknologi Daur Ulang (Reclyment Asphalt Pavement-RAP) diperlukan. Analisis kondisi jalan dilakukan dengan melakukan survei di jalan-jalan, kondisi jalan menentukan nilai menggunakan RCI (Road Condition Index), dan analisis stabilitas berdasarkan RDS 70 (1989). Selanjutnya, evaluasi alternatif dalam bentuk program pemilu pemeliharaan menggunakan metode analisis kuantitatif subyektif menggunakan Analyticall Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini adalah pantai Lasiana mengalami kerusakan ringan, nilai RCI adalah 3,5; kondisi Kupang Tablolong, RCI adalah 7; RCI nilai segmen II adalah 2 (rusak berat); Batakte - Oenesu RCI adalah 2 (Heavy Kerusakan); Lakafehan - KOLAM Susuk RCI adalah 8 (Baik); KOLAM Susuk - Teluk Gurita RCI adalah 3 (Heavy Kerusakan); Maubesi Kefamenanu RCI adalah 7 (moderat); Soe Kapan nilai RCI adalah 6 (Rusak Ringan); Kapan Fatumnasi RCI adalah 2 (Rusak berat); dan Taman Doa nilai Oebelo dari RCI adalah 4 (sedikit rusak). Sedangkan evaluasi alternatif diperoleh prioritas penanganan jalan adalah program perbaikan jalan.