p-Index From 2019 - 2024
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JPM-AKA
Dadang Supriatna
Politeknik AKA Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyuluhan Potensi Bahan Alami Dalam Pengawetan Tahu di IKM Kota Manis Kecamatan Gunung Putri Kota Bogor Fareka Kholidanata; Wiwi Widarsih; Rosalina Rosalina; Dadang Supriatna; Annissa Amalia; Chairil Anwar
Jurnal Pengabdian Masyarakat AKA Vol 2, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.145 KB) | DOI: 10.55075/jpm-aka.v2i2.152

Abstract

Tahu merupakan produk pangan dengan umur simpan rendah karena kandungan protein dan air yang tinggi sehingga pertumbuhan dan perkembangan bakteri menjadi optimal. Hal ini menyebabkan tahu mudah mengalami pembusukan sehingga mendorong pengusaha tahu untuk menggunakan pengawet. Saat ini masih banyak ditemukan pengusaha tahu yang menambahkan formaldehida sebagai pengawet karena dianggap paling efektif. Menurut peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1168/MenKes/PER/X/1999, formaldehida merupakan bahan kimia terlarang untuk produk makanan karena bersifat racun bagi tubuh. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan penyuluhan kepada pengusaha tahu agar tidak lagi menggunakan formaldehida sebagai pengawet tahu, namun sebaiknya mengunakan bahan alami seperti kunyit, bunga kecombrang, dan kemangi. Selain sebagai pengawet tahu, bahan alami juga memiliki potensi untuk digunakan dalam pengecekan kandungan formaldehida dalam produk tahu seperti bunga telang dan buah naga. Kegiatan penyuluhan ini tergabung dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat (PkM) tim dosen Politeknik AKA Bogor. Adapun tahapan dari kegiatan PkM ini, yaitu kegiatan pra kegiatan (survei kelompok mitra, determinasi sasaran, dan persiapan sarana prasarana), pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi (kemitraan dan tim kinerja). Target luaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman penggunaan bahan alami untuk pengawetan dan pengecekan formaldehida pada produk tahu. Berdasarkan hasil evaluasi, terlihat bahwa kegiatan ini diterima dengan baik, berdampak positif dan sesuai dengan kebutuhan.
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Menjadi Pupuk Cair Organik di IKM Kota Manis Kecamatan Gunung Putri Kota Bogor Wiwi Widarsih; Rosalina Rosalina; Dadang Supriatna; Annissa Amalia; Chairil Anwar; Fareka Kholidinata
Jurnal Pengabdian Masyarakat AKA Vol 3, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/jpm-aka.v3i1.157

Abstract

Tahu merupakan produk pangan yang digemari masyarakat Indonesia. Produksi tahu yang meningkat menghasilkan limbah cair tahu yang tinggi. Untuk setiap 1 kg bahan baku kedelai dibutuhkan rata-rata 45 liter air dan akan dihasilkan limbah cair berupa whey tahu sebanyak 43,5 liter (Husin 2008:1) Pembuangan limbah cair yang tidak diolah ke lingkungan akan menyebabkan berbagai dampak yang negatif. Sebagai upaya untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan, limbah cair tahu harus diolah  terlebih dahulu. Mayoritas masyarakat pelaku industri kecil menengah belum mengetahui pemanfaatan limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair. Oleh karena itu, penulis memandang perlu untuk melakukan sosialisasi pemanfaatan limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair kepada pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) produsen tahu Kota manis dan industri kecil menengah (IKM) RND di Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Kegiatan sosialisasi ini tergabung dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat (PkM) tim dosen Politeknik AKA Bogor. Adapun tahapan dari kegiatan PkM ini yaitu kegiatan pra kegiatan (survei kelompok mitra, determinasi sasaran, dan persiapan sarana prasarana), pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi (kemitraan dan tim kinerja). Tahap pelaksanaan PkM dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan terkait potensi limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair. Target luaran yang dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman pemanfaatan limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair yang lebih ramah lingkungan. Berdasarkan hasil evaluasi dari antusiasme peserta, terlihat bahwa kegiatan ini diterima dengan baik, berdampak positif, dan sesuai dengan kebutuhan.
Penyuluhan Good Manufacturing Practices (GMP) Pada Produk Brownies di IKM Mama Fie Kabupaten Cirebon Wiwi Widarsih; Dadang Supriatna; Annissa Amalia; Hanum Sekar Panglipur; Fareka Kholidanata
Jurnal Pengabdian Masyarakat AKA Vol 4, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/jpm-aka.v4i1.221

Abstract

Keamanan pangan merupakan salah satu sasaran strategis dari Badan Pangan Nasional. Keamanan pangan ini diselenggarakan untuk menjaga pangan tetap aman, higienis, bermutu, bergizi, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat. Selain itu, keamanan pangan juga dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Berdasarkan catatan BPOM, di Indonesia terdapat sekitar 20 juta kasus keracunan pangan per tahun. Upaya pengamanan makanan dan minuman (pangan) di Indonesia diatur dalam UU Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012. Salah satu upaya penjaminan mutu pangan adalah dengan menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP) pada produk pangan. Penerapan GMP harus dilakukan pada setiap produk pangan yang dihasilkan oleh seluruh industri produk pangan tanpa terkecuali, termasuk industri kecil menengah (IKM) seperti IKM Mama Fie di Kabupaten Cirebon dengan produk brownies. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan penyuluhan kepada pengusaha produk brownies agar dapat menerapkan GMP pada proses bisnis IKM. Kegiatan penyuluhan ini tergabung dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat (PkM) tim dosen Politeknik AKA Bogor. Adapun tahapan dari kegiatan PkM ini, yaitu kegiatan pra kegiatan (survei kelompok mitra, determinasi sasaran, dan persiapan sarana prasarana), pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi (kemitraan dan tim kinerja). Target luaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman terkait pentingnya penerapan GMP. Berdasarkan hasil evaluasi, terlihat bahwa kegiatan ini diterima dengan baik, berdampak positif dan sesuai dengan kebutuhan.