Retno Anggraini
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penelitian Tentang Masa Layan Bangunan Sipil Pada Struktur Chimney PLT (Studi Kasus: Chimney PLTU Paiton Unit 6 dan 7) Siti Nurlina; Retno Anggraini; Saifoe El Unas; M. Hamzah Hasyim; Dana Mutiara
Rekayasa Sipil Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.725 KB)

Abstract

Pada umumnya bangunan direncanakan untuk mencapai masa layan tertentu. Hal ini mengingat selama masa layan dapat terjadi berbagai kondisi/ kerusakan yang berdampak pada lifetime bangunan. Terlebih lagi kerusakan yang berat dapat membahayakan keselamatan pengguna bangunan, sehingga perlu adanya jaminan keselamatan selama umur bangunan. Laju kerusakan ini (deteriorasi) sebenarnya dapat ditekan dengan pemeliharaan yang baik. Suatu bangunan yang memiliki pemeliharaan dan perawatan yang sesuai prosedur, akan berdampak pada lifetime bangunan. Oleh karena itu pemeriksaan bangunan secara berkala haruslah dilakukan, sehingga bangunan dapat berfungsi selama masa umur layan dan mampu memberikan jaminan keselamatan bagi penggunanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemampuan masa layan (lifetime) bangunan pada struktur Chimney PLTU Paiton unit 6 dan 7. Selain itu juga akan dibahas mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan masa layan bangunan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kondisi eksisting Chimney PLTU Paiton unit 6 dan 7, dapat diketahui bahwa masa layan bangunan tersebut adalah 45,24 tahun. Akan tetapi beberapa kerusakan yang ditemukan selama investigasi lapangan dapat mengurangi masa layan struktur tersebut. 
EFEK RESIDU PEMUPUKAN NPK BERBASIS AMONIUM DAN NITRAT TERHADAP KETERSEDIAAN HARA, KELIMPAHAN BAKTERI SERTA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI Nur Fitria Dwi Retno Anggraini; Yulia Nuraini; Cahyo Prayogo
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 4 No. 1 (2017)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.844 KB)

Abstract

NPK fertilizer residue can positively affect the improvement of soil nutrients and increase crop production, but the negative impact to the soil and plant growth can also be caused by fertilizer unmanaged NPK fertilizer. The aim of this study was to determine the residual effect of NPK fertilizer based combination of ammonium nitrate and NPK petrobiofertile on availability of nutrients in the second cropping season. Treatment tested were residue of 400 kg ha-1 of NPK 25-7-7 with additional nitrate as much as 1%, 2% and 3% and fertilizer combinations Petrobiofertil 100 kg ha-1. Results showed that the treatments significantly affected the content of mineral N at 20 days after planting at a depth of 0-20 cm and at 40 days after planting at 0-20 cm and 20-40 cm depths,  but the results were not significant at a depth of 20-40 cm at 20 days after planting. N concentration at 40 days after planting at a depth of 0-20 cm was significantly different high at P4 treatment. Concentrations of total K was significant at 20 days after planting at a depth of 0-20 cm and 20-40 cm and at 40 days after planting at 20-40 cm depth. The treatments also results in a significant number of bacterial colonies on 20 days after planting and 40 days after planting. Plant height, leaf number, leaf area, fresh consumption significant weight at 20 until 40 days after planting. N uptake was also significant at 20 and 40 days after planting
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR MENGGUNAKAN BETON PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM SAMBUNGAN BALOK - KOLOM PADA GEDUNG SEKOLAH GRAND PAKUWON SURABAYA Achmad Jais; M Taufik Hidayat; Retno Anggraini
