Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektifitas Penkes Pada Kunjungan Rumah Oleh Kader Dalam Meningkatkan Perawatan Bayi Baru Lahir Sirajul Muna; Sri Wahyuni
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMasalah utama penyebab kematian pada bayi dan balita terjadi pada masa neonatus     ( bayi baru lahir umur 0-28 hari ) (Kemenkes  2010). Kejadian kematian neonatus sangat di pengaruhi oleh rendahnya pengetahuan keluarga dalam perawatan bayi baru lahir. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan neonatal yaitu dengan melibatkan kader  dalam melakukan kunjungan rumah untuk memberikan pendidikan kesehatan. Jumlah bidan desa yang terdapat di Kecamatan Darul Imarah saat ini adalah 30 orang dan hanya 23 orang yang menetap di desa dan ada 10 desa yang tidak ditempati oleh Bidan sehingga berdampak terhadap kunjungan rumah pada masa nifas yang berakibat terhadap kelangsungan hidup neonatus. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan pada kunjungan rumah oleh kader dalam meningkatkan perawatan bayi baru lahir di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar.Jenis penelitian adalah Kuasi Eksperimen dengan rancangan uji sebelum dan uji setelah dilakukan perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang terdapat di 32 desa dengan jumlah 211 orang. Jumlah sampel dalam penelitian masing-masing untuk kelompok intervensi dan kontrol adalah 30 orang. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu tehnik purposive sampling dan total populasi. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi, paired t-test dan independent t-test.Hasil penelitian menunjukkan perbedaan peningkatan perawatan yang bermakna diantara kedua kelompok. Peningkatan skor perawatan pada kelompok intervensi sesudah dilakukan kunjungan rumah oleh kader disertai pemberian buku saku adalah sebesar  7.3 (p=0,000). Nilai rata-rata skor perawatan pre-test dan post-test responden tentang perawatan bayi baru lahir pada kedua kelompok adalah berbeda, dimana selisih kelompok intervensi dan kontrol sebesar 6.3.Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi Dinas Kesehatan dan petugas kesehatan di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar sebagai bahan pertimbangan untuk membantu meningkatkan kapasitas dan fungsi pelayanan kesehatan dengan melibatkan kader untuk memberikan perawatan pada masa nifas dan neonatal melalui kunjungan rumah. 
Efektifitas Penkes Pada Kunjungan Rumah Oleh Kader Dalam Meningkatkan Perawatan Bayi Baru Lahir Sirajul Muna; Sri Wahyuni
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMasalah utama penyebab kematian pada bayi dan balita terjadi pada masa neonatus     ( bayi baru lahir umur 0-28 hari ) (Kemenkes  2010). Kejadian kematian neonatus sangat di pengaruhi oleh rendahnya pengetahuan keluarga dalam perawatan bayi baru lahir. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan neonatal yaitu dengan melibatkan kader  dalam melakukan kunjungan rumah untuk memberikan pendidikan kesehatan. Jumlah bidan desa yang terdapat di Kecamatan Darul Imarah saat ini adalah 30 orang dan hanya 23 orang yang menetap di desa dan ada 10 desa yang tidak ditempati oleh Bidan sehingga berdampak terhadap kunjungan rumah pada masa nifas yang berakibat terhadap kelangsungan hidup neonatus. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan pada kunjungan rumah oleh kader dalam meningkatkan perawatan bayi baru lahir di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar.Jenis penelitian adalah Kuasi Eksperimen dengan rancangan uji sebelum dan uji setelah dilakukan perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang terdapat di 32 desa dengan jumlah 211 orang. Jumlah sampel dalam penelitian masing-masing untuk kelompok intervensi dan kontrol adalah 30 orang. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu tehnik purposive sampling dan total populasi. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi, paired t-test dan independent t-test.Hasil penelitian menunjukkan perbedaan peningkatan perawatan yang bermakna diantara kedua kelompok. Peningkatan skor perawatan pada kelompok intervensi sesudah dilakukan kunjungan rumah oleh kader disertai pemberian buku saku adalah sebesar  7.3 (p=0,000). Nilai rata-rata skor perawatan pre-test dan post-test responden tentang perawatan bayi baru lahir pada kedua kelompok adalah berbeda, dimana selisih kelompok intervensi dan kontrol sebesar 6.3.Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi Dinas Kesehatan dan petugas kesehatan di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar sebagai bahan pertimbangan untuk membantu meningkatkan kapasitas dan fungsi pelayanan kesehatan dengan melibatkan kader untuk memberikan perawatan pada masa nifas dan neonatal melalui kunjungan rumah. 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM (Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh) Namira Yusuf; Sri Wahyuni
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 1, No 2 (2018): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/makma.v1i2.823

