Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Hubungan Polimorfisme Gen p53 Codon 72 dengan Kejadian Kanker Serviks di Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hayati, Lusia; Delvia, Siska
Sriwijaya Journal of Medicine Vol. 1 No. 3 (2018): Sriwijaya Journal of Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.35 KB)

Abstract

Di Indonesia angka kejadian kanker serviks diperkirakan sekitar 50 per 100.000 penduduk. Diperkirakan ada lebih dari 1 juta perempuan di seluruh dunia dengan kanker serviks dan sebagian besar dari mereka belum didiagnosis atau tidak memiliki akses untuk skrining dan perawatan. Polimorfisme pada gen p53 codon 72 dapat mempengaruhi risiko kanker serviks melalui regulasi proliferasi dan apoptosis sel. Tujuan untuk mengetahui hubungan polimorfisme gen p53 codon 72 dengan kejadian kanker serviks. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Pelaksanaan penelitian dengan pemeriksaan di laboratorium Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dengan pendekatan studi Kasus Kontrol (Case-Control). Terdapat 70 sampel yang dibagi 2 kelompok, yaitu 35 Kasus dan 35 Kontrol. Penentuan Genotip dan Alotip menggunakan teknik PCR-RFLP. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan pada karakteristik responden yang diamati antar kelompok kasus dan kontrol. Hasil genotip gen p53 codon 72 pada kelompok kasus terdapat 7 subjek (20,0%) yang memiliki genotip Pro/Pro dan Arg/Arg 5 subjek (14,3%) dan ada 23 subjek (65,7%) yang memiliki memiliki genotip Pro/Arg. Pada kelompok kontrol terdapat 28 subjek (80,0%) yang memiliki genotip Pro/Pro dan Arg/Arg 0 subjek (0,0%) dan ada 7 subjek (20,0%) yang memiliki memiliki genotip Pro/Arg. Frekuensi alel Prolin pada kelompok kasus 37 alel (52,9%) dan alel Arginin 33 alel (47,1%) sedangkan pada kelompok kontrol alel Prolin 63 (90%) dan alel Arginin 7 alel (10%). Hasil uji chi square genotip didapatkan p value 0.000, OR 1,304 and CI 95% 1,071-5,891, sedangkan pada alel didapatkan ρ value 0,000; OR 8,027 ; CI 95% 3,228 - 19,962.Disimpulkan ada hubungan antara genotip dan alel polimorfisme gen p53 codon 72 dengan kejadian kanker serviks.
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Delvia, Siska
Masker Medika Vol 6 No 1 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke jalan lahir. Akan tetapi tidak semua persalinan berjalan normal. Salah satunya adalah terjadinya retensio plasenta dalam proses persalinan. Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah persalinan bayi. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang melahirkan di Ruang Bersalin RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja pada tahun 2016 yang berjumlah 1.371 orang dengan sampel berjumlah 310 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan tabel distribusi dan uji statistik Chi-Square, dengan derajat kepercayaan 95%.Pada analisa univariat, Dari 310 responden yang mengalami kejadian Retensio Plasenta 11,9% dan 88,1% yang tidak mengalami kejadian Retensio Plasenta, usia beresiko 53,9% dan usia tidak beresiko 46,1%, paritas beresiko 56,1% dan paritas tidak beresiko 43,9%.. Pada analisa bivariat didapatkan ada hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan kejadian retensio plasenta dengan p value 0,050 dan ada hubungan yang bermakna antara paritas ibu dengan kejadian retensio plasenta dengan p value 0,043. Ada hubungan yang bermakna antara usia dan paritas dengan kejadian retensio plasenta.
HUBUNGAN ANTARAPARTUS LAMA DAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUMDI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2017 Delvia, Siska
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut (Manuaba, 2010). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara partus lama dan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit Umum Daerah Tahun 2017.Penelitian ini menggunakan Survey Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua bayi yang dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih Tahun 2017 yang berjumlah 1.385 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 310 responden.Pada analisa univariat diketahui bahwa 310 responden didapatkan bahwa ibu melahirkan yang didiagnosa partus lama sebanyak 97 responden (31,3%) lebih sedikit dari ibu yang tidak didiagnosa partus lama sebanyak 213 responden (68,7%). Pada analisa univariat diketahui bahwa 310 responden didapatkan bahwa ibu yang didiagnosa ketuban pecah dini sebanyak 98 responden (31,6%) lebih sedikit dari ibu yang tidak didiagnosa ketuban pecah dini yaitu sebanyak 212 responden (68,4%).Analisa Bivariat menunjukkan Partus Lama mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian Asfiksia Neonatorum (p value 0,000) dan Ketuban Pecah Dini mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian Asfiksia Neonatorum (p value 0,000).Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang bermakna antara partus lama dan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih Tahun 2017 Asphyxiation neonatorum is a condition of a baby who cannot breathe spontaneously and regularly so that can decrease O2 and increase CO2 more that can causes bad effect in the future life (Manuaba 2010).The object of this research is to know correlation between long time partus and early rupture of membrane with the occurrence of asphyxiation neonatorum in Local General Hospital Of Prabumulih City Year 2017. This research used analytic survey by using Cross Sectional approach. The population of this research was all babies born inLocal General Hospital Of Prabumulih City Year 2017 with total numbers 1.385 babies. The number of samples in this research are 310 respondents.In univariate analysis known that 310 respondents taken that maternity mothers who had diagnosis long time partus were 97 respondents (31,3 %). it was less than mothers who didn’t have diagnosis long time partus, they were 213 respondents (68,7%), in univariate analysis known that 310 respondents taken that mothers who had diagnosis early rupture of membranes were 98 respondents (31,6 %) it was less than mothers who didn’t have diagnosis early rupture of membranes, they were 212 respondents (68,4%).Bivariate analysis showed long time partus had significance correlation with the occurrence asphyxiation neonatorum (p value 0,000) and early rupture of membranes had significance correlation with the occurrence asphyxiation neonatorum (p value 0,000).The Conclusion of this research is that : there is significance correlation between long time partus and early rupture of membrane with the occurrence asphyxiation neonatorum in local General Hospital Of Prabumulih City Year 2017
Polymorphism of p53 Codon 72 Gene on Cervical Cancer Incidence in Malay Population Hayati, Lusia; Delvia, Siska
Archives of The Medicine and Case Reports Vol. 1 No. 1 (2020): Archives of The Medicine and Case Reports
Publisher : Hanif Medisiana Publisher - Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/amcr.v1i1.5

