Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

The Existence of Multicultural Education in Facing Radicalism Siti Ngaisah; Yasin Nurfalah
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i1.1077

Abstract

This research, was born from a small part of anxiety over the understanding of radicalism in educational institutions. Many researchers claim that the spread of radicalism in Indonesia has been very acute, the article has spread to elementary students. Nevertheless, many are optimistic that multiculturalism education is one of the antidotes to the understanding of radicalism. This encourages researchers to assess the existence of multiculturalist education in facing radicalism in the Wanengpaten State Elementary School, Gampengrejo District, Kediri. This study uses a descriptive qualitative approach. The method used is, interviews with stakeholders at the institution, observing activities in implementing multicultural education values and tracking documents related to the educational institution. As a result, the key to counteract radicalism is religious understanding and awareness of the dangers of radicalism. Without it, the de-radicalization program would not be possible. [Penelitian ini, lahir dari bagian kecil kegelisahan mengatasi paham radikalisme di lembaga-lembaga pendidikan. Banyak peneliti menyatakan bahwa penyebaran radikalisme di Indonesia sudah sangat akut, pasalnya sudah menyebar pada peserta didik dasar. Meski demikian, banyak pula yang optimis bahwa pendidikan multikulturalisme menjadi salah satu penangkal paham radikalisme. Hal ini, mendorong peneliti untuk mengakasi eksistensi pendidikan multikulturalis dalam menghadapi paham radikalisme di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wanengpaten, Kecamatan Gempengrejo, Kabupaten Kediri, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif. Metode yang digunakan adalah, waancara kepada stakeholder pada lembaga tersebut, observasi kegiatan dalam implemantasi nilai-nilai pendidiakn multikulturalisme dan melacak dokumen-dokumen terakait lembaga pendidikan tersebut. Hasilnya, kunci menangkal radikalisme adalah pemahaman keagamaan dan sadar bahaya radikalisme. Tanpa itu, program deradikalisasi tidak mungkin bisa dilaksanakan.]
Pendidikan Spiritual Dalam Tradisi Istighosah Santri Pondok Pesantren Al Mahrusiyah III Ngampel Fuad Hasim; Yasin Nurfalah
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 2 (2020): el Bidayah, September 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i2.1304

Abstract

This research was conducted to determine how spiritual education is in the istighotsah tradition of HM Al-Mahrusiyah III Ngampel Islamic boarding schools. Spiritual education is education that instills a sense of love for Allah in a person's heart which makes him expect Allah's blessing, both in every word, deed, attitude and behavior. Itighotsah is an expectation of help from Allah, because Allah is the most helper of everything and only Allah who grants all kinds of human needs that become their wants and needs. In this study, the authors used a descriptive qualitative approach which moved from two questions, namely; 1) How is the process of Istighotsah activity 2) How is the spiritual change felt after attending Istighotsah. With the questions that formulated the problem, the researcher obtained the following results: 1) The pre-istighotsah stage, carried out for operation. The istighotsah stage, there are three parts in it, the first is Muqodimah, namely the Tasbih, Witir and Hajat circumcision prayers. Second Contents, namely tawashul, tahlil and reciting dhikr. Third Closing, read Hisbus Salamah, Hisbun Nasar and prayer istighotsah. Post istighotsah stage. Carry out the subuh prayer in congregation. 2) calms the soul, because in it there are things that bring calm, such as circumcision prayer, dzikrullah in reciting tahlil, tahmit, tasbih, takbir and sholawat. [Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pendidikan spiritual dalam tradisi istighotsah santri Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah III Ngampel. Pendidikan spiritual merupakan pendidikan yang menanamkan rasa cinta kepada Alloh di dalam hati seseorang yang menjadikannya mengharap ridho Alloh, baik di setiap ucapan, perbuatan, sikap dan tingkah laku. Itighotsah merupakan pengharapan adanya pertolongan dari Alloh, karena Alloh lah yang maha penolong segalanya dan hanya Alloh yang maha mengabulkan atas segala macam kebutuhan manusia yang menjadi keinginan serta kebutuhannya. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif yang beranjak ari dua pertanyaan, yaitu ; 1) Bagaimana Proses Kegiatan Istighotsah 2) Bagaimana Perubahan Spiritual yang Dirasakan Setelah Mengikuti Istighotsah. Dengan adanya pertanyaan yang menjadi rumusan masalah tersebut, peneliti memperoleh hasil sebagai berikut: 1) Tahap pra istighotsah, dilakukan pengoprakan. Tahap istighotsah, ada tiga bagian didalamnya, pertama Muqodimah, yaitu sholat sunat Tasbih, Witir dan Hajat. Kedua Isi, yaitu tawashul, tahlil dan membaca dzikir. Ketiga Penutup, membaca Hisbus Salamah, Hisbun Nasar dan do’a istighotsah. Tahapan pasca istighotsah. Melaksanakan sholat subuh berjama’ah. 2) menenangkan jiwa, karena di dalamnya terdapat hal-hal yang mendatangkan ketenangan, seperti sholat sunat, dzikrullah dalam pembacaan tahlil, tahmit, tasbih, takbir dan sholawat]
Usaha Guru Dalam Mewujudkan Keaktifan Belajar Siswa dengan Media Daring Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MI Ulumiyah Pare Kediri Yasin Nurfalah; Muslimin
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 4 No. 1 (2022): el Bidayah, March 2022
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v4i1.2406