Abstract

Hiperemesis gravidarum merupakan keadaan mual muntah yang berlebihan pada ibu hamil. Jumlah kematian ibu di Provinsi Aceh yang disebabkan oleh hiperemesis gravidarum sebanyak 1 orang (0,5%). Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin Pemerintah Aceh tahun 2015 jumlah ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum sebanyak 57 orang (6,8%), tahun 2016 sebanyak 73 orang (9,1%) dan tahun 2017 sebanyak 71 orang (9,8%). Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin Pemerintah Aceh tahun 2017. Metode penelitian ini bersifat Survey analitik dengan pendekatan Retrospektif dengan tehnik pengambilan sampel secara Total Populasi dengan jumlah sampel 201 orang ibu yang mengalami hiperemesis gravidarum dengan analisa univariat dan bivariat menggunakan uji Chi square. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa dari 201 responden sebagian besar mengalami hiperemesis gravidarum tingkat sedang sebanyak 89 responden (44,2%), tidak primigravida sebanyak 67 responden (63,2%), tidak kehamilan ganda sebanyak 155 responden (77,1%) dan tidak molahidatidosa sebanyak 166 responden (82,6%) dimana primigravida dengan nilai P Value (0,006), kehamilan ganda nilai P Value (0,001) dan molahidatidosa nilai P Value (0,03). Kesimpulan terdapat pengaruh antara primigravida, kehamilan ganda dan molahidatidosa terhadap kejadian hiperemesis garvidarum. Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dengan hiperemesis garvidaru m.Kata Kunci: Hiperemesis Gravidarum, Kehamilan Ganda, Molahidatidosa, Primigravida.
HUBUNGAN KECEMASAN IBU DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN DI MASA PANDEMI COVID-19 DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BATOH Sri Wahyuni; Elfi Yulita
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 14 No 3 (2022): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v14i3.884

Abstract

Prevalensi ibu hamil dan ibu hamil yang terpapar covid-19 sebesar 13,7%. Data dari Puskesmas Batoh jumlah ibu hamil sebanyak 658 orang. Kemudian peneliti melakukan perbandingan dari kedua Puskesmas yaitu Lampulo dan Batoh dengan membandingkan jumlah ibu hamil trimester III periode Januari sampai Februari 2021 yang terbanyak terdapat di Puskesmas Batoh sebanyak 117 orang. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kecemasan ibu hamil dengan pemilihan tempat bersalin di masa pandemi Covid-19 di wilayah Kerja Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh tahun 2021. Metode penelitian ini bersifat analitiak dengan pendekatan Cross Sectional dengan tehnik pengambilan sampel secara Accidental Sampling dengan jumlah sampel 30 orang ibu hamil trimester III. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 1-6 September 2021 dengan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden yang memilih tempat persalinan di PMB sebanyak 19 responden (63,3%) dan mengalami kecemasan berat dan sedang sebanyak 11 responden (36,7%) dengan p value 0,002. Kesimpulan dan saran: ada hubungan kecemasan dengan pemilihan tempat bersalin. Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan memberikan informasi kepada masyarakat khususnya pada ibu hamil trimester III tentang pemilihan tempat persalinan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA ACEH KOTA BANDA ACEH Sri Wahyuni; Mia Amelia Sari
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 2 (2023): EDISI SPESIAL
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i2.1266