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Gloria Grand Pakuwon Surabaya merupakan lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta ilmu baru yang bermutu tinggi. Sarana prasarana yang berkualitas bukan hanya dilihat dari indahnya suatu gedung, namun juga harus dipertimbangkandi segi infrastrukur yang aman. Pada Gedung Sekolah Gloria Grand Pakuwon dibangun denganmenggunakan sturktur beton bertulang konvensional , dimana struktur beton bertulang tersebut memiliki kelemahan yaitu waktu pengerjaanya yang dibilang cukup lama dan membutuhkan tenaga kerja yang banyak sehingga berimplikasi keluarnya dana yang cukup besar. Adapun alternatif perencanaan lain dengan menggunakan metode beton pracetak dimana metode ini sangat cocok digunakan pada Gedung Sekolah Gloria Grand Pakuwon karena memiliki denah yang identik tiap lantai. Berdasarkan hasil analisis perencanaan pada balok-kolom menggunakan sistem pracetak sebelum cor penuh dengan beban yang dipikul oleh balok tersebut merupakan beban sendiri dari balok. Saat pengangkatan balok menunjukkan bahwa jarak tumpuan saat pengangkatan sejauh 2,05 m dari tepi balok. balok induk pracetak yang berukuran 40/40 dengan tulangan lentur yang mengalami tarik yaitu 9-D19 dan tulangan yang mengalami tekan yaitu 5-D19 serta sengkang ø10- 150 menghasilkan momen tumpuan yang besarnya sama dengan momen lapangan sebesar 976,74 kgm. Kata kunci : Balok pracetak, Struktur beton, bangunan tahan gempa
Pengaruh Penambahan Rasio Tulangan Terhadap Daktilitas Kurvatur Kolom Bertulang Dengan Baja Tulangan Berdasarkan SNI 2847:2019 (Studi Kasus Kampus Vokasi Universitas Brawijaya) MUHAMMAD RIZKY; Retno Anggraini; Desy Setyowulan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan wilayah rawan gempa. Hal ini dikarenakan secarageografis Indonesia terletak pada jalur cincin api Pasifik yaitu jalur zona aktif dengan deretan gunung vulkanisaktif di Kawasan Pasifik. Kepulauan Indonesia secara geologis terletak pada per temuan dua jalur utama gempa,yaitu jalur gempa Sirkum Pasifik dan Alpine TransasiaticKolom merupakan suatu bagian yang sangat krusial yang wajib untuk diperhatikan dalam setiappembangunan struktur. Adalah sebuah struktur utama yang berguna untuk meneruskan berat dari suatu bangunandan beban lain dari suatu struktur. Kegagalan fungsi pada suatu kolom dapat menyebabkan keruntuhan seluruhstruktur.Pada penelitian ini, gedung yang menjadi objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah gedungVokasi Universitas Brawijaya. Kemudian, peneliti akan menggunakan Software SAP2000 v.22 untuk melakukanpemodelan agar mendapatkan reaksi dan juga gaya-gaya dalam yang terjadi di bangunan tersebut, data yangdigunakan adalah data yang didapatkan dari metode studi dokumen. Setelah peneliti melakukan analisis data,data tersebut akan digunakan untuk menghitung rasio tulangan kolom berdasarkan peraturan yang berlaku.Selanjutnya, rasio penulangan akan dilakukan variasi guna mengetahui perbandingan dari daktilitas kurvaturyang terjadi di kolom.Permodelan struktur Gedung Kampus Vokasi Universitas Brawijaya dilakukan menggunakan programbantu SAP 2000. Pada program SAP 2000, struktur ini akan dimodelkan sesuai dengan kondisi yang nyata.Program ini akan membantu dalam beberapa perhitungan yang akan digunakan untuk mengecek apakah struktursudah memenuhi persyaratan yang ada di SNI 1726:2019Kata Kunci : Daktilitas Kurvatur, Rasio Tulangan, Kolom Bertulang
Perencanaan Alternatif Bangunan Gedung Sabang Merauke Eye Center (SMEC) Tebet dengan Menggunakan Profil Castellated Beam Adli Shidqi Luqmantara; M. Taufik Hidayat; Retno Anggraini
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Sabang Merauke Eye Center (SMEC) adalah gedung yang berada di Kota Jakarta dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang. Gedung yang menggunakan struktur beton bertulang akan lebih besar menahan beban mati yang diakibatkan oleh berat sendiri sehingga akan cukup besar gaya geser yang terjadi. Dengan perencanaan ulang struktur komposit diharapkan dapat terjadi kerjasama antara baja dan beton tersebut. Dilakukan perencanaan ulang menggunakanpelat beton dengan tebal 12 cm untuk pelat lantai sedangkan 10 cm untuk pelat atap, menggunakan profil baja WF 200x200 untuk balok induk, menggunakan profil baja WF 150x75 untuk balok anak, dan menggunakan profil baja WF 300x300 untuk kolom. Analisis menggunakan software SAP2000 untuk mendapatkan hasil berupa gaya-gaya dalam pada setiap profil (momen, gaya lintang, gaya aksial dan sebagainya yang diperlukan untuk analisis). Kontrol dilakukan pada saat sebelum komposit dan setelah komposit dengan cara perhitungan momen Mn > Mu dan Vn > Vu. Analisis mengacu pada beberapa peraturan yaitu SNI 1726:2019, SNI 1729:2020, metode LRFD (Load and Resistance Factor Design) diperoleh hasil bahwa pengaruh beban hidup, beban mati serta gempa lebih signifikan pada daerah tumpuan. Kata Kunci: struktur komposit, baja