Abstract

The COVID-19 pandemic has brought major changes to the teaching and learning process, including activating Madrasah Ibtidaiyah (MI) students in Akidah Akhlak subjects through bold media. So the researcher aims to analyze the efforts made by the teacher in realizing student learning activities in the Akidah Akhlak subject through the PAKEM method at MI Ulumiyah Tertek Pare Kediri, the application of the PAKEM method in learning Akidah Akhlak to realize student learning activities at MI Ulumiyah Semanding Tertek Pare Kediri, and The background that supports and hinders the efforts made by the teacher in realizing student learning activities in the Akidah Akhlak subject through the PAKEM method at MI Ulumiyah Semanding Tertek Pare Kediri. This type of research is qualitative, the data collection method uses observation, interviews/interviews, and documentation. The results of the study show that the teacher's efforts in realizing student learning activity in the moral aqidah subjects by applying PAKEM learning, namely, the intrinsic effort that is different and depends on each individual, while the extrinsic effort is to activate students in learning and create long-term memories in students. The application of PAKEM in learning includes differences in tools and media used because the learning process is carried out through courage, so students practice at home according to the general equipment in their respective homes. The background is a strong commitment, the creative attitude of the teacher, and a reliable managerial head of the madrasa [Pandemi COVID-19 membawa perubahan besar dalam proses belajar mengajar, termasuk mengaktifkan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Akidah Akhlak melalui media bold. Maka peneliti bertujuan untuk menganalisis upaya yang dilakukan guru dalam mewujudkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak melalui metode PAKEM di MI Ulumiyah Tertek Pare Kediri, penerapan metode PAKEM dalam pembelajaran Akidah Akhlak untuk mewujudkan aktivitas belajar siswa di MI Ulumiyah Semanding Tertek Pare Kediri, dan Latar belakang yang mendukung dan menghambat upaya yang dilakukan guru dalam mewujudkan kegiatan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak melalui metode PAKEM di MI Ulumiyah Semanding Tertek Pare Kediri. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, metode pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara/ wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru dalam mewujudkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak dengan menerapkan pembelajaran PAKEM yaitu, upaya intrinsik yang berbeda-beda dan tergantung pada masing-masing individu, sedangkan upaya ekstrinsik adalah mengaktifkan siswa dalam belajar dan menciptakan ingatan jangka panjang pada siswa. Penerapan PAKEM dalam pembelajaran meliputi perbedaan alat dan media yang digunakan karena proses pembelajaran dilakukan melalui keberanian, sehingga siswa berlatih di rumah sesuai dengan perlengkapan umum di rumahnya masing-masing. Dilatarbelakangi komitmen yang kuat, sikap kreatif guru, dan pimpinan madrasah yang handal]
URGENSI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KELUARGA Yasin Nurfalah
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 25 No. 2 (2014): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v25i2.190

