Achfas Zacoeb
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Penilaian Green Building Pada Gedung X Berdasarkan GBCI Sinta Andhia Regita Cahyani; Achfas Zacoeb; M. Hamzah Hasyim
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Green Building adalah suatu bangunan yang didesain yang bertujuan untuk mereduksi dampak lingkungan dalam menjaga kelestarian alam dan Kesehatan manusia. Green Building Council Indonesia (GBCI) merupakan suatu lembaga mandiri yang berkomitmen untuk memfasilitasi transformasi industri bangunan global berkelanjutan atau bangunan gedung hijau dengan melakukan sertifikasi pada bangunan gedung. Penelitian dilakukan menggunakan standar acuan GBCI yaitu Greenship Existing Building Version 1.1. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah mix method yaitu gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan data yang diperoleh, Gedung X memenuhi 2 dari 4 kriteria standar, sedangkan untuk penilaian penerapan green building pada Gedung X memperoleh 49 poin dengan peringkat silver. Rincian mengenai perolehan poin pada Gedung X yaitu, aspek ASD 9 poin, aspek EEC 22 poin, aspek WAC 2 poin, aspek MRC 8 poin, aspek IHC 5 poin, aspek BEM 3 poin. Kata Kunci: green building, GBC Indonesia, existing building, peringkat
Evaluasi Kinerja Seismik Gedung Beton Bertulang Dua Lantai yang didesain hanya dengan Beban Gravitasi di Kota Malang Septi Dwi Lestari; Achfas Zacoeb; Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malang merupakan salah satu kota di Pulau Jawa yang mengalami beberapa kali gempa bumi. Perencanaan struktur yang telah diperhitungkan dengan baik harus disertai dengan pemasangan detail tulangan sesuai dengan standar yang berlaku yaitu SNI 2847:2019 untuk meminimalisir timbulnya korban jiwa saat gempa bumi terjadi. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk merancang struktur bangunan gedung beton bertulang dua lantai yang didesain hanya menggunakan beban gravitasi dan detail penulangan sesuai dengan SNI 2847:2019. Analisis ini menggunakan program analisis struktur berbasis elemen hingga dengan pemodelan 3D serta evaluasi kinerja seismik dengan metode pushover. Diperoleh hasil yaitu struktur tergolong level kinerja damage control dan mengalami mekanisme sendi plastis gabungan (beam sway mechanism dan column sway mechanism). Gaya geser arah X adalah 1017046,13 kg dengan nilai displacement sebesar 0,15 m. Sedangkan, Gaya geser dasar arah Y adalah 897485,28 kg dengan nilai displacement sebesar 0,11 m. Sendi plastis pada arah X mulai muncul pada bagian balok di step ke-3, dan diikuti pada bagian kolom di step ke-4, serta sendi plastis terakhir terjadi pada step ke-19. Sedangkan, sendi plastis pada arah Y mulai muncul pada bagian balok di step ke-3, dan diikuti pada bagian kolom di step ke-4, serta sendi plastis terakhir terjadi pada step ke-9. Kata kunci: gempa bumi, pushover, analisis elemen hingga, level kinerja, sendi plastis
Evaluasi Kinerja Seismik Gedung Beton Bertulang Tiga Lantai yang didesain hanya dengan Beban Gravitasi di Kota Malang Vony Indriyanty; Wisnumurti; Achfas Zacoeb