Evaluasi Penilaian Green Building Pada Gedung X Berdasarkan Greenship Existing Building Version 1.1 Diah Ayu Febrianingrum; Retno Anggraini; Kartika Puspa Negara
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan gedung yang tinggi membutuhkan energi yang cukup besar dan pengelolaan yang baik, sehingga perlu menerapkan konsep green building. Green building merupakan bangunan ramah lingkungan yang mendukung untuk melakukan penghematan energi, penghematan sumber daya alam, dan meningkatkan kinerja gedung. Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) merupakan suatu lembaga yang mendukung untuk menerapkan green building pada bangunan di Indonesia, yaitu dengan melakukan sertifikasi mengenai peringkat penerapan green building pada bangunan gedung. Metode yang digunakan adalah mix methods gabungan dari metode kualitatif dan metode kuantitatif. Teknik perolehan data dilakukan dengan wawancara pada pengelola Gedung X, observasi, pengukuran, dan dokumentasi. Objek penelitian yang digunakan yaitu Gedung X di Kampus Y. Penelitian dilakukan berdasarkan standar acuan Greenship Existing Building Version 1.1 yaitu perangkat penilaian dari GBC Indonesia untuk bangunan yang sudah terbangun. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Gedung X memenuhi 2 dari 4 kriteria standar yaitu memiliki luas bangunan 12.687,19 m2 dan bersedia memberikan data untuk dilakukan evaluasi penilaian green building. Sedangkan total nilai yang diperoleh adalah 49 poin dengan perolehan peringkat silver. Rincian nilai yang diperoleh adalah 11 poin pada aspek ASD, 22 poin pada aspek EEC, 1 poin pada aspek WAC, 8 poin pada aspek MRC, 5 poin pada aspek IHC, dan 2 poin pada aspek BEM. Saran yang dapat dilakukan adalah menerapkan dan merencanakan desain dari rekomendasi yang sudah diberikan oleh peneliti, selain itu perlu dilakukan evaluasi penilaian selanjutnya untuk memantau kelanjutan penerapan dan menyempurnakan penerapan green building yang belum bisa dievaluasi. Kata kunci : green building, GBC Indonesia, existing building, evaluasi, peringkat.
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BARU KEPOLISIAN RESOR METROPOLITAN BEKASI KOTA MENGGUNAKAN SISTEM BETON PRACETAK (PRECAST) Muhammad Raffy Ramadhan Raffy; Mohammad taufik hidayat; Retno anggraini
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode beton bertulang konvensional (cast in situ) masih banyak digunakan dalam pembangunan bangunan di Indonesia. Salah satu kemajuan yang dapat mempersingkat waktu pelaksanaan adalah penerapan beton pracetak sebagai komponen struktur. Perencanaan ulang struktur Gedung ini menggunakan STAAD PRO software untuk menghitung besarnya momen, gaya aksial, dan gaya geser yang terjadi pada Gedung Baru Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota setelah diberikan beban. Detail penampang yang akan digunakan padai balok terdiri dari beton pracetak (precast). Kolom dan pelat disambungkan dengan sambungan basah. Setelah perencanaan dimensi selesai, kontrol dilakukan dalam kondisi sebelum dan setelah komposit. Hasil analisis perencanaan balok – kolom sistem pracetak sebelum cor penuh dengan beban yang dipikul oleh balok tersebut merupakan berat sendiri dari balok. Saat pengangkatan, balok menunjukkan bahwa jarak tumpuan saat pengangkatan sejauh 1,5 m dari tepi balok dengan panjang total balok 8 m. Balok induk pracetak yang berukuran 450 x 700 didapatkan momen nominal terfaktor pada area tumpuan sebesar 555,934 kN dan momen ultimate nya sebesar 554,830 dan momen nominal terfaktor pada area lapangan sebesar 483,043 kN dan momen ultimate nya sebesar 471,606 kN. Dimana momen nominal terfaktor dari keduanya masih mencukupi untuk menahan momen ultimate, maka desain dapat dikatakan aman. Kata Kunci: balok, kolom, pracetak, pembangunan gedung
