Sri Lestari kartikawati, Sri Lestari
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III (REMAJA AKHIR USIA 18-21 TAHUN) DI STIKES BHAKTI KENCANA BANDUNG

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Factors Associated with Adherence to Tablet FE Consumption in Adolescents Stellata, Alyxia Gita; Kartikawati, Sri Lestari; Yusita, Intan; Huwaida, Hasna Shafa
International Journal of Midwifery and Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2024): IJMHS Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Rajaki of Tulip Medika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61777/ijmhs.v2i1.60

Abstract

Background: Anemia has a significant impact on people's health, especially in adolescent girls. Anemia in adolescents can inhibit psychomotor development, interfere with cognitive abilities and learning. Therefore, the problem of bleeding deficiency must be prevented and treated since adolescence with consuming blood tablets regularly. But, based on the data, there are still 4,444 adolescent girls who do not obedience and realize the importance of taking blood-added tablets as an effort to prevent anemia. Thus, this study aimed to determine the correlation between the factors that relate to the obedience of consuming Fe tablet in adolescent girls. Method: This study used observational analytics with a cross-sectional approach starting from March to July 2023 in SMAN 1 Bojongsoang. This research was conducted on 85 respondents. The data research instrument in this study used MMAS-8 questionnaire and additional questionnaire to explore the cause of disobedient of consuming Fe tablet then were analyzed by using Spearman's rho test. Result: The results showed that there was 16.5% samples with low obedience, 43.5% moderate obedience, and 40% high obedience. There was a relationship between Fe tablet’s favor with obedience of consuming Fe tablet (r -0.255, p 0.019). There was no relationship of Fe tablet t’s preferences (p 0.927), parent’s alert (0.325), teacher’s alert (0.207), inconvenience of taking Fe tablet (p 0.623), completed Fe tablet (0.547), and forgetting to take Fe tablet with obedience of consuming Fe tablet (0.988). Conclusion: There was a relationship between Fe tablet’s favor with obedience of consuming Fe tablet in adolescent girls in SMAN 1 Bojongsoang. Suggestions for education institution is to optimize the socialization about the risk of anemia and the urgency of consuming Fe tablet. Thus, for student can increase the obedience of consuming Fe tablet regularly.
EFEKTIFITAS KELAS PRATIK PMBA DAN POSYADU TERHADAP PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN STATUS GIZI BAYI BALITA Kartikawati, Sri Lestari
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.739

Abstract

Latar Belakang: Pemantauan status gizi (PSG) 2017 menunjukan prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 29,6% di atas batasan yang ditetapkan oleh WHO 20%. Di masa Pandemi covid kejadian stunting berisiko terjadi peningkatan seiring menurunnya daya beli keluarga terkait pemenuhan bahan pangan. Di Era pandemi ini dengan menurunnya pendapatan keluarga berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga yang tentu saja berdampak pada perubahan menu keluarga. Program pemberdayaan keluarga melalui kelas pmba yang sudah dilaksanakan perlu dilakukan evaluasi terhadap efektivitas dan dampaknya terhadap pemberdayaan keluarga. Puskesmas Sawah lega merupakan salah satu puskesmas di kabupaten Bandung yang melaksnakan praktik kelas PMBA ini di semua desa yang menjadi wilayah kerjanya sejak tahun 2019 sampai 2020. Program ini dilaksanakan karena puskesmas Sawah lega memiliki 3 desa dengan lokus stunting. Sementara pada tahun 2020 awal terdapat kenaikan kasus stunting baru yang cukup banyak yaitu 30 kasus baru. Keberhasilan program menjadi hal yang harus diperhatikan terutama dalam rangka penyusunan Kebijakan program kerja terkait kesehatan ibu dan anak terutama di daerah lokus stunting . Keberhasilan program akan terlihat dari perilaku ibu mengadopsi perilaku dan pengetahuan baru dalam praktik pemberian makan bayi dan anak selama kegiatan kelas pmba dan menjadi kebutuhan untuk tetap terus melaksanakannya walaupun dimasa pandemi sehingga berdampak pada status kesehatan bayi dan balita.Tujuan:menilai efektifitas program pratik PMBA bagi ibu bayi dan balita terhadap kejadian stunting di masa pandemi.Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik korelational terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok kasus adalah ibu balita yang sudah mengikuti kelas PMBA dan kelompok kontrol adalah ibu yang mendapat kegiatan penyuluhan di posyandu. Populasi penelitian ini adalah bayi dan balita yang berada di wilayah puskesmas sawah lega dengan besar sampel 60 sampel kontrol dan 60 sampel kasus. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat yang meliputi analisis karakteristik kelompok kasus dan kontrol , analisis efektifitas dan analisis pengaruh kelas pmba terhadap kejadian stunting.Hasil: Pada Kelompok PMBA terdapat perbedaan Rata-rata sebelum dan sesudah intervensi dimana terlihat P Value pengetahuan  0.001 (0.05), P Value motivasi 0.007 (0.05), P Value praktik PMBA 0.007 (0.05) P Value status gizi 0.007 (0.05) sehingga pada praktik PMBA terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan, motivasi, praktik PMBA, skor status Gizi  sebelum dan sesudah intervensi dilakukannya Praktik pemberian Makanan Bayi dan balita (PMBA).Sedangkan pada Posyandu terdapat Rata-rata P Value pengetahuan 0.182 (0.05), P Value motivasi 0.033 (0.05), P Value praktik PMBA 0.049 (0.05), P Value Status Gizi 0.000 (0.05) maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan pada motivasi, praktik PMBA dan status Gizi sebelum dan sesudah intervensi dilakukannya Kegiatan Posyandu sedangkan pada pengetahuan tidak bermakna.Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan Praktik PMBA terjadi perbedaan yang signifikan terhadap pengetahun, motivasi, status gizi bayi balita sehingga diharapkan dapat mencegah stunting pada balita. Selanjutnya disarankan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Praktik PMBA baik oleh bidan maupun oleh kader Kesehatan dilapangan sehingga praktik PMBA ini di pahami dan dilakukan secara maksimal oleh ibu dan keluarga yan memeiliki bayi dan balita untuk mencegah agar stunting tidak terjadi. Kata kunci: Bayi, Balita, Praktik PMBA, Posyandu, Status GiziÂ