Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN POTENSI IBU RUMAH TANGGA UNTUK MENGHASILKAN PRODUK SABUN CUCI PADAT DARI MINYAK JELANTAH DI KELURAHAN JAYAMUKTI Erina Rulianti; Anita Suri; Putri Anggun Sari; Titin Sunaryati; Awalina Barokah
Jurnal Pengabdian Pelitabangsa Vol. 4 No. 01 (2023): Jurnal Pengabdian Pelitabangsa April 2023
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37366/jabmas.v4i01.2282

Abstract

Minyak goreng yang telah digunakan lebih dari tiga kali proses pemanasan dapat membahayakan bagi kesehatan manusia jika digunakan lagi, namun jika di buang secara langsung dapat mencemari lingkungan, seperti penyumbatan pipa saluran pembuangan air, pencemaran air bersih, pencemaran sungai dan pencemaran tanah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan memotivasi dan membekali kemampuan warga khususnya ibu rumah tangga dalam mengolah limbah minyak goreng yang sebelumnya merupakan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan. Kegiatan pengabdian ini meliputi lima tahapan yaitu perencanaan, koordinasi, sosialisasi, pendampingan pembuatan produk sabun cuci dan evaluasi kegiatan. Tim pengabdi dari Universitas Pelita Bangsa bersama dengan peserta PkM telah melakukan pengolahan minyak goreng bekas menjadi sabun cuci padat sebagai produk yang ramah lingkungan dan upaya menyelamatkan lingkungan dari buangan limbah minyak goreng bekas. Hasil evaluasi kegiatan PkM diperoleh dari masukan beberapa peserta PkM yaitu perlu dilakukan uji coba pembuatan sabun padat dalam skala yang lebih besar seperti pemanfaatan limbah minyak goreng bekas pada komunitas rukun tetangga atau rukun warga, sehingga dapat dijadikan kegiatan produktif bagi ibu rumah tangga yang ingin mengembangkan usaha atau memproduksi sabun cuci padat untuk digunakan secara mandiri. Produk sabun padat yang digunakan lebih aman karena tidak ada penambahan berbagai macam bahan kimia.
Sosialisasi Sertifikasi dan Labelisasi Halal pada UMKM DAPUR J24 di Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi Anita Suri
Jurnal Pelita Pengabdian Vol. 1 No. 1 (2023): Januari
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37366/jpp.v1i1.1591

Abstract

Pemberdayaan UMKM adalah salah satu upaya strategis dalam mengantisipasi perekonomian masa depan. Pemerintah terus berupaya mendorong Indonesia untuk menjadi produsen produk halal. Dalam UU JPH juga dijelaskan mengenai konsekuensi bagi pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal maka produk tersebut harus diberi label keterangan tidak halal meskipun produk tersebut berbahan halal. Dapur J24 adalah salah satu UMKM memproduksi kering tempe dan kentang mustofa. Saat ini Dapur J24 mengalami kesulitan untuk mengembangkan usahanya terutama untuk memasarkan produk pada skala yang lebih luas karena minimnya perizinan yang dimiliki, oleh karena itu solusi yang ditawarkan adalah sosialisasi dan pendampingan pengajuan sertifikasi halal produk UMKM Dapur J24. Metode yang dilakukan sebagai berikut: 1) Memberikan sosialisasi terkait pentingnya standar produk halal, ketentuan syariat islam terkait JPH (Jaminan Produk Halal) dan Proses Produk Halal (PPH); 2) memberikan informasi terkait pembuatan Manual Sistem Jaminan Halal (SJH); 3) memberikan pendampingan proses pengajuan sertifikasi halal produk. Sosialisasi dilakukan secara online dengan aplikasi google meet, pendampingan dilakukan secara berkala hingga UMKM Dapur J24 mendapatkan sertifikat ID32110000652461022 yang diterbitkan pada 01, Desember 2022 berlaku hingga 01 Desember 2026 dengan produk kentang mustofa dan kering tempe.
Packaging & Labelling Produk UKM Dapur J24 Desa Mangunjaya, Bekasi Anita Suri; Yusuf Irfan; Dhonny Suwazan; Tantry Febrinasari
Jurnal Pelita Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2023): July
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37366/jpp.v1i2.2496