Abstract

In Indonesia, the cases of cervical cancer are estimated at around 50 per 100.000 people. It was estimatedthattherearemore than1 millionwomenworldwidewho have cervical cancer,andmostofthemhave not been diagnosed yet or do not have access to screening and medical treatment. P53 codon 72 polymorphism can affect the risk of cervical cancerthrough the regulationofproliferationandcellapoptosis.The purpose of this research was to investigate the association between p53 codon 72 polymorphism and cases of cervical cancer. This research was observational analytic research. The research was done by examining in the laboratory of Molecular Biology, Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya by using a case-control study approach.Thesampleoftheresearchconsistedof 70subjects,andtheyweredividedintotwogroups:35in case group and 35 in the control group. The determination of genotype and allotype was done by using PCR-RFLP technics. The results of the research showed there was a significant difference between p53 codon 72 polymorphism between the case group and control group. The results of genotypes of p53 codon 72 polymorphism in the case group were seven respondents (20.0%) with Pro/Pro genotype, five respondents (14.3%) with Arg/Arg genotype, and 23 respondents (65.7%) with Pro/Arg. While in control group, there were 28 respondents (80.0%) with Pro/Pro genotype, 0 respondent (0.0%) with Arg/Arg genotype, and 7 respondents (20%) with Pro/Arg. The frequency of the Prolin allele in case group was 37 (52.9%), and the Arginin allele was 33 (47.1%), while the frequency of the Prolin allele in the control group was 63 (90%), and the Arginin allele was 7 (10%).TheChi-Squareofgenotypewas valued0.000,OR1,304andCI95%1,071-5,891,whiletheallelewas valued 0.000,OR8.027 andCI95% 3.228-19.962. Therewas an associationbetweengenotypeand allele of p53 codon72 polymorphismandcasesofcervicalcancer
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI BERAT DI RSUD IBNU SOETOWO BATURAJA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2014 Siska Delvia
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 8 No 02 (2018): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCIES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v8i02.54

Abstract

Latar Belakang: prevalensi angka kejadian Preeklampsia berat di dunia mencapai 0,51%-38,4% dan preeklamsi merupakan penyebab kematian perinatal yang paling tinggi, Tujuan: untuk mengetahui hubungan usia dan paritas dengan kejadian preeklamsi berat di RSUD Ibnu Soetowo Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2014. Metode: penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu bersalin yang rawat inap di Instalasi kebidanan RSUD Ibnu Soetowo Baturaja, dengan sampel pengambilan sampel secara random sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan tabel distribusi dan uji statistik Chi-Square, dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian: pada analisa univariat, dari 287 responden didapat responden yang mengalami preeklamsi berat sebesar 18,8%, responden dengan usia ibu hamil resiko tinggi sebesar 21,3%, dan responden dengan paritas beresiko sebesar 16%. Analisa bivariat di dapatkan hasil ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklamsi berat (p value 0,000), dan ada hubungan antara paritas dengan kejadian preeklamsi berat (p value 0,000). Simpulan: ada hubungan usia ibu dan paritas dengan kejadian preeklamsi berat.
ANALISIS PERILAKU REMAJA PUTRI TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP Siska Delvia; Muhammad Hasan Azhari
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 1: Februari 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i1.564

