Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

MEMPERSIAPKAN KARIR SISWA DI ERA DIGITAL MELALUI PEMAHAMAN TIPOLOGI KEPRIBADIAN DAN DUNIA KERJA Surtiyoni, Endang; Suryahadikusumah, Ahmad Rofi; Kurniasari, Kurniasari; Ferdiansyah, Muhammad; Purnamasari, Syska; Arizona, Arizona
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.606 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v8i2.17951

Abstract

Abstrak Ketidaktelitian merencanakan karir diprediksi akan terjadi pada siswa kelas XII di SMAN 1 Rambutan, dikarenakan skeptis terhadap diri dan peluang karir yang tersedia, sementara itu di era digital menuntut siswa memiliki preferensi pribadi yang mantap.  Oleh karena itu pemahaman tipologi kepribadian bertujuan untuk membantu proses perencanaan karir siswa SMAN 1 Rambutan agar relevan dengan karakteristik pribadi dan tren di era digital. Metode pelaksanaan dilakukan dalam tiga sesi yaitu reframing,  pemahaman diri melalui instrumen RIASEC, terkahir diskusi dan simulasi.  Hasilnya ditemukan mayoritas peserta memiliki tipologi sosial (51%), diikuti oleh artisitik (18%), dan yang paling rendah adalah investigatif (1%), selain itu  siswa dapat mengelompokkan kegiatan yang mendukung pada rencana karier antara lain meningkatkan keahlian yang spesifik (kuliah, mengambil lisensi, dan pelatihan), dan kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan penunjang (kursus singkat bahasa, pemanfaatan sosial media, dan  berkomunitas). Kata kunci: perencanaan karir, era digital, tipologi kepribadian Abstract Inaccuracy in career planning was predicted would happen in grade XII SMAN 1 Rambutan, that causes by skeptical of self and career opportunities that are available. Meanwhile, in the digital age, students are required to have good personal preferences. Therefore the personality typology assessment aim to help the process of career planning of students SMAN 1 Rambutan to be relevant to personal characteristics and career trends in digital age. Implementation method held in three sessions i.e. reframing, self-understanding through RIASEC inventory, closing with discussion and simulation. The results found the majority of participants have social typology (51%), followed by artistic (18%), and the lowest is investigative (1%), moreover they can be grouping some activities that support the career plan like   upgrading specific skills (taking graduate study, take the licenses, and training), and activities that could develop supporting ability  (languages short course, utilization of social media, and community activity). Keywords : career planning, digital age, personality typology
Stres akademis berhubungan dengan kualitas hidup pada remaja Haryono, R Harvilia Safira; Kurniasari, Kurniasari
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.75-84

Abstract

LATAR BELAKANGMasa remaja adalah periode usia yang berkisar dari 10-19 tahun. Remaja merupakan salah satu penentu indeks pembangunan manusia. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kualitas hidup remaja dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama faktor fisik dan psikologis. Pada remaja terjadi perubahan yang signifikan pada kedua faktor tersebut. Hal ini menyebabkan remaja menjadi rentan terhadap stres. Salah satu stres yang dapat dialami remaja adalah stres akademis. Stres akan mengakibatkan perubahan biokimia, psikologis, dan perilaku, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan fisik, psikologis, dan hubungan sosial sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara stress akademik dan kualitas hidup pada remaja. METODEPenelitian ini merupakan studi cross sectional dengan responden berjumlah 233 siswa di SMAN 1 Cileungsi, Kab. Bogor. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Educational Stres Scale for Adolescent (ESSA) dan kuesioner Multidimensional Students’ Life Satisfaction Scale-Adolescent (MSLSS). Analisis data dengan uji Chi-Square menggunakan program SPSS dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. HASILDari 233 responden, 70% berjenis kelamin perempuan, 30% laki-laki, 15,5% tegolong stres ringan, 51,1% stres sedang, dan 33,5% stres berat, 50,2% memiliki kualitas hidup kurang dan 49,8% kualitas hidup baik. Uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara stres akademis dan kualitas hidup pada remaja (p = 0,044). KESIMPULANStres akademis merupakan salah satu jenis stres yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pada remaja.
Bullying berhubungan dengan kejadian gangguan cemas pada pelajar SMA Andini, Laras Sheila; Kurniasari, Kurniasari
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2021.v4.99-105

