Violita Dianatha Puteri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Relationship between lenght of undergoing hemodialysis therapy with insomnia in chronic renal failure patients Bayu Azhar; Deva Arita; Rizka Febtrina; M. Zul’irfan; Eka Malfasari; Gita Adelia; Violita Dianatha Puteri; Candra Saputra
Riset Informasi Kesehatan Vol 12 No 1 (2023): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v12i1.721

Abstract

Complications that are often experienced by patients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis are sleep disturbances. Sleep disturbances are experienced by at least 50-80% of patients undergoing hemodialysis > 12 months. The purpose of this study was to determine the relationship between duration of hemodialysis therapy and insomnia in patients with chronic kidney failure at Arifin Achmad Hospital, Riau Province. The research method is a cross sectional approach. The population of this study were all 58 patients undergoing hemodialysis at Arifin Achmad Hospital. The sampling method was purposive sampling. The measuring instrument used in this research is the Insomia Severity Index (ISI) questionnaire. Statistical test using Chi Square test. Results Most of the levels of mild insomnia were 26 respondents (44.8%), moderate insomnia was 21 respondents (36.2%), not clinically significant as many as 8 respondents (13.8%), and severe insomnia was 3 respondents (5.2%). The results of statistical tests obtained p value of 0.487 > (0.05). It can be concluded that there is no relationship between undergoing hemodialysis therapy with insomnia in patients with chronic kidney failure at Arifin Achmad Hospital, Riau Province. Suggestions for further research that can be expected to examine the factors associated with insomnia in patients with chronic kidney failure.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENCEGAHAN COVID-19 KELURAHAN RANTAU PANJANG KOTA PEKANBARU M. Zul'irfan M. Zul'irfan; Ferdian Ferdian; Dini Maulinda; Rina Herniyanti; Bayu Azhar; Gita Adelia; Eka Malfasari; Candra Saputra; Violita Dianatha Puteri
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 7 No 1 (2023): Volume 7 No 1 Juli 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jka.v7i1.3406

Abstract

ABSTRAK Peningkatan kasus Covid-19 yang tidak kunjung selesai menarik perahatian banyak pihak di dunia. Lansia memiliki risiko paling tinggi tertular Covid-19 yang disebabkan oleh penurunan fungsi kognitif dan fisik yang dialami saat tubuh sudah memasuki fase lanjut usia. Pengetahuan sendiri merupakan salah satu contoh penurunan fungsi kognitif pada lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan terhadap sikap pada lansia terkait pencegahan Covid-19. Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh lansia di Kelurahan Rantau Panjang Kota Pekanbaru dengan stratified random sampling sebanyak 67 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner skala gutmen untuk pengetahuan dan peneliti menggunakan kuesioner skala likert untuk sikap lansia, kuesioner yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner yang telah valid Hasil uji validitas dari kuesioner pengetahuan adalah 0,074, Sedangkan untuk uji reabilitas dengan Cronbach’s Alpa sebesar 0,770, yang artinya kuesioner ini reable untuk digunakan sebagai instrument penelitian. nilai validitas kuesioner sikap <0,05, Sedangkan uji reabilitas pada penelitian ini sebesar 0,40-0,60 yang artinya kuesioner ini memiliki tingkat reabilitas yang baik. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 46 orang (68,70%) berada pada tingkat pengetahuan yang tinggi, sedangkan sebanyak 40 orang (64,20%) memiliki sikap positif dalam pencegahan Covid-19. Berdasarkan hasil uji statistic Chi Square didapatkan nilai p value 0,03<0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan terhadap sikap lansia tentang pencegahan Covid-19 dengan nilai OR 3,71. Peneliti merekomendasikan untuk melakukan penelitian terkait variabel tentang hubungan dukungan sosial terhadap perilaku lansia dalam pencegahan Covid-19.