K. T. P. Raharjo
Agrotechnology Study Program, Faculty of Agriculture, Timor University

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kultivar Terung Lokal (Solanum Melongena L.) Krisantus Tri Pambudi Raharjo; Theodorus Kefi
Savana Cendana Vol 1 No 01 (2016): Savana Cendana (SC) - January 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.926 KB) | DOI: 10.32938/sc.v1i01.7

Abstract

Penggunaan mulsa bertujuan untuk mempertahankan suhu tanah, kelembaban tanah, kandungan bahan organik, mengurangi jumlah dan kecepatan aliran permukaan, meningkatkan penyerapan air, dan menekan pertumbuhan gulma, sehingga dapat tersedia kondisi lingkungan yang optimum bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu diduga beberapa kultivar lokal memiliki tanggapan berbeda terhadap penggunaan mulsa. Percobaan lapangan dilaksanakan untuk mempelajari pengaruh mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil kultivar terung lokal di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Timor, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, menggunakan Rancangan Petak Berjalur (Strip Plot Design) 3 x 3 diulang 3 kali. Faktor pertama adalah kultivar terung (kualoto) lokal yaitu; buah bulat kecil (fua bubu ana) , buah bulat besar (fua bubu naek) dan buah bulat panjang (fua bubu mnanu). Faktor kedua adalah Mulsa yaitu; dari alang-alang, plastik hitam, dan tanpa mulsa. Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa semua kultivar terung lokal cocok pada lahan yang ditutupi mulsa alang-alang dan hasil tertinggi diperoleh terung lokal buah bulat panjang. Pada lahan tanpa mulsa, maupun yang ditutupi mulsa plastik, kultivar terung lokal buah bulat besar beradaptasi lebih baik.
Pengaruh Pemberian Arang Sekam Padi dan Frekuensi Penyiraman terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopercicom esculentum Mill) Agustinus Kolo; Krisantus Tri Pambudi Raharjo
Savana Cendana Vol 1 No 03 (2016): Savana Cendana (SC) - July 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.405 KB) | DOI: 10.32938/sc.v1i03.54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian arang sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yang optimal serta memperoleh frekuensi penyiraman dalam memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Percobaan lapangan dilakukan di lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Timor pada bulan Agustus sampai Oktober 2015, mengunakan rancangan petak berjalur (strip plot design). Faktor pertama adalah takaran arang sekam, terdiri dari 3 level yaitu tanpa arang sekam padi, 0,5 kg/lubang dan 1 kg/lubang. Faktor kedua adalah frekuensi penyiraman yang terdiri dari 3 level, yakni 1 hari sekali (pada sore hari), 3 hari sekali (pada sore hari) dan 5 hari sekali (pada sore hari). Parameter yang diamati meliputi: suhu tanah, kadar lengas tanah, tinggi tanaman, diameter batang,diameter buah, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, berat segar berangkasan, berat kering berangkasan dan indeks panen. Data dianalisis menggunakan uji DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa takaran arang sekam padi 0,5 kg memberikan hasil total panen per tanaman tertinggi yakni 646g (1,9 t/ha). Frekuensi penyiraman tiga hari sekali dengan taraf air selama 90 hari adalah 120 liter/tanaman memberikan hasil total panen per tanaman tertinggi yakni 705,7g (2,075 t/ha).
Pengaruh Pemangkasan Akar dan Waktu Penyapihan terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kemiri (Aleurites moluccana Willd) Asal Stum Maximus Louk; Krisantus Tri Pambudi Raharjo
Savana Cendana Vol 2 No 01 (2017): Savana Cendana (SC) - January 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.698 KB) | DOI: 10.32938/sc.v2i01.79

Abstract

Penggunaan anakan yang tumbuh liar sebagai bibit (stum) umum dilakukan pada tanaman kemiri oleh masyarakat di pulau Timor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemangkasan akar dan Waktu Penyapihan Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kemiri (Aleurites maluccana, Willd.) Asal Stum dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3 x 3 dengan 5 ulangan. Faktor pertama adalah pemangkasan akar yang terdiri dari 3 aras yaitu, Faktor pertama adalah pemangkasan akar yang terdiri dari 3 aras yaitu, P0: Menyisakan panjang potongan 15 cm, P1: Menyisakan panjang potongan 10 cm, dan P2: Menyisakan panjang potongan 5 cm. Faktor kedua adalah waktu Penyapihan, dengan 3 aras yakni, C1: 8 minggu, C2: 9 minggu, dan C3: 10 minggu. Pengamatn mengikuti : Tinggi Tanaman Jumlah Daun (Helai), Diameter Batang, Luas Daun, Bobot segar Akar, Bobot segar Batang, Bobot kering Akar, Bobot kering Batang. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara panjang sisa potongan akar dengan waktu penyapihan pada semua parameter pengamatan. Pengaruh utama perlakuan sisa potongan akar 5 cm menghasilkan persentase peningkatan bobot kering tanaman terbaik (298,7%). Pengaruh utama perlakuan waktu penyapihan tidak menunjukkan beda nyata pada semua parameter pengamatan.
Pengaruh Pemangkasan Akar dan Waktu Penyapihan terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kemiri (Aleurites moluccana Willd) Asal Stum Maximus Louk; Krisantus Tri Pambudi Raharjo
Savana Cendana Vol 2 No 01 (2017): Savana Cendana (SC) - January 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.698 KB) | DOI: 10.32938/sc.v2i01.79