Abstract

Keluarga dapat disebut sebagai unit dasar serta unsur yang fundamental dalam masyarakat, karena dengan keluarga kekuatan-kekuatan yang tersusun dalam komunitas sosial dirancang di dalamnya. Masa depan anak dalam keluarga sangat tergantung kepada pendidikan, pengajaran dan lingkungan yang diciptakan oleh orang tuanya, dengan demikian orang tua harus mampu menciptakan rumah menjadi lingkungan yang islami dengan menerapkan pendidikan tauhid. Pendidikan tauhid sangat penting dalam keluarga karena pendidikan tauhid dalam Islam tidak hanya sekedar memberikan ketentraman batin dan menyelamatkan manusia dari kesesatan dan kemusyrikan dan bermanfaat bagi kehidupan umat manusia, akan tetapi juga berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap dan perilaku keseharian seseorang. Pendidikan tauhid itu tidak hanya pengakuan bahwa Allah satu-satunya pencipta dan Ilah, namun ketauhidan tersebut harus sejalan dengan semua aktivitas seorang hamba, keyakinan tersebut harus diwujudkan melalui ibadah, amal sholeh yang langsung ditujukan kepada Allah SWT tanpa perantara serta hanya untuk Dialah segala bentuk penyembahan dan pengabdian, ketaatan tanpa yang hanya tertuju kepada-Nya syarat
HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL (IE) Yasin Nurfalah
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 26 No. 2 (2015): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v26i2.218

Abstract

Berbicara tentang kecerdasan, maka ada tiga hal yaitu IQ (intelligence quotient), IE (intelligence emotional), dan IS (intelligence spiritual). Ketiganya membentuk hierarkhi kecerdasan yang mesti dimiliki secara utuh oleh setiap diri kita. Karena IQ, EQ dan IS merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Ketiga kecerdasan tersebut akhir-akhir ini, begitu hangat dan marak diangkat kepermukaan, baik dalam media massa maupun dalam dunia pendidikan. Dari ketiga kecerdasan tersebut hanya dua yang akan kita bahas disini, yaitu: IQ (intelligence quotient) dan IE (intelligence emotional). Kecerdasan Emosional (EQ) juga sangat menentukan prestasi seseorang dengan perbandingan 80% ditentukan oleh kecerdasan emosional (EQ) dan 20% ditentukan oleh kecerdasan yang lain. Kecerdasan Emosional (EQ) ini merupakan salah satu kecerdasan manusia yang dapat dikembangkan dan dilatih dengan baik untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar, mengajar, mengasuh anak, dan persahabatan.
URGENSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER Yasin Nurfalah
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 27 No. 1 (2016): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v27i1.264

Abstract

Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Terhadap Anak Didik Yasin Nurfalah
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 29 No. 1 (2018): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v29i1.567

