Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DESAIN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK MENGGUNAKAN KONTEKS PERMAINAN TRADISIONAL DENGKLAQ UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN NUMERASI SISWA SEKOLAH DASAR Kamsurya, Rizal; Masnia, Masnia
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 4 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v7i4.2368

Abstract

Numerasi merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang dan tidak terbatas pada melakukan perhitungan, melainkan kemampuan untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari, baik abstrak maupun nyata (Kemdikbud, 2020). Hasil observasi pada pembelajaran geometri di SD Negeri 1 Gondrong Kota Tangerang menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan belum berorientasi pada peningkatan keterampilan numerasi siswa. Guru hanya menjelaskan materi berdasarkan buku teks tanpa mendesain pembelajaran sesuai konsep dan kebutuhan siswa. Akibatnya, siswa hanya memiliki pemahaman sesuai dengan penjelasan guru dan tidak mengetahui cara mengaplikasikan konsep.Solusi menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan mendesain pembelajaran menggunakan konteks dunia nyata yang mampu merangsang siswa dalam melakukan pemecahan masalah. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah realistik atau konteks dunia nyata sebagai titik awal pembelajaran (Okuyucu & Bilgin, 2019). Penggunan konteks dunia nyata dalam pembelajaran membuat konsep yang dipelajari menjadi lebih bermakna bagi siswa (Nuraida & Putri, 2019), sehingga dapat meningkatkan pemahaman melalui konstruksi hasil pengetahuan, dan dapat mengaplikasikan dalam pemecahan masalah. Integrasi permainan dengklak dalam PMR diharapkan dapat membantu siswa menemukan konsep melalui konstruksi pengetahuan yang dimiliki kemudian mengaplikasikannya dalam penyelesaian masalah, sehingga meningkatkan keterampilan numerasi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pembelajaran melalui Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dengan Pendekatan Matematika Realistik menggunakan konteks permainan tradisional Dengklaq untuk meningkatkan keterampilan numerasi siswa Sekolah Dasar.Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah Design Research untuk mengembangan Teori Instruksional Lokal, yang memuat desain pembelajaran menggunakan PMR dengan konteks permainan tradisional dengklaq. Fokus materi yang akan digunakan dalam desain pembelajaran yaitu geometri pada siswa SD. Karakteristik esensial dari design research yaitu berbentuk siklus (cyclic). Tahapan awal dalam pengembangan Teori Instruksional Lokal yaitu menganalisis pengetahuan yang dibutuhkan siswa (K) sebagai dasar teori dalam perancangan atau desain pembelajaran yang sesuai kebutuhan (D). Perancangan penelitian terdiri dari desain urutan pembelajaran dan Hypothetical Learning Trajectory (HLT) tentang konsep. Selanjutnya, desain yang telah dikembangkan dilakukan ujicoba dalam bentuk eksperimen pembelajaran untuk mengetahui proses berpikir siswa serta upaya yang perlu dilakukan (E). Data yang diperoleh dilakukan analisis retrospektif (R) untuk merefleksikan data hasil percobaan. Subjek penelitian pada siklus 1 melibatkan 6 orang siswa yang dipilih menggunakan purposive sampling. Pada tahap ini, HLT yang telah dikembangkan dujicoba pada siswa sehingga diketahui ketercapaiannya. Hasil revisi HLT, selanjutnya diaplikasikan pada tahap II dengan jumlah subjek sebanyak 32 siswa kelas 4 SD Negeri 1 Gondrong. Instrumen yang digunakan yaitu wawancara, catatan lapangan dan tes keterampilan numerasi. Instrumen tersebut digunakan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran dengan menggunakan PMR dan mengukur keterampilan numerasi siswa
Students' Algebraic Thinking in Using the Geogebra Application Masnia, Masnia; Habibie, Zulqoidi R
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 7, No 2: November 2023
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/kontinu.7.2.49-66

Abstract

Algebra is knowledge in education. The ability to think should be known so that it can be maximized in the learning process, one of which is the ability to think in algebra. In the process of working on various algebra problems, students carry out generational activities, transformation activities, and global meta-level activities. Learning algebra will be easy if combined with technology. One of the technologies that can support algebra learning is Geogebra. The research aims to determine how students' algebraic thinking abilities use the Geogebra application. The method in this research is qualitative, with a case study type. The research subjects were students taking calculus courses in the Informatics Engineering study program at a private campus in Jakarta. The research results show that the algebraic thinking ability levels consist of high, medium, and low. High algebraic thinking abilities have high generational, transformational, and global meta-level abilities, while moderate algebraic abilities have moderate generational abilities; transformational abilities tend to be medium to high, and global meta-level abilities tend to be medium to low. Low levels of algebraic thinking ability tend to have moderate to low generational abilities, low transformational abilities, and low global meta-level abilities.
PEMBINAAN ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM DENGAN MODEL BLENDED LEARNING Masnia, Masnia; Diana, Hafsah Adha; Yuliana, Lingga; Perkasa, Didin Hikmah; Firdaus, Hendy Yusman; Maliana, Rahma; Meilani, Ajeng
SUBSERVE: Community Service and Empowerment Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Prime Identity Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/scsej.v2i2.39

