Dimas Rizal
Ilmu Politik Universitas Jambi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KEKUATAN PARTAI POLITIK DI KABUPATEN KERINCI DALAM MENGHADAPI PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2024 A Zarkasi; Dimas Rizal; Firmansyah Putra
Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik Vol 12 No 1 (2023): Mimbar Jurnal Penelitian Sosial dan Politik (Juni)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof Dr Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/jpsp.v12i1.3788

Abstract

Partai politik menjadi instrumen dasar demokrasi serta Partai politik sebagai sumber produksi dan reproduksi kekuasaan yang banyak dicari oleh banyak kalangan, terutama yang ingin mendapatkan kekuasaan. Disisi lain partai politik adalah organisasi publik yang menjalankan berbagai fungsi yang terukur dan komprehensif, seperti fungsi sosialisasi politik, komunikasi politik, rekrutmen politik, dan manajemen konflik. penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling dengan teknik wawancara dengan sumber informan langsung. tujuan dalam melakukan penelitian ini Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana strategi dari partai politik dalam menentukan calon kandidat kepala daerah Kabupaten Kerinci tahun 2024. Dari hasil penelitian ditemukan fakta lapangan bahwa semua partai politik tidak bisa mencalonkan satu pasangan calon tanpa koalisi dengan partai laink karena hanya maksimal memperoleh suara 16,6% atau 5 kursi, sedangkan syarat mencalonkan satu pasangan calon adalah 20% kursi atau 25% suara sah pada saat pemilu sebelumya. setiap partai mempunyai kader potensial masing-masing untuk dicalonkan pada pemilihan kepala daerah kabupaten kerinci tahun 2024.Partai Amanat Nasional selain mempunyai kader potensial untuk dipromosikan dengan harapan elektabilitas akan meningkat menjelang pemilihan kepala daerah tahun 2024. Tetapi tidak menutup ruang untuk tokoh potensial lainnya. Sedangkan PKS yang memiliki 3 kursi atau 10% mereka bersikukuh tetap akan mencalonkan kadernya dengan mengedepankan perekrutan kader-kader baru untuk menyonsong Pilkada tahun 2024 mendatang. Perindo yang mempunyai 1 kursi atau 3,3% lebih realistis dan sangat terbuka ruang untuk mendukung tokoh potensial pada pilkada tahun 2024 nantinya