Abstract

Setiap anak mempunyai pembawaan berbeda dengan anak lain. Pembawaan itu merupakan cikal bakal dari karakteristik setiap individu. Pembawaan setiap anak juga akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan lingkungan sosial mereka karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Ini berarti, munculnya kenakalan pada anak dalam berbagai bentuk dan jenisnya bukan semata-mata kesalahan mereka, tapi juga salah satu dampak negatif dari sebuah lingkungan yang kurang edukatif. Karena ada dasarnya setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Artinya, pertumbuhan dan perkembangan anak secara jasmani dan rohani adalah tanggung jawab semua pihak yang dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tanpa kesesuaian dan kerjasama antar ketiga komponen itu, maka anak akan menjadi rentan terpengaruh dan kemudian terbawa oleh perilaku-perilaku yang dianggap menyimpang. Dalam konteks ini, sering kali yang menjadi sasaran kesalahan adalah anak, orang tua, dan dalam lingkup sekolah yang menjadi sasaran utama adalah mata pelajaran agama. Padahal, titik pijakan yang terpenting adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai islami dalam diri anak sejak dini dan dilakukan oleh semua elemen secara kooperatif dan memberikan keteladanan dalam praktek kehidupan sehari-hari. Sehingga pengetahuan dan pemahaman akan nilai-nilai ajaran Islam dapat terwujud dalam bentuk perilaku.
Pendidikan Damai Alternatif Pendidikan Korban Konflik Komunitas Syi'ah Sampang Madura Yasin Nurfalah
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 30 No. 1 (2019): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v30i1.663

Abstract

Gaya Kepemimpinan Di Pondok Pesantren Modern Putri Al-Mawaddah 2 Desa Jiwut Kec. Nglegok, Kab. Blitar Khusumawati; Yasin Nurfalah
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 9 No. 2 (2019): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Agustus 2019
Publisher : Program Pascasarjana Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.865 KB) | DOI: 10.33367/ji.v9i2.1022

Abstract

This research is framed by a large topic of leadership. More specifically this research is directed to analyze the tendency of leadership style in Islamic educational institutions. The subject is Putri Al Mawaddah Islamic Boarding School 2, Jiwut Village, Nglegok District, Blitar Regency, East Java. This study uses a descriptive qualitative approach. The focus of this research is about: 1) the tendency of leadership style, and 2) several aspects that contribute positively to the practice of leadership style. The research data was collected through interview, observation, documentation, and questionnaire techniques. While the analysis of the data follows the direction of Miles and Huberman which includes steps: 1) Data reduction, 2) Data display and 3) Conclusions. The results of this study concluded that: 1) The tendency of the leadership style at Putri Al Mawaddah Islamic Boarding School 2, Jiwut, Nglegok, Blitar Regency. the most dominant is democratic leadership; and 2) Some aspects that contribute to the practice of leadership style at the Putri Al Mawaddah Islamic Boarding School 2, Jiwut, Nglegok, Blitar Regency include: a) hereditary aspects; b) geographical; c) economy; d) aspects of the target vision and mission; and e) characteristics and advantages of boarding schools.
Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Kegiatan Dewan Jama'ah Mushola (DJM) Di SMK PGRI 2 Kota Kediri Defi Sulistiyorini; Yasin Nurfalah
Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES) Vol. 2 No. 1 (2019): Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES)
Publisher : Faculty of Tarbiyah Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.087 KB) | DOI: 10.33367/ijies.v2i1.834

Abstract

This study aims to determine the formation of the religious character of students through the activities of the Jamaah Mushola Council (DJM) at SMK PGRI 2 Kota Kediri. This study departs from three questions, "How is the formation of the religious character of students on the Aqidah dimension through the activities of the Jamaah Mushola Council (SMK) at SMK PGRI 2 in Kediri City? PGRI 2 City of Kediri ?, How is the formation of the religious character of students in the Moral dimension through the activities of the Council of Jamaah Mushola (DJM) at SMK PGRI 2 Kota Kediri? ". With these three questions, the results of the study found that: (1) The formation of religious character in the Aqeedah dimension through Islamic study activities whose material discusses Islamic law, and the recitation of the book Mabadi 'Al-fiqhiyyah. (2) The activity of forming religious characters in the dimension of worship is through the activities of the habituation of the dhuhur prayer in congregation, diba'iyyah, the art of reading the Koran, and the khotmil of the Quran. (3) The formation of religious character in the moral dimension, namely by using the habitual method with good character, which is done by familiarizing students to be polite to anyone and wherever they are.