Evaluasi Kinerja Seismik Gedung Layanan Bersama Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya dengan Analisis Pushover Mauriell Febrina Putri; Retno Anggraini; Ari Wibowo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang rawan mengalami gempa sehingga dalam merencanakan dan merancang suatu bangunan perlu memenuhi prinsip bangunan tahan gempa. Langkah selanjutnya yang tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi seismik terhadap bangunan eksisting terutama terkait tingkat kinerja struktur. Dengan diketahuinya tingkat kinerja struktur diharapkan dapat memberi gambaran bagaimana kondisi bangunan setelah mengalami gempa serta memperkirakan langkah-langkah perbaikan seperti apa yang perlu dilakukan terhadap bangunan. Analisis pushover merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja struktur. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap Gedung Layanan Bersama Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB), yaitu suatu struktur lima tingkat dengan Sistem Pemikul Rangka Momen Khusus (SRPMK) yang berlokasi di Malang, Indonesia. Analisis pushover dilakukan dengan menggunakan capacity spectrum method (CSM) berdasarkan Applied Technology Council (ATC) 40. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kinerja Gedung Layanan Bersama FTP-UB adalah Immediate Occupancy (IO) sehingga bangunan dikategorikan aman setelah mengalami gempa. Selain itu berdasarkan hasil perhitungan didapatkan tingkat daktilitas bangunan adalah daktail penuh menurut SNI 1726:2002. Kata Kunci: tingkat kinerja, analisis pushover, daktilitas
Pengaruh Perbedaan Beban Gempa Rencana Menurut SNI 1726:2002 dan SNI 1726:2019 Terhadap Hubungan Momen-Kurvatur Kolom (Studi Kasus Gedung X Universitas Y) Ruth Diana Patricia Simanjuntak; Retno Anggraini; Achfas Zacoeb
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia terletak pada jalur cincin api yang menyebabkan bencana gempa bumi dan bencana lainnya menjadi salah satu masalah nasional. Kementerian Keuangan Republik Indonesia mencatat kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam mencapai 22,8 triliun rupiah setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan perlunya pengembangan teknologi yang didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan. Struktur kolom merupakan elemen utama karena keruntuhannya dapat menyebabkan keruntuhan total pada bangunan. Penelitian ini meninjau gedung eksisting yang diberikan gempa berdasarkan SNI 1726:2002 dan SNI 1726:2019. Kondisi yang ditinjau adalah kondisi crack atau sebelum retak, kondisi yield atau leleh, dan kondisi ultimate. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pada respons spektrum yang dihasilkan oleh SNI 1726:2002 dan SNI 1726:2019 sehingga menyebabkan adanya perubahan pada gaya-gaya dalam yang dihasilkan. Perubahan gaya dalam menghasilkan kebutuhan rasio tulangan yang berbeda sehingga membuat hubungan momen-kurvatur dan nilai daktilitas kurvatur yang dihasilkan berbeda pula. Kata kunci: SNI 1726, Momen-kurvatur, Kolom, Respons spektrum gempa
Analisis Momen-Kurvatur Pada Perencanaan Kolom Beton Bertulang Maranatha Lasandy Winangun; Retno Anggraini; Ari Wibowo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sedang banyak melakukan pembangunan terutama pada infrastruktur, pembangunan tersebut juga mendukung perkembangan daerah dengan dibangunnya gedung perkantoran, hunian, komersil, ataupun fasilitas pendidikan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan di Indonesia adalah masalah bencana alam seperti gempa bumi sehingga diperlukan adanya bangunan tahan gempa seperti yang telah tertulis pada SNI 1726 : 2019. Dalam bangunan tahan gempa salah satu elemen yang terpenting merupakan kolom karena apabila terjadi kegagalan kolom dapat menyebabkan runtuhya sebuah bangunan secara langsung. Pada penelitian ini ditinjau kolom dari bangunan eksisting dan kolom yang dilakukan perencanaan ulang untuk melihat bagaimana hubungan momen-kurvatur dan kebutuhan tulangan yang terjadi. Momen-kurvatur merupakan perubahan sudut akibat regangan yang terjadi pada kolom karena momen yang diterima yang dapat menyebabkan kolom mengalami kegagalan. Kolom akan ditinjau pada keadaan crack, yield, dan ultimate (trilinear curve) dalam sebuah grafik. Didapatkan bahwa kolom dengan perencanaan ulang memiliki ketahanan terhadap momen yang cenderung lebih tinggi daripada kolom eksisting karena rasio tulangan yang lebih tinggi. Kata kunci : bangunan tahan gempa, kolom, momen-kurvatur