Abstract

LATAR BELAKANGGangguan cemas di Indonesia menurut data Riskesdas 2018 untuk usia lebih dari 15 tahun sekitar 6.2%. Perempuan lebih cenderung mengalami gangguan cemas, salah satu faktor yang memengaruhi kecemasan pada remaja, yaitu bullying. Prevalensi bullying pada remaja yang cenderung meningkat setiap tahunnya menyebabkan bullying masih menjadi salah satu masalah kesehatan mental global. METODEStudi penelitian analitik observasional menggunakan desain cross-sectional untuk menilai hubungan kejadian bullying dengan gangguan cemas pada pelajar SMA. Pengambilan data melalui Google form dengan jumlah responden 252. Variabel yang akan diteliti, yaitu jenis kelamin, gangguan cemas, dan bullying. Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan <0.05. HASILResponden perempuan sebanyak 160 responden (63%) dan laki-laki 92 responden (37%). Perempuan lebih banyak mengalami gangguan kecemasan, yaitu kecemasan ringan sebanyak 35 responden (22%), terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan gangguan cemas (p=0.002). Terdapat 97 responden menjadi korban bullying (38%) dengan kecemasan yang paling sering, yaitu kecemasan ringan. Sebanyak 30 responden (31%) terdapat hubungan antara kejadian bullying dengan gangguan cemas (p=0.000). KESIMPULANKejadian bullying dan jenis kelamin merupakan faktor yang berperan terhadap gangguan kecemasan yang terjadi pada remaja.
Challenge and opportunity for the millennial school counselor Suryahadikusumah, Ahmad Rofi; Kurniasari, Kurniasari
Konselor Vol 9, No 1 (2020): KONSELOR
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.308 KB) | DOI: 10.24036/0202091105920-0-00

Abstract

This research is based on millennial performance needs in guidance and counseling services in Palembang. Millennial is a dynamic generation and skilled in technology, but also afraid of loyalty and commitment. Also, millennial school counselors are expected to be able to overcome the gap between the majority of school counselors who belong to Gen X by the way students as generation z solve problems. Therefore, swot analysis is important to obtain an overview of the opportunities and challenges of millennial school counselors that will be the basis for the development of the counseling profession in the current era. Research using survey methods. Surveys are used to obtain an accurate and clear picture of the strengths and weaknesses shown by the millennium, as a basis for mapping challenges and opportunities. The results found that the challenge of millennial school counselors was in the use of technology, and they had the opportunity to develop professionalism consistently. Study recommendations for optimizing the strength of Millennial school counselors are 1) maximizing digital literacy, 2) using design thinking in innovation, 3) Habits as consumers must be changed with more critical and creative application of process technology.
PENERAPAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP MENURUT UU PPH PASAL 11 DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA UNTUK MENGURANGI BEBAN PAJAK TERUTANG (Studi Kasus pada UD Lancar Jaya Kediri) Kurniasari, Kurniasari
JOURNAL SCIENTIFIC OF MANDALIKA (JSM) e-ISSN 2745-5955 | p-ISSN 2809-0543 Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/10.36312/vol5iss4pp145-148

Abstract

Lancar Jaya Kediri merupakan badan usaha yang bergerak dibidang penjualan alat dan bahan bangunan. Dalam kegiatan operasional untuk menjual barang dan mengantar pesanan tidak lepas dari penggunaan aktiva tetap. Penggunaan aktiva tetap dalam perusahaan akan menurunkan nilai dan fungsi dari aktiva tersebut. Dalam menghitung penyusutan aktiva tetap perusahaan sudah menerapkan metode penyusutan aktiva tetap berbasis komersial yaitu berdasarkan PSAK No. 16, tetapi belum menerapkan metode penyusutan aktiva tetap berbasis fiskal yaitu berdasarkan UU PPh Pasal 11. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan penyusutan aktiva tetap menurut UU PPh Pasal 11 dan pengaruhnya terhadap laba untuk mengurangi beban pajak terutang. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Jenis data dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara dan dokumentasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyusutan aktiva tetap, laba, dan beban pajak terutang. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode penyusutan menurut UU PPh Pasal 11 yaitu garis lurus dan saldo menurun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif komparatif yang menjelaskan, mendeskripsikan, serta membandingkan tentang variabel atau data tentang penelitian yang kemudian dilakukan perhitungan sehingga diperoleh informasi yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusutan aktiva tetap dapat mengurangi laba sebelum pajak. Berkurangnya laba sebelum pajak tersebut dapat mengurangi beban pajak terutang. Metode saldo menurun terbukti lebih efektif dalam mengurangi beban pajak terutang dibandingkan metode garis lurus, hal ini disebabkan metode saldo menurun lebih menggambarkan kodisi perusahaan dimana aset yang digunakan terus menerus akan mengalami penurunan kondisi. Berdasarkan uraian di atas, maka saran peneliti adalah UD. Lancar Jaya Kediri sebaiknya mulai melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap berdasarkan UU PPh Pasal 11 untuk mengurangi beban pajak terutang.
HUBUNGAN ANTARA USIA, JENIS KELAMIN, MASA KERJA DAN SIKAP TERHADAP SISTEM KERJA HYBRID DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Kurniasari, Kurniasari; Ibrahim, Rika
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Volume 8, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15108