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara merupakan masalah besar di Indonesia maupun di negara lain. Kanker payudara di Indonesia berada di urutan kedua sebagai kanker yang paling sering ditemukan pada perempuan, setelah kanker mulut rahim.Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut.Pemberian informasi yang jelas merupakan salah satu upaya untuk merubah perilaku seseorang dalam memberikan sikap yang positif. Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dengan Perilaku Memeriksa Payudara Sendiri (SADARI) di SMA Kader Pembangunan Baturaja. Metode: Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuisioner dimana data yang menyangkut variabel independen yaitu pengetahuan dan sikap serta variabel dependen yaitu perilaku memeriksa payudara sendiri (SADARI) diambil langsung dari siswi SMA Kader Pembangunan Baturaja. Dan diolah menggunakan uji statistik Chi-Square dengan α = 0,05 dan derajat kepercayaan 95%. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh remaja putri kelas XII yang tercatat di SMA Kader Pembangunan Baturaja. Hasil: Hasil penelitian diperoleh hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku memeriksa payudara sendiri dengan nilai p value 0,021 ≤ 0,05 serta ada hubungan bermakna antara sikap dengan perilaku memerika payudara sendiri dengan nilai p value 0,000 ≤ 0,05. Saran: Remaja putri diharapkan dapat lebih aktif dalam mencari informasi baik dari petugas kesehatan maupun media-media yang ada sehingga dapat menambah pengetahuan mengenai (SADARI), serta lebih sering melakukan SADARI untuk deteksi dini kanker payudara. Kata Kunci: SADARI, Pengetahuan, Sikap, Perilaku
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP LAMANYA PERAWATAN PADA PASIEN POST OP LAPARATOMI DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RSUD DR IBNU SUTOWO BATURAJA Siska Delvia; Muhammad Hasan Azhari
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.439 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v10i2.128

Abstract

Data WHO menunjukkan bahwa selama lebih dari satu abad, perawatan bedah telah menjadi komponen penting dari perawatan kesehatan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap tahun ada 230 juta tindakan bedah dilakukan di seluruh dunia. Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD Dr. Ibnu Sutowo jumlah pasien bedah tahun 2015 terdapat 1761 pasien dengan laparatomi sebanyak 729 pasien tahun 2016 Periode Januari-Maret terdapat 419 pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Lamanya Perawatan Pada Pasien Post Op Laparatomi Di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja tahun 2016. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional, Sampel diambil dari populasi dengan menggunakan cara Acidental Sampling. Dari hasil penelitian di dapat Ada hubungan yang bermakna antara Tindakan perawatan diri dengan Post op laparotomi, hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,048.Ada hubungan yang bermakna antara lama hari rawat dengan post op laparatomi, hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,022. Diharapkan Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan acuan kepada Rumah Sakit dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya yang berkaitan dengan pasien post op laparatomi di RSUD Ibnu Sutowo.
HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA DI RUANG NEONATUS RSUD. DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2020 Siska Delvia; Muhammad Hasan Azhari
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.503 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v11i1.137

