Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Program Kemitraan Telusur Lebak Pilar dalam Mendukung Pengurangan Sampah Plastik di Kota Bogor Emil Radhiansyah; Adrian Wijanarko; Faris Budiman Annas
Journal of Servite Vol. 1 No. 1 (2019): Journal of Servite
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/102001120191

Abstract

ABSTRAK Kota Bogor tengah mengusahakan pengurangan sampah plastik. Usaha ini diwujudkan dalam program Botak (Bogor Tanpa Kantong Plastik). Kebijakan larangan penggunaan kantong plastik di toko ritel modern dan pusat perbelanjaan itu diatur dalam Peraturan Wali Kota Nomor 61 Tahun 2018. Namun, kesadaran masyarakat Kota Bogor terhadap pengurangan penggunaan kantong plastik dan dampak terhadap lingkungan juga masih rendah. Oleh karena itu program pengabdian masyarakat Telusur Lebak Pilar dilaksanakan dan terdiri dari dua rangkaian acara yakni aksi bersih lingkungan di Lapangan Sempur Bogor dan dilanjutkan dengan seminar atau talkshow lingkungan bertemakan “Kemitraan dalam Integritas Pelestarian Lingkungan Untuk Mendukung SDGs 2030”. Hasil pengabdian masyarakat ini menghadirkan semangat kemitraan antar sektor yakni pemerintah, institusi pendidikan dan LSM dalam menjaga lingkungan dari limbah plastik dengan memberikan informasi tentang bahaya sampah plastik dan memberikan pemahanan tentang creative thinking untuk mengubah limbah plastik sehingga memiliki nilai tambah. Kata kunci: aksi; seminar; lingkungan; limbah; plastic; SDGs 2030 ABSTRACT Bogor City is working to reducing plastic waste. The City has launched program called Botak (Bogor Tanpa Kantong Plastik). The policy to ban plastic bag use in modern retail and traditional market has been regulated in Mayor Regulation Number 61 Tahun 2018. However, awareness of local people to reducing plastic bag use and the impact plastic bag to the environment still poor. Therefore, community service called Telusur Lebak Pilar was held and consisted of two agenda which is cleaning action in Sempur Bogor Field and seminar and talkshow about environment with topic “Partnership in Integrity for Environmental Conservation to Support SDGs 2030”. The results of community service are to make collaboration partnership between government, educational institutions and NGOs in protecting environment from plastic waste by providing information about the dangers of plastic waste and providing understanding of creative thinking to change plastic waste so that it has added value. Keyword: action; seminar; environment; waste; plastic; SDGs 2030
Pelatihan Pengembangan Pemahaman dan Sikap Keberagamaan Moderat Berbasis Nilai Keislaman-Keindonesiaan Husain Heriyanto; Taufik Hidayatullah; Aan Rukmana; Tia Rahmania; Emil Radhiansyah; Ibnu Rusyd
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v4i1.10818

Abstract

Program ini didasarkan atas hasil sebuah penelitian yang berjudul “Studi Pengaruh Pembelajaran Kuliah Nilai Hidup Paramadina (NHP) terhadap Karakter dan Perilaku Mahasiswa”. Penelitian ini didorong oleh keprihatinan terhadap meningkatnya intoleransi dan radikalisme serta ketegangan kontraproduktif antara paham keislaman dan kebangsaan di kalangan anak muda dan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis statistic deskriptif. Program pengabdian masyarakat ini dirancang dengan mengadakan training dan workshop terhadap sejumlah guru agama yang peran mereka sangat strategis dan penting dalam pembentukan pemahaman dan sikap keberagamaan yang moderat. Workshop ini diikuti oleh 26 guru dari Jakarta, Tangerang dan Serang selama 3 hari. Testimoni dan saran dari peserta menggambarkan program ini cukup berhasil menginspirasi mereka untuk lebih mendalami nilai keislaman-keindonesiaan. Diseminasi gagasan moderasi beragama ini dilakukan, diantaranya, melalui pelatihan dan pengembangan nilai-nilai keislaman yang satu tarikan napas dengan nilai-nilai kebangsaan (keindonesiaan). Penelitian ini dilakukan kepada 156 mahasiswa yang mengikuti kuliah NHP. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran kuliah NHP dengan persepsi dan sikap mahasiswa terhadap nilai keislaman dan keindonesiaan.
Asia Tenggara: Kawasan yang Tengah Berkembang Emil Radhiansyah
Konfrontasi: Jurnal Kultural, Ekonomi dan Perubahan Sosial Vol 3 No 2 (2016): Konfrontasi, July
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.381 KB) | DOI: 10.33258/konfrontasi2.v2i1.87

Abstract

This article is intended to analize the development of South East Asia countries. South East Asia is a region with continuous development, both its politic and economic. The next development of South East Asia lies in its society. With its regional organization, ASEAN, South East Asia has a great opportunity to play its significantroles in international community. The unity and cooperation among South East Asia countries is certainly stronger since the ASEAN Community will come into effect in 2015 through some pillars: politic and security, economy and socio-culture.
Analisis Kewenangan FIFA atas Pencabutan Status Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia Sepak Bola U-20 2023 Emil Radhiansyah Radhiansyah; Danar Jovian; Salsabilla Zafira Leonita
Journal of Political Issues Vol 5 No 1 (2023): Journal of Political Issues (July)
Publisher : Jurusan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpi.v5i1.118

Abstract

Pencabutan status penyelenggaraan piala dunia U-20 tahun 2023 oleh FIFA terhadap Indonesia menjadi hal yang mengecewakan bagi pegiat olahraga sepak bola Indonesia. Pernyataan FIFA mengenai ”due to the current circumstances” tidak menjelaskan secara gamblang alasan sebenarnya atas pencabutan status tersebut, pernyataan tersebut pada akhirnya lebih banyak dikaitkan kepada penolakan terhadap kedatangan Tim Nasional Sepak Bola Israel pada ajang paiala dunia tersebut oleh beberapa Kepala Daerah di Indonesia, serta elemen masyarakat muslim. Oleh karenanya dalam artkel ini keputusan FIFA tersebut hendak ditelaah melalui dari sisi kewenangannya sebagai aktor Organisasi Internasional yang memiliki otoritas dan independensi dalam memberikan penilaian atas situasi yang dihadapi dalam menjalankan tujuan pembentukannya. Adapun telaah atas keputusan tersebut menggunakan pendekatan konstruktivisme yang mengenai kuasa (power) yang dimiliki oleh organisasi internasional sebagai aktor yang rasional melalui legitimasi yang diberikan kepadanya. Selanjutnya situasi yang disebut oleh FIFA sebagai alasan pencabutan status akan ditelaah melalui pendekatan kuasa (power) organisasi internasional yaitu Classification, Fixing of Meanings dan the Diffusing of Norms. Adapun ketiga pendekatan ini akan ditelaah melalui dokumen Statuta yang dimiliki oleh FIFA yang menjelaskan mengenai prinsip penyelenggaraan dan pelaksanaan yang wajib dipatuhi oleh para pihak. Melalui pendekatan tersebut didapatkan penjelasan secara rasional mengenai kemungkinan alasan pernyataan FIFA yaitu atas dasar penghormatan terhadap nilai hak dan kesetaraan serta komitmen mengenai kewajiban negara memberikan rasa aman terhadap seluruh stake holder pertandingan.