Abstract

Proses pembelajaran merupakan kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan. Pembatasan kegiatan terus berlangsung menyebabkan aktifitas pembelajaran tidak lagi dapat dilakukan secara langsung di sekolah. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah penilaian kompetensi dasar berupa literasi membaca dan literasi numerasi sebagai bentuk hasil belajar kognitif. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) menjadi hal yang harus didorong dalam kegiatan pembelajaran disekolah. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah melalui kegiatan Pembinaan Asesmen Kompetensi Minimum untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa SMA Tadika Pertiwi dengan Model Blended Learning yang berupa pembinaan Literasi Numerasi melalui modul dan latihan soal. Pelaksanaannya memanfaatkan Google Classroom dan Google Meet. Pada kondisi pandemi dimana terjadi keterbatasan siswa dalam belajar, sekolah harus berperan aktif dalam mendukung Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dimana metode Blended Learning menjadi cara agar menumbuhkan minat siswa dalam belajar dan pandemi bukan menjadi halangan bagi siswa untuk dapat mengasah pengetahuannya. Metode Blended Learning dapat diaplikasikan dalam perencanaan perbaikan pembelajaran bagi tenaga pendidik, serta kepala sekolah.
ANALISIS STATISTICAL LITERACY MAHASISWA MENGGUNAKAN SOAL TES TERINTEGRASI ISU PENDIDIKAN INDONESIA SEBAGAI WUJUD PENDEKATAN KONTEKSTUAL Habibie, Zulqoidi R.; Sundahry, Sundahry; Masnia, Masnia; Amanda, Tasa
Jurnal Muara Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Muara Pendidikan Vol 9 No 1 Juni 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/mp.v9i1.1663

Abstract

In this study, 116 students enrolled in Universitas Muhammadiyah Muara Bungo of School Teacher Education Study Programme (PGSD) will have their Statistical Literacy (SL) proficiency assessed using the Statistical Literacy Ability Test Questions integrated with Indonesian Education Issues using a quantitative descriptive research approach. Researchers used the interview technique to delve deeper into the data they collected, while descriptive analysis was done on the data collected through the distribution of test questions. The findings demonstrated that the students' Statistical Literacy still needed to be improved. On the Statistical Literacy ability exam, 75% of students who scored below 60 and 25% of students who scored over 60 showed these findings. Secondly, the average student's proficiency in answering SL test questions can be observed based on Indicators, which are 71.33% in Indicator 1, 53.16% in Indicator 2, and 57.18% in Indicator 3. In contrast, the average student's proficiency in answering SL questions is 28.67% in indicator 1, 46.84% in indicator 2, and 42.82% in indicator 3. According to in-depth interviews, the primary cause of students' low proficiency in SL is their need to master descriptive statistics. Conversely, the Indonesian Education Issue approach is the primary element contributing to students' capacity to solve SL questions. According to the findings of this study, more research is required to determine whether using learning models, creating new learning models, or using learning strategies to tackle SL challenges can help students' SL skills.
Brand Reputation on Brand Performance in Surplus Indonesia Yuliana, Lingga; Apriyana, Nurliya; Perkasa, Didin Hikmah; Waty, Sully Sia; Masnia, Masnia; Pratama, Aldiwa; Maria, Nadiya Tristi
Widya Cipta - Jurnal Sekretari dan Manajemen Vol 8, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/widyacipta.v8i2.21284

Abstract

The research presented here uses the Indonesian Surplus case study to examine how brand reputation affects brand performance. The study employed a quantitative descriptive methodology with one hundred respondents—a proportion of men and women—dispersed around Jakarta. Using the Surplus Indonesia application, respondents who have bought goods from partners throughout the research period of July to December 2023 are the target audience for purposive sampling. Partial Least Square is used in the data analysis approach (PLS). Smart PLS version 4 was the data analysis tool that was implemented. Questionnaires in the form of Google Forms were distributed to respondents using a Likert scale with a range of one to five. The study's findings demonstrate that brand reputation significantly and positively affects brand performance. The research's management conclusion is that Surplus Indonesia's existence can function as a platform to assist small, medium, and large enterprises in the economy in managing food that is fit for human consumption.