Air tanah tetap menjadi sumber penting untuk pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat DKI Jakarta, dengan 32% penduduknya mengandalkan sumber ini. Kepadatan penduduk yang tinggi dan masalah lingkungan yang terkait, seperti kurangnya infrastruktur resapan air dan sanitasi yang memadai, telah memicu keprihatinan akan kualitas air tanah di wilayah ini. Terutama, terkontaminasinya air tanah oleh bakteri seperti E. coli menghadirkan risiko serius bagi kesehatan masyarakat seperti perut kram, adanya darah saat diare, hingga muntah-muntah. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menganalisis kualitas air tanah di berbagai wilayah DKI Jakarta. Pendekatan ini melibatkan pemetaan visual menggunakan QGIS untuk mengilustrasikan pencemaran air tanah, sehingga memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam mengenai kondisi air tanah. Total data sejumlah 1068 yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dua sumber yang berbeda dan dianalisis menggunakan algoritma klasifikasi Naïve Bayes Gaussian. Teknik evaluasi melibatkan penggunaan cross-validation dan percentage split dalam 10 skenario. Hasil penelitian menunjukkan tingkat akurasi tertinggi sebesar 84.36% serta nilai precision sejumlah 0.8566, recall 0.8436, dan F1-score 0.8436 diperoleh menggunakan teknik percentage split dengan rasio 80:20. Temuan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kualitas air tanah di DKI Jakarta dan berkontribusi pada perencanaan upaya perlindungan sumber daya air yang lebih efektif.