Abstract

Hiperbilirubin merupakan peningkatan kadar plasma bilirubin dua standar deviasi atau lebih dari kadar yang diharapkan berdasarkan umur bayi atau lebih dari Persentil 90.Metode penelitian menggunakan survey analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang dirawat di Ruang Neonatus RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Checklist.Dari analisa univariat didapatkan Dari 39 responden yang mengalami hiperbilirubinemia sebanyak 12 responden (30,8%) yang mengalami Hiperbilirubinemia dan 27 responden (69,2%) yang tidak mengalami Hiperbilirubinemia dan terdapat 28 responden (71,8%) dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir normal dan 11 responden (28,2%) dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir tidak normal. Dari analisa Bivariat didapatkan ada hubungan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Hiperbilirubinemia dengan nilai p value 0,017. Kesimpulan: Ada hubungan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Hiperbilirubinemia di RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja tahun 2020. Saran: Petugas kesehatan aktif melakukan kunjungan ke rumah khususnya pada ibu yang sedang hamil sehingga dapat memecahkan masalah dalam mengatasi hiperbilirubinemia. Hiperbilirubin an increase in plasma levels of bilirubin two standard deviations or more than the levels expected based on the age of the baby or more than 90 percentile. Methods: using cross sectional analytical survey. The population in this study were all infants who were treated at the Space Neonatal Hospital Dr Ibnu Sutowo Balfour. The sampling technique uses accidental sampling method. Instruments in this study using Checklist. Results: Of the univariate analysis obtained Of the 39 respondents who experienced hyperbilirubinemia as many as 12 respondents (30.8%) who had hyperbilirubinemia and 27 respondents (69.2%) who did not have hyperbilirubinemia and there are 28 respondents (71.8%) by weight Newborn Agency normal and 11 respondents (28.2%) with weight Newborns are not normal. From Bivariate analysis found no association Weight Newborns with hyperbilirubinemia with p value 0,017. Conclusion: There is a relationship Weight Newborns with hyperbilirubinemia in Hospital Dr. Ibn Soetowo Baturaja 2016. Advice: Health workers active home visits, especially in women who are pregnant so that they can solve the problem in dealing with hyperbilirubinemia.
Polymorphism of p53 Codon 72 Gene on Cervical Cancer Incidence in Malay Population Lusia Hayati; Siska Delvia
Archives of The Medicine and Case Reports Vol. 1 No. 1 (2020): Archives of The Medicine and Case Reports
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/amcr.v1i1.5

Abstract

In Indonesia, the cases of cervical cancer are estimated at around 50 per 100.000 people. Itwas estimatedthattherearemore than 1 millionwomenworldwidewho have cervical cancer,and most of them have not been diagnosed yet or do not have access to screening and medicaltreatment. P53 codon 72 polymorphism can affect the risk of cervical cancer through theregulation of proliferationandcellapoptosis.The purpose of this research was to investigate theassociation between p53 codon 72 polymorphism and cases of cervical cancer. This researchwas observational analytic research. The research was done by examining in the laboratory ofMolecular Biology, Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya by using a case-control studyapproach.Thesampleoftheresearchconsistedof 70 subjects,and they were divided into twogroups:35 in case group and 35 in the control group. The determination of genotype andallotype was done by using PCR-RFLP technics. The results of the research showed there wasa significant difference between p53 codon 72 polymorphism between the case group andcontrol group. The results of genotypes of p53 codon 72 polymorphism in the case groupwere seven respondents (20.0%) with Pro/Pro genotype, five respondents (14.3%) withArg/Arg genotype, and 23 respondents (65.7%) with Pro/Arg. While in control group, there were28 respondents (80.0%) with Pro/Pro genotype, 0 respondent (0.0%) with Arg/Arg genotype,and 7 respondents (20%) with Pro/Arg. The frequency of the Prolin allele in case group was 37(52.9%), and the Arginin allele was 33 (47.1%), while the frequency of the Prolin allele in thecontrol group was 63 (90%), and the Arginin allele was 7 (10%). The Chi-Squareofgenotypewasvalued0.000,OR1,304andCI95%1,071-5,891,whiletheallelewas valued 0.000, OR 8.027 andCI 95% 3.228-19.962. There was anassociation between genotype and allele of p53 codon 72polymorphismandcases of cervicalcancer.
Hubungan Tingkat Stress terhadap Siklus Menstruasi di Asrama Putri Akper Almaarif Siska Delvia; Azhari
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 5 No. 1 (2020): Cendekia Medika
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.361 KB) | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v5i1.5

Abstract

According to the health of reproduction WHO (World Health Organization) definition adolescence is from 12-14 years old. According to health is reproduction is Indonesian ( SKRRI) adolescence is from 14-15 years old. Research in japan from 221 respondence in stress condition almost 61% of students is university get menstrual irregular. This research was conducted to determine the relationship of stress with an irregular menstrual cycle on the students Akper Al-Maarif Baturaja. The research was conducted using the analytical method with a cross-sectional design. The population in this study is the students of the Faculty of Akper Al-Maarif, and the total sample used was 82 students who participated in this study and answering a set and complete questionnaires. At the very least. The study was conducted from May to June 2016. Data obtained from questionnaires that have been distributed to respondents. The computer program SPSS 16.0 helps the processing of the data. The results showed that 59,7% of respondents with stress were found and 40,2% of the respondents experienced an irregular menstrual cycle. Other results showed that 63% who didn't stress had irregular menstrual cycles (38% of them). Based on the results of the chi-square test, we found a significant relationship with the irregularity of the menstrual cycles in which the p-value is 0.003 (<0.05).