Fransisca Rida Dwita Sari
Sekolah Tinggi Pastoral Yayasan Institut Pastoral Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Pengasuh Dalam Melayani Anak Berkebutuhan Khusus Di Yayasan Bhakti Luhur Kompleks Halimun Lorentius Goa; Fransisca Rida Dwita Sari
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 1 No. 3 (2021): Maret
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.711 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v1i3.534

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pengasuh dan faktor pendukung serta penghambat dalam melayani anak berkebutuhan khusus di Bhakti Luhur kompleks Halimun. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan observasi dengan menggunakan instrumen pedoman observasi dan wawancara terarah. Kegiatan penelitian dilakukan di yayasan Bhakti Luhur kompleks Halimun. Hasil penelitian berdasarkan instrumen yang dibuat, dan peneliti memperoleh hasilnya melalui wawancara dan observasi melalui informan yaitu para pengasuh kompleks Halimun. Dari hasil yang diperoleh mengenai peran pengasuh dapat dikatakan tidaksepenuhnya bisa mereka jalankan. Faktor pendukung adalah terpenuhnya sarana dan prasarana sedangkan faktor penghambat (1) kurang adanya kerjasama antara pengasuh untuk menjalankan kegiatan keseharian anak dan kegiatan latihan master anak; (2) Pengasuh kesulitan dalam melatih anak berkebutuhan khusus yang memiliki hambatan yang berat; (3) kurangnya kreatifitas dari pengasuh dalam mengajar dan membimbing anak berkebutuhan khsusus dengan hambatan yang berbeda-beda; (4) kurangnya rasa tanggungjawab dari pengasuh dalam melaksanakan tugasnya.
Pemahaman dan Pelaksanaan Perintah Gereja Kedua oleh Orangtua Stasi Santo Mikhael Buluk Panjang Yunisius Yunisius; Fransisca Rida Dwita Sari; Marius Eduardoes Kakok Koerniantono
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 1 No. 8 (2021): Agustus
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.586 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v1i8.1187

Abstract

Perintah untuk ambil bagian dalam misa bagi umat dirayakan menurut ritus gereja Katolik yaitu melalui Perayaan Ekaristi pada hari minggu. Hal tersebut meletakkan dasar bagi kehidupan kristiani. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemahaman dan pelaksanaan perintah Gereja Kedua yang dilakukan para orangtua di stasi Santo Mikhael Buluk Panjang. Metode penelitian adalah kuantitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa Pertama, umat beriman berkewajiban untuk mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi pada hari-hari pesta wajib, sejauh mereka tidak dibebaskan oleh alasan yang wajar atau diberi dispensasi oleh pastornya. Dalam tradisi agama lain, hari jumat atau hari Sabtu dibaktikan kepada Tuhan, khusunya dengan kewajiban ibadat. Dalam perjanjian lama, Hari Tuhan adalah Sabat. Kedua, dalam Kitab Keluaran 20:8 dinyatakan untuk mengingat hari Sabat dalam rangka pengudusan. Hal tersebut untuk memperhatikan dan mengkhususkan hari Sabat itu, yakni dengan berhenti bekerja. Setelah bekerja selama enam hari, hari ketujuh adalah hari tanpa kerja, hari istirahat, juga bagi anak-anak dan para pembantu.
Pelaksanaan Pembinaan Sakramen Baptis pada Masa Covid-19 di Paroki Santo Albertus De Trapani Blimbing Fransisca Rida Dwita Sari
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 2 No. 11 (2022): November
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.152 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v2i11.1286

Abstract

Sakramen baptis berasal dari bahasa Yunani: Baptism, yang artinya “membasuh, mencelupkan”,adalah tanda dan sarana dimana orang yang dibaptis dan dilahirkan kembali menjadi anggota umat Allah dan dibersihkan dari dosa asal lewat pencurahan atau penenggelaman dalam air. Sakramen baptis adalah sakramen inisiasi pertama yang menjadi tanda dimasukkan dan diterimanya seseorang yang telah bertobat kedalam persekutuan kristiani. Awal Penyebaran Covid-19 Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengimbau seluruh keuskupan di Indonesia menghentikan ibadah massal harian atau mingguan dan semua ritus ibadah yang meliputi dan membawa banyak orang bersamanya, baik di komunitas, lingkungan, regional dan dll. Untuk menjaga kesehatan dan memutus mata rantai penularan Covid-19, Gereja Katolik mengikuti perintah pemerintah. Gereja Katolik membatalkan kekuatan langsung yang mengumpulkan orang-orang percaya secara massal dan pembinaan di gereja Santo Albertus De Trapani tersebut terganggu karena munculny Covid-19. Berdasarkan kesimpulan penelitian dan wawancara yang dilakukan penulis mengenai Pelaksanaan Pembinaan Sakramen Baptis di Paroki Santo Albertus De Trapani Blimbing.