Abstract

Latar Belakang : Abortus merupakan salah satu faktor penyumbang angka kematian ibu, namun lebih sering dilaporkan dalam bentuk perdarahan bukan dalam bentuk abortus. Bila abortus ini terjadi, maka harus segera ditangani untuk mengatasi perdarahan karena perdarahan yang banyak dapat menyebabkan kematian ibu. Salah satu faktor penyebab kejadian abortus pada ibu adalah usia ibu saat hamil. Usia kehamilan yang aman adalah 20-35 tahun, yang ditinjau dari sudut kematian maternal, usia ibu saat hamil 35 tahun berisiko terjadinya abortus inkomplit, Abortus inkomplit masih dapat dipertahankan kehamilannya bila tidak terjadi infeksi dan perdarahan yang tidak terlalu banyak. Berdasarkan studi WHO satu dari setiap empat kehamilan berakhir dengan abortus. WHO mencatat kejadian abortus sebanyak 40-50 juta, sama halnya dengan 125.000 abortus per hari. Angka Kematian Ibu (AKI) di provinsi Aceh tahun 2017-2021 adalah 223 per 100,000 kelahiran hidup, Sedangkan AKI Kota Banda Aceh pada tahun 2021 adalah 6 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini terjadi dikarnakan penyebab lainnya pada ibu hamil, bersalin dan nifas beresiko tinggi pada usia diatas 35 tahun. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor usia ibu, paritas dan usia gestasi yang berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Aceh. Metode Penelitian : Metode penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Case Control, untuk kasus adalah ibu hamil yang megalami abortus inkomplit dan kontrol adalah ibu hamil normal yang tidak mengalami abortus inkomplit dengan usia kehamilan ≤ 20 minggu di RS. Bhayangkara Polda Aceh. Sampel penelitian 158 responden, dengan responden kasus 79 orang dan responden kontrol 79 orang Hasil Penelitin : Ada hubungan yang signifikan antara kejadian abortus inkomplit dengan variabel penelitian yaitu: umur ibu ( ρ value 0,000, OR = 6,821), paritas ibu ( ρ value 0,000, OR =4,724), dan usia gestasi ( ρ value 0,002, OR =4,405). Kesimpulan : Ada hubungan antara faktor usia ibu, paritas, dan usia gestasi dengan kejadian abortus inkomplit. Diharapkan dapat memberikan masukan informasi tentang faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit pada ibu hamil agar dapat menjaga kehamilan dan dapat mengurangi resiko abortus.
Pelaksanaan Upaya Asuhan Kebidanan yang Berkelanjutan (Continuity of Care) untuk Bayi Baru Lahir dan Balita di Era Pandemi Covid-19 di Kecamatan Darul Imarah Sirajul Muna; Sri Wahyuni
ALKHIDMAH: Jurnal Pengabdian dan Kemitraan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Pengabdian dan Kemitraan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/alkhidmah.v1i1.192

Abstract

Bayi Baru Lahir memiliki resiko ganggguan kesehatan paling tinggi, berbagai masalah kesehatan bisa muncul. Sehingga tanpa penanganan yang tepat, biasa berakibat fatal. Faktor penyebab kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa, penyebab kematian terbanyak pada kelompok bayi 0-6 dominasi oleh gangguan/kelainan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis (12%). Dilain pihak faktor ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan kematian bayi diusia 0-6 hari adalah Hipertensi Maternal (23,6%), komplikasi kehamilan dan kelahiran (17,5%), ketuban pecah dini dan perdarahan antepartum masing-masing (12,5%). Penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu Sepsis (20,5%), malformasi kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan penyebab utama kematian bayi pada kelompok 29 hari – 11 bulan yaitu Diare (31,4%), pnemonia (23,8) dan meningitis/ensefalitis (9,3%), sedangkan cakupan KN 1 : 77,31% ( Kemenkes, 2015). Pada masa pandemi ini tenaga kesehatan harus lebih inovatif namun tetap harus memperhatikan protokol kesehatan terkait Covid-19 dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui Penyuluhan tentang segala informasi yang terkait dengan kesehatan bayi baik fisik maupun psikologis serta pencegahan penularan covid-19 pada bayi di era pandemic. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menunjukkan bahwa ada peningkatan kualitas perawatan yang dilakukan pada bayi baru lahir oleh ibu setelah mendapatkan penyuluhan dan pendampingan yang dilihat pada saat kunjungan neonatus dimana bayi dalam kondisi yang sehat dan terhindar dari penularan covid selama pandemi. Diharapkan kegiatan pemberian Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pada masyarakat dapat dilakukan tidak hanya kepada ibu-ibu namun juga kepada ayah yang juga terlibat dalam mengasuh dan membesarkan bayinya, dan kegiatannya dilakukan secara rutin dan terprogram baik oleh Praktik Mandiri Bidan sebagai upaya asuhan kebidanan yang berkelanjutan (Continuity of Care).