Abstract

Penggunaan anakan yang tumbuh liar sebagai bibit (stum) umum dilakukan pada tanaman kemiri oleh masyarakat di pulau Timor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemangkasan akar dan Waktu Penyapihan Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kemiri (Aleurites maluccana, Willd.) Asal Stum dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3 x 3 dengan 5 ulangan. Faktor pertama adalah pemangkasan akar yang terdiri dari 3 aras yaitu, Faktor pertama adalah pemangkasan akar yang terdiri dari 3 aras yaitu, P0: Menyisakan panjang potongan 15 cm, P1: Menyisakan panjang potongan 10 cm, dan P2: Menyisakan panjang potongan 5 cm. Faktor kedua adalah waktu Penyapihan, dengan 3 aras yakni, C1: 8 minggu, C2: 9 minggu, dan C3: 10 minggu. Pengamatn mengikuti : Tinggi Tanaman Jumlah Daun (Helai), Diameter Batang, Luas Daun, Bobot segar Akar, Bobot segar Batang, Bobot kering Akar, Bobot kering Batang. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara panjang sisa potongan akar dengan waktu penyapihan pada semua parameter pengamatan. Pengaruh utama perlakuan sisa potongan akar 5 cm menghasilkan persentase peningkatan bobot kering tanaman terbaik (298,7%). Pengaruh utama perlakuan waktu penyapihan tidak menunjukkan beda nyata pada semua parameter pengamatan.
Pengaruh Pemangkasan Akar dan Waktu Aklimatisasi terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kemiri (Aleurites moluccana Willd) Asal Stum Krisantus Tri Pambudi Raharjo; Julius Nubatonis; Eduardus Yosef Neonbeni
Savana Cendana Vol 2 No 02 (2017): Savana Cendana (SC) - April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.958 KB) | DOI: 10.32938/sc.v2i02.87

Abstract

Penggunaan anakan yang tumbuh liar sebagai bibit (stump) umum dilakukan pada tanaman kemiri oleh masyarakat di pulau Timor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemangkasan akar dan Waktu Aklimatisasi terhadap pertumbuhan bibit tanaman kemiri Aleurites maluccana, Willd) asal stum dengan menggunakan Rancangan petak terbagi (Split Plot Design) faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Petak utama perlakuan adalah waktu aklimatisasi, dengan 3 aras yaitu, diaklimatisasi selama 3 minggu (C3), 4 minggu (C4), dan 5 minggu (C5). Anak petak perlakuan adalah pemangkasan akar yang terdiri dari 3 aras yaitu, pemotongan dengan menyisakan panjang akar 15 cm (P0), 10 cm (P1), dan 5 cm (P2). Hasil penelitian menunjukkan; tidak terjadi interaksi antar perlakuan sisa pangkasan akar dengan waktu aklimatisasi. Pengaruh utama perlakuan sisa pangkasan akar 5 cm menghasilkan persentase peningkatan bobot kering tanaman (99,7 %) dan pertumbuhan terbaik. Pengaruh utama perlakuan waktu aklimatisasi 5 minggu menghasilkan persentase peningkatan bobot kering tanaman terbaik (95,27 %) dan pertumbuhan terbaik.
Application of Numerical Newton-Raphson Method in Calculation of Emitter Water Discharge of Drip Irrigation System in “Mutis Cemerlang” Coffee Plantation K. T. P. Raharjo; G. S. Mada; E. B. S. Delvion; Y. P. E. S. Agu; O. R. Sikas; V. Seko
JTAM (Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika) Vol 7, No 3 (2023): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jtam.v7i3.14947

Abstract

Based on the slope class, the shape of the area and the elevation of dry land in Nusa Tenggara, agricultural land in Noepesu Village is suitable for planting coffee plants with an agroforestry scheme. To overcome the problem of limited water, drip irrigation system technology can be applied. The use of drip irrigation as an agricultural technology in Noepesu village has been carried out by many farmer groups. Still, the installation process does not consider the pipe specifications (pipe length and pipe diameter) and the condition of agricultural land. This causes the service life of drip irrigation to be not long. If this continues, of course, it will increase system installation costs. To optimize service life, a hydraulics analysis method is needed for drip irrigation pipe network systems that take into account pipe specifications and agricultural land conditions.The hydraulics analysis of the drip irrigation network system determines the emitter’s water flow rate. The emitter flow rate forms a nonlinear equation known as the closed pipe equation. In the process of solving these equations, numerical methods can be used, specifically the Newton-Raphson method. This study focuses on applying the Newton-Raphson method to calculate the amount of water discharge from each emitter of the drip irrigation network system on the farmland of the Mutis Cemerlang Farmer Group in Noepesu Village. The drip irrigation system is designed with 250 nodes, 275 pipes, 26 loops, and 86 outlets divided into two sides, with the left side containing 84 outlets with one emitter and the right side containing 102 outlets with two emitters. The amount of water discharge for each emitter is 0,0008 ml/second≤Q≤2,6 ml/second for the left side and 0,001 ml/second≤Q≤1,1 ml/second for the right side, as determined by simulation calculations utilizing the Newton-Raphson method and Matlab software. The simulation results show that the amount of water discharge at each emitter is ideal in the first iteration because it has a discharge correction value (∆Q)≈0.