Rayinda Faizah
Universitas Muhammadiyah Magelang, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Penyesuaian Akademik dan Motivasi Akademik Terhadap Technostress pada Mahasiswa Alfira Rahmi Anugraheni; Hermahayu Hermahayu; Rayinda Faizah
Borobudur Psychology Review Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bpsr.5808

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penyesuaian akademik dan motivasi akademik terhadap technostress pada mahasiswa. Sampel diambil menggunakan teknik random berstrata (Stratified random sampling) dengan N=118 dari populasi yang berjumlah 166 dan merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh berdasarkan pengukuran menggunakan skala academic adjustment, skala academic motivation scale (AMS) dan skala technostress yang diberikan secara online dalam bentuk google form. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik regresi berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh penyesuaian akademik dan motivasi akademik terhadap technostress. Hasil penelitian menunjukkan penyesuaian akademik dan motivasi akademik secara simultan signifikan berpengaruh terhadap technostress dengan nilai R square 0,178 dan signifikansi 0,00 (p<0,05), sehingga penyesuaian akademik dan motivasi akademik berkontribusi sebanyak 17,8% pada technostress dan 82,2% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Penyesuaian akademik ditemukan signifikan berpengaruh negatif terhadap technostress dengan nilai koefisien regresi -0,474 dan signifikansi 0,000 (p>0,05). Adapun motivasi akademik ditemukan signifikan berpengaruh positif terhadap variabel technostress dengan nilai koefisien regresi 0,496 dan signifikansi 0,001 (p<0,05).
Makna Pernikahan Dini pada Remaja Magelang Auliya Ibni Latifah; Aning Az Zahra; Rayinda Faizah
Borobudur Psychology Review Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bpsr.5821

Abstract

Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan pada remaja yang belum memenuhi kriteria umur pernikahan yaitu 19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna pernikahan dini pada remaja di Magelang. Peneltian ini menggunakan penelitian Deskriptif kualitatif. Kriteria partisipan dalam penelitian ini yaitu melakukan pernikahan di bawah umur, menjalani pernikahan yang terjadi minimal satu tahun perkawinan, bertempat tinggal di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Informan penelitian ini meliputi dua orang yaitu wanita dengan pernikahan dini yang disebabkan karena keinginan individu dan seorang laki-laki yang menikah disebabkan karna hamil diluar nikah, subjek penelitian .Hasil penelitian ini adalah pemaknaan pernikahan bergantung pada sikap dan perilaku pasangan dalam membangun rumah tangga yang sesuai dengan visi dan misi pernikahan. Komitmen yang kuat dalam sebuah pernikahan juga mempengaruh pemaknaan pernikahan pada remaja.
Post-traumatic Effects in Survivors of Childhood Sexual Abuse: A Study Literature Mahatma Acintya Dhyatmika; Hermahayu; Rayinda Faizah
Journal of Islamic Communication and Counseling Vol. 3 No. 1 (2024): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jicc.v3i1.51

Abstract

Childhood sexual abuse can result in long-term effects that remain in the survivors to confront and encounter continually. This study aimed to examine behavioral indicators that indicate trauma, which is one of the long-term effects of child sexual violence against children. The study used a literature study technique. There were three behavioral indications developed as long-term consequences of trauma endured by survivors of child sexual abuse. The first indicator was cognitive distortions characterized by self-blame, self-criticism, and a sense of worthlessness. Then, concerns regarding emotional regulation, which present persistent feelings of anxiety or sadness, can appear as the second implication. The last behavioral indication was difficulties regarding the ability to resist impulsive urges, evidently via the engagement in substance misuse and the development of deviant sexual conduct.
The Occupational Stress Level of Employees in the Penitentiary Class II A, Magelang Veranika Dwi Lestari; Fatimah Azzahra; Rayinda Faizah
Journal of Islamic Communication and Counseling Vol. 3 No. 2 (2024): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jicc.v3i2.79

Abstract

The life of an employee entails demands and work conditions that are part of an individual's existence alongside occupational or work-related stress. Work-related stress arises from an individual's response to high workloads and job demands. This study aims to delve deeper into work-related stress among Penitentiary Class II A employees in Magelang City. The research employs a descriptive qualitative approach with three participants as informants using snowball sampling. The criteria for this research include prison officers of Penitentiary Class II A in Magelang, aged between 18 to 65 years old, and experienced in working at the institution. The findings of this study indicate that all three informants experience work-related stress in their work environments. Work stress varies and is driven by factors such as cognitive appraisal, experience, demands, interpersonal influence, and the stress condition viewed from individual experiences (work conditions, personality, emotions, gratitude, and hobbies).