Abstract

Pemberdayaan UMKM adalah salah satu upaya strategis dalam mengantisipasi perekonomian masa depan. Sebagian besar UKM adalah terdiri dari industri olahan makanan. Salah satu UKM yang mengolah produk panganadalah UKM Dapur J24 yang dipimpin oleh ibu Dian Fitriani. Produk kering tempe dan kentang mustofa. Namun UKM Dapur J24 masih memiliki kendala dalam bidang pemasaran produk kentang dan kering tempe hal ini disebabkan kemasan yang kurang menarik, label yang tidak lengkap oleh karena itu perlu adanya pendampingan terkait pemilihan jenis kemasan dan pembuatan label kemasan yang tepat agar produk kering tempe bisa menjangkau pasar lebih luas. Kegiatan pengabdian akan berlangsung selama 3 bulan, berlokasi di Desa Mangunjaya, Tambun, Bekasi metode diskusi secara langsung dengan owner UKM Dapur J24. Langkah-langkah penelitian antara lain: 1) Analisa produk, 2) dimensi kemasan dan material, 3) visualisasi kemasan. Kemasan yang digunakan adalah jenis ziplock, berat produk 250 gram, dengan keseluruhan dilingkupi oleh label kemasan dengan perpaduan warna orange dan merah sebagai daya tarik bagi konsunen. Keseluruhan isi label kemasan telah memenuhi Peraturan Pemerintah (PP) No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan.
Perbaikan Tata Letak Fasilitas untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kepuasan Pelanggan pada UMKM Laundry Nida An Khofiyah; Widia Novika; Delius Kresna Ramadhan; Syarah Rizkia Feriaty; Anita Suri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3193

Abstract

Dengan adanya kemajuan teknologi dannn gaya hidup yang begitu cepat menyebabkan kesulitan bagi orang-orang yang memiliki waktu terbatas dalam mencuci pakaian, sehingga jasa laundry ini bisa menjadi solusi. Begitu massif nya perkembangan jasa laundry saat ini di Cikarang, membuat UMKM “Rumah Laundry” harus mengevaluasi dan memperbaiki tata letak fasilitasnya agar kepuasan pelanggan serta efektifitas dan kenyamanan dalam proses operasi laundry dapat dijalankan dengan baik. Maka dilakukan analisa tata letak fasilitas pada laundry ini. Selain itu dilakukan pula analisa dari aliran kerja berdasarkan fasilitas-fasilitas tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal sehingga permintaan pelanggan dapat terpenuhi dengan baik. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan produktivitas UMKM melalui perbaikan tata letak fasilitas untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Metode yang digunakan dalm memperbaiki masalah tata letak ini adalah metode Systematic Layout Planning (SLP) yang mana berfokus pada penurunan jarak material handling, sehingga ongkos material handling dapat diminimalkan. Perbaikan tata letak pada perusahaan ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerja sehingga waktu yang dibutuhkan dalam melakukan prosesnya menjadi lebih singkat. Setelah melakukan perancangan ulang terhadap tata letak pada UMKM Laundry didapatkan hasil efisiensi ongkos pemindahan material dapat ditingkatkan sebesar 34.31%, dimana sebelumnya ongkos material handling sebelum dilakukan perubahasan sebesar Rp 2.315.782,00, dan setelah dilakukan perubahan menjadi sebesar Rp 1.642.200,00.
Determination of Beta-carrot Levels of Campolay Fruit (Pouteria campechiana) by Method HPLC Yusuf Irfan; Andini Putri Riandani; Anita Suri; Mutiah Aulia Amali
Syntax Idea Vol 6 No 8 (2024): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Besides its sensory characteristics, campolay fruit has the potential to be functional food. The yellow color of campolay fruit indicates the presence of carotenoids. One highly beneficial group of carotenoids is beta-carotene, which is abundantly available in agricultural products and makes this compound one of the most advantageous components in the prevention and treatment of various types of eye diseases. HPLC, which stands for High-Performance Liquid Chromatography, is a chemical analysis technique used to separate, identify, and measure the components in a solution mixture. The beta-carotene testing process in campolay fruit is conducted using High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) equipment with a visible light detector at a wavelength of 446 nm. From the HPLC analysis, the regression equation obtained is y = 366032x - 6388. From the standard beta-carotene solution, a linear relationship between absorbance and concentration was obtained with a correlation coefficient (r) of 0.9996. The peak area of the campolay fruit extract was obtained. The sample concentration is calculated by comparing the peak area of the sample with the peak area of the standard beta-carotene, resulting in the beta-carotene concentration of the campolay fruit extract using the high-performance liquid chromatography method. Based on the beta-carotene concentration of the campolay fruit obtained from this study, it can be concluded that the beta-carotene concentration of the campolay fruit is 0.15 mg/L