Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Kompensasi, terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Studi pada PT. Pelni Cabang Makassar Amnah Hadi; Parawansa Parawansa
Jurnal Mirai Management Vol 7, No 3 (2022)
Publisher : STIE AMKOP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/mirai.v7i3.3280

Abstract

Abstrak Penelitian ini didasarkan pada fenomena yang terjadi pada PT. Pelni Cabang Makassar, dimana tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan tidak lepas dari aspek sumber daya manusianya. Peranan sumber daya manusia sangat berpengaruh disetiap sektor dalam perusahaan, karena merupakan satu-satunya sumber daya yang dapat menggerakkan sumber daya lain yang terdapat pada perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “pengaruh Kompensasi, terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis explanatory research. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan PT. Pelni Cabang Makassar, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan berstatus karyawan PT Pelni Cabang Makassar, yang berjumlah 115 orang Sampel penelitian menggunakan metode slovin berjumlah 90 sampel Data dikumpulkan dengan metode kuesioner (angket). Variabel dalam penelitian ini adalah kompensasi (X1), organizational citizenship behavior (OCB) (Y). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif signifikan terhadap OCB. Kata Kunci: Kompensasi, Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Manajemen Pelayanan Kedatangan Dan Keberangkatan Kapal Dalam Menunjang Kelancaran Angkutan Laut Irman Irman; Parawansa Parawansa
SEIKO : Journal of Management & Business Vol 6, No 1 (2023): January - Juny
Publisher : Program Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/sejaman.v6i1.4968

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui proses Manajemen Pelayanan Kedatangan Kapal dan dokumen yang diperlukan serta instansi yang terkait; Untuk mengetahui kesediaan Fasilitas Kepelabuhanan yang menunjang kelancaran angkutan laut khususnya di Pelabuhan Panggulubelo Wanci; Untuk memahami tahapan pelayanan kedatangan dan keberangkatan kapal di KUPP Kelas III Wanci; Untuk mengetahui realisasi kunjungan kegiatan kapal dan bongkar muat selama tahun 2021 – 2022 di Pelabuhan Panggulubelo Wanci. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan hasil penelitian yang menemukan fakta empiris bahwa dengan adanya manajemen pelayanan dan penanganan kegiatan debarkasi embarkasi dan bongkar muat barang yang kurang optimal karena dampak dari kurangnya fasilitas yang memadai dan proses penyelesaian dokumen – dokumen bongkar muat barang dan penumpang antara pihak perhubungan laut, sehingga terdapat hambatan – hambatan pada proses debarkasi embarkasi dan bongkar muat dari dermaga ke atas kapal dan sebaliknya. Kata Kunci: Manajemen, Pelayanan, Keberangkatan.
Implementasi Skema Ekonomi Biru dalam United Nations Convention On The Law Of The Sea: Kajian Keberlanjutan Sumber Daya Perikanan di Pesisir Sulawesi Selatan Gusrah Gusrah; Anwar Anwar; Parawansa Parawansa
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.7880

Abstract

Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana skema ekonomi biru diatur dalam berbagai konvensi internasional dan kemuadian akan tergambar bagaimana hal ini akan berimplikasi pada keberlanjutan sumber daya perikanan di Indonesia khususnya wilayah perairan Sulawesi Selatan. Dalam studi ini dilakukan menggunakan metode penelitian normatif atau normative methods, dengan pendekatan instrumen hukum dan pendekatan analisis hukum. Hasil penelitian kemudian menunjukkan bahwa United Nations Convention on the Law of the Sea telah mengatur skema ekonomi biru, walaupun belum mencakup semua elemen. Selanjutnya, melalui RIO+20, skema ekonomi biru ini menggabungkan tiga elemen. sebagai komponen ekonomi biru: sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sebelum deklarasi ekonomi biru pada RIO+20, Indonesia, sebagai negara kepulauan dan anggota UNCLOS, telah mengadopsi UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil dan UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Skema ekonomi kemudian dapat menjamin keberlanjutan sumber daya perikanan di Indonesia dari perspektif keberlanjutan dan karena kedua Undang-Undang ada.