Ria Purnawian Sulistiani
Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penurunan Volume Residu Lambung Pasien Kritis pada Pemberian Nutrisi Enteral Menggunakan Metode Gravity Drip dan Intermittent Feeding Erlangga Galih Zulva Nugroho; Nunung Hidayati; Devy Prihatiningtyas; Ria Purnawian Sulistiani; Afdhal Afdhal; Yeni Rimadeni; Teuku Jamni
ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing) Vol 4 No 1 (2023): JULI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/asjn.v4i1.1174

Abstract

Latar belakang: Sebagian besar pasien kritis mengalami kondisi malnutrisi yang dapat meningkatkan tingkat mortalitas dan komplikasi. Pemenuhan nutrisi selama di Ruang ICU kebanyakan diberikan melalui enternal (Gravity Drip dan Intermittent Feeding). Tujuan: Untuk mengetahui gambaran penurunan volume residu lambung pada pemberian nutrisi enteral dengan metode Gravity Drip  dan Intermittent Feeding pasien kritis. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam studi yaitu seluruh pasien yang dirawat di Ruang ICU Rumah Sakit Muhammadiyah Semarang. Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan kriteria inklusi (pasien menggunakan NGT dan mendapatkan diit nutrisi enteral). Jumlah sampel yang digunakan sejumlah 5 responden (2 pasien diberikan nutrisi enteral dengan gravity drip dan 3 pasien menggunakan intermittent feeding). Intervensi diberikan selama 3 x 24 jam sesuai dengan jadwal diet (Pukul 08.00, 12.00, dan 17.00 WIB). Hasil: Rata-rata volume residu lambung setelah 2 jam pemberian nutrisi metode gravity drip didapatkan nilai yang paling sedikit yaitu pada pemberian pukul 08.00 WIB (4,2 cc). Sedangkan dengan metode intermittent feeding pada pemberian pukul 17.00 WIB (0,8 cc). Kesimpulan: Rata-rata volume residu lambung setelah 2 jam pemberian nutrisi enteral dengan metode intermittent feeding (0,8 cc) memiliki hasil lebih sedikit daripada metode gravity drip (4,2 cc).
Emosi, Gaya Hidup, Dukungan Sosial dan Pengetahuan yang Berkorelasi dengan Pelaksanaan Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Abdomen Fadhla Fadhla; Erlangga Galih Zulva Nugroho; Ria Purnawian Sulistiani; Afdhal Afdhal; Suwardi Suwardi; Asniah Syamsuddin; Teuku Jamni; Duwi Pudjiastuti
ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing) Vol 4 No 2 (2023): DESEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/asjn.v4i2.1354

Abstract

Latar belakang: Operasi abdomen merupakan tindakan penyayatan pada lapisan dinding abdomen untuk mendapatkan bagian organ yang bermasalah seperti perforasi, kanker, perdarahan, dan adanya  obstruksi.  Komplikasi dapat terjadi pada paska pembedahan dengan angka prevalensi 70% dari seluruh tindakan operasi, maka proses pemulihan kesehatan post operasi abdomen menjadi hal yang penting terutama melalui Pelaksanaan Mobilisasi Dini. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan faktor emosi, gaya hidup, dukungan sosial, pengetahuan dengan pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi abdomen. Metode: Desain Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampling menggunakan purposive sampling dengan sampel yaitu pasien post operasi abdomen yang telah menjalani perawatan di ruang rawat yaitu sebanyak 43 orang. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan lembar observasi yang menggambarkan faktor-faktor pada pasien post operasi abdomen dan pelaksanaan mobilisasi dini. Hasil: Penelitian ini menunjukkan nilai p-value 0.000 < 0.05 yang berarti terdapat hubungan faktor emosi, gaya hidup, dukungan sosial dan pengetahuan dengan pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi abdomen. Kesimpulan: Faktor emosi, gaya hidup, dukungan sosial dan pengetahuan berhubungan dengan pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi abdomen.