Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Consilium : Berkala Kajian Konseling dan Ilmu Keagamaan

Peningkatan Keterampilan Menulis dengan Menggunakan Layanan Informasi Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) Romi Fajar Tanjung
Consilium : Berkala Kajian Konseling dan Ilmu Keagamaan Vol 6, No 1 (2019): Volume 6 Issue 1, 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37064/consilium.v6i1.5184

Abstract

Very important learning skills mastered to support the achievement of a learner, especially students who are already at a high level as well as the learning patterns demanded independence and maximum sincerity to be able to complete the study properly and on time. One of the skills learned are very important for a student namely writing skills. Student condition at the present time most have yet to master the technique of writing optimally, so that it could lead to underprivileged students write a scientific paper. This article is trying to improve student understanding of the writing skills by using a information service based Contextual Teaching and Learning (CTL). The sampling method using simple random sampling. The research sample is student counseling, amounting to 22 people. Analysis of the results using percentages and statistical tests using SPSS with the using Wilcoxon Signed Rank Test. The research found that the information services based Contextual Teaching and Learning (CTL) can significantly improve the writing skills of students with significant value of 0.005.
Analisis Strategi Coping Generasi Z: Tinjauan terhadap Emotion-Focused Coping dan Problem-Focused Coping Rahmah Rezki Elvika; Romi Fajar Tanjung
Consilium : Berkala Kajian Konseling dan Ilmu Keagamaan Vol 10, No 1 (2023): Januari-June 2023 (INPRESS)
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37064/consilium.v10i1.15334

Abstract

Tujuan Penelitian: Penelitian ini ingin mengetahui strategi coping Generasi Z saat berhadapan dengan masalah yang ditinjau dari dua jenis coping yaitu emotion-focused coping dan problem-focused coping.Metode Penelitian: Penelitian merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Partisipan penelitian yaitu 83 orang Generasi Z berstatus mahasiswa pada program studi psikologi yang ada di salah satu universitas negeri di Sumatera Barat yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Kriteria partisipan dibatasi hanya pada mahasiswa yang tergolong dalam kategori Generasi Z dengan tahun kelahiran diantara tahun 1997 hingga 2012. Data penelitian diperoleh menggunakan skala coping yang terdiri dari 49 item mewakili dimensi emotion-focused coping dan problem-focused coping, yang merupakan hasil adaptasi dari skala coping Lazarus dan Folkman (1984). Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan ANOVA satu jalur.Hasil Penelitian: Berdasarkan perbandingan mean yang diperoleh dari dua jenis coping, 79.52% Generasi Z memiliki kecenderungan menggunakan strategi coping jenis emotion-focused coping dalam menghadapi masalah maupun tekanan. Hanya 1.20% yang mampu menerapkan kedua jenis coping secara seimbang, sementara persentase sisanya menggunakan coping jenis problem-focused coping.Kesimpulan: Generasi Z menghadapi berbagai masalah dan tekanan. Sebanyak 48.19% partisipan menganggap hal-hal terkait perkuliahan sebagai sumber utama stres, sementara sisanya menganggap hal-hal terkait masalah keluarga, teman, hubungan dengan pasangan, ekonomi, dan masa depan sebagai sumber utama stres yang paling menekan bagi generasi Z. Sebagai upaya mengatasinya, mayoritas para Generasi Z ini menghadapi masalah atau tekanan tersebut dengan fokus pada penyelesaian dampak emosi yang ditimbulkan (emotion-focused coping).Implikasi: Meredakan dampak emosi yang muncul akibat suatu stressor merupakan cara yang digunakan oleh mayoritas Generasi Z saat berhadapan dengan masalah atau tekanan. Sehingga penting juga untuk mengarahkan para Generasi Z untuk juga mengasah keterampilan yang mendukung coping jenis problem-focused coping. Hal ini dimaksudkan agar tidak hanya emosi yang diselesaikan, namun juga masalah yang ada.