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia termasuk daerah yang rawan terjadi bencana gempa bumi karena posisinya yang berada dalam daerah cincin api pasifik dan terletak di pertemuan antara tiga lempeng besar yakni Eurasia, Pasifik, dan Indo-Autralia. Hal ini membuat gempa menjadi sebuah perhatian khusus dalam konstruksi gedung. Perancangan struktur yang telah dihitung dengan baik masih memiliki kemungkinan terjadi kegagalan apabila tidak dilakukan pendetailan tulangan secara baik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini merancang bangunan tiga lantai di Kota Malang hanya menggunakan beban gravitasi tetapi detail penulangan disesuaikan dengan SNI 2847:2019 yang ditinjau terhadap kemampuannya saat terjadi gempa. Analisis dan pemodelan 3D dilakukan dengan program analisis struktur berbasis elemen hingga. Elemen struktur yang didesain hanya pelat, balok, dan kolom. Desain dievaluasi untuk mendapatkan tingkat kinerja struktur dan mekanisme sendi plastis menggunakan metode pushover dengan acuan ATC-40. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk displacement 0,16 m pada pushover arah X, gaya geser dasar yang terjadi yaitu 1072222,34 kg dan terjadi pada step ke-11 sedangkan pada pushover arah Y, dengan displacement 0,16 m, gaya geser dasar yang terjadi yaitu 1901445,09 kg dan terjadi pada step ke-19. Pada pushover arah X, sendi plastis pertama terjadi pada ujung balok di step ke-3, kemudian diikuti sendi plastis pada kaki kolom di step ke-5, dan sendi plastis terakhir terjadi pada step ke-11. Pada pushover arah Y, sendi plastis pertama terjadi pada ujung balok di step ke-2, kemudian diikuti sendi plastis pada kaki kolom di step ke-3, dan sendi plastis terakhir terjadi pada step ke-19. Tingkat kinerja gedung saat menerima beban gempa berada pada kategori Damage Control (DC) dan mekanisme sendi plastis yang terjadi adalah mekanisme kelelehan gabungan (mekanisme kelelehan pada balok dan kolom). Kata kunci : gempa bumi, pushover, analisis elemen hingga, level kinerja, sendi plastis.
Analisis Daktilitas Kurvatur Balok Akibat Pengaruh Perbedaan Beban Gempa Rencana Menurut SNI 1726:2002 dan SNI 1726:2019 Kevin Alvicko Pratama; Retno Anggraini; Achfas Zacoeb
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan gedung menjadi infrastruktur penting, namun perlu diperhatikan bahwa Indonesia rawan terhadap gempa bumi karena terletak di jalur pegunungan aktif (Ring of Fire). SNI 1726 dan SNI 2847, diatur oleh Badan Standar Nasional (BSN). SNI 1726 berkaitan dengan perencanaan ketahanan gempa, sementara SNI 2847 berkaitan dengan persyaratan beton struktural. Peraturan ini telah mengalami perkembangan dan pembaruan dari waktu ke waktu. Tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan SNI 1726:2002 dan SNI 1726:2019 terhadap beban gempa rencana yang dihasilkan pada struktur bangunan gedung bertingkat, memahami dampaknya pada desain tulangan lentur balok, dan mengidentifikasi pengaruh desain tulangan tersebut terhadap momen-kurvatur dan daktilitas kurvatur balok. Pada penelitian ini, akan dilakukan dua pemodelan struktur yang hanya dibedakan terkait beban gempa rencana dan akan dilakukan analisis struktur untuk mengetahui gaya-gaya dalam yang bekerja pada elemen struktur khususnya balok. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan SNI 1726:2019 sebagai standar peraturan terbaru bangunan tahan gempa berpengaruh pada respon spektrum dan beban gempa rencana gedung. Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa rencana berdasarkan SNI 1726:2019 menghasilkan momen perlu balok (Mu) yang lebih besar dibandingkan dengan SNI 1726:2002, sehingga mempengaruhi rasio tulangan (ρ) pada desain tulangan lentur balok baik pada tumpuan maupun lapangan. Berdasarkan hasil desain penulangan lentur pada Balok B1 35/75, diketahui bahwa nilai daktilitas kurvatur balok berdasarkan SNI 1726:2019 lebih kecil dibandingkan dengan SNI 1726:2002 dan balok eksisting. Kata Kunci: respons spektrum, momen-kurvatur, daktilitas