Abstract

The Covid-19 pandemic that has hit the world has had a major impact on Indonesia. One of them is the implementation of a hybrid work system that combines remote work and physical presence in order to achieve optimal employee work productivity. The attitude of employees to the work system can affect work productivity. The purpose of this study was to analyze the relationship between age, gender, length of service, and attitudes towards the hybrid work system with employee work productivity. This research is an analytical observational study with a cross-sectional approach. A total of 66 employees were selected as research projects using consecutive non-random sampling techniques. A valid questionnaire of attitudes towards hybrid work systems and work productivity is used to assess attitudes towards hybrid work systems and employee work productivity. The chi-square test with a meaningfulness level of 0.05 was used to assess the relationship between the two variables. The results of this study showed a relationship between age (p = 0.002), length of service (p = 0.001), and attitudes towards the hybrid work system with employee work productivity (p = 0.003). Gender is not related to work productivity (p=0.587). The implementation of a hybrid work system during a pandemic can be a good alternative to maintain high work productivity in employees.
INDUKSI OKSITOSIN SELAMA PERSALINAN BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA NEONATUS CUKUP BULAN Farhatussalihah , Nita; Kurniasari, Kurniasari
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Volume 9, Nomor 1, Januari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v9i1.18407

Abstract

Di Indonesia, hampir separuh dari seluruh kematian bayi terjadi pada masa neonatal. Penyebab utama kematian bayi adalah asfiksia. Terdapat faktor risiko yang dapat menyebabkan asfiksia pada neonatus, diantaranya adalah pemberian oksitosin untuk induksi persalinan. Penelitian ini mengambil data dari rekam medis dengan sampel berjumlah 292 neonatus lahir cukup bulan per vaginam di Rumah Sakit Umum salah satu Kabupaten di Jawa Barat. Subjek dengan hipertensi pada kehamilan, berat badan lahir rendah, lahir per vaginam dengan alat bantu, ketuban pecah dini, induksi persalinan lainnya tidak diikutsertakan dalam penelitian. Data diuji menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara induksi oksitosin dan usia ibu dengan kejadian asfiksia pada neonatus. Penelitian ini menemukan prevalensi kejadian asfiksia pada neonatus dengan pemberian induksi oksitosin sebesar 63,3% dan adanya hubungan antara pemberian oksitosin dengan kejadian asfiksia pada neonatus (p=0,003), sedangkan usia ibu tidak berhubungan dengan kejadian asfiksia (p=0,128). Pemberian oksitosin untuk mempercepat proses persalinan sebaiknya hanya digunakan untuk kasus tertentu untuk menghindari kemungkinan terjadinya asfiksia neonatorum.
Blood Pressure, Total Cholesterol, and Triglycerides Associated with Cardiovascular Risk Score in Low 25-Hydroxy Vitamin D Level among Online Motorcycle Drivers, Jakarta, Indonesia Kalumpiu, Joice Viladelvia; Herwana, Elly; Yenny, Yenny; Kurniasari, Kurniasari
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/gmhc.v12i1.12363

Abstract

Low 25-hydroxy vitamin D is associated with many chronic diseases, such as coronary heart disease. Online motorcycle drivers spend prolonged hours on the road and may face many stressors and occupational hazards that can create the development of cardiovascular disease. This study aims to determine factors contributing to cardiovascular risk among online motorcycle drivers. This study was an observational analytic with a cross-sectional design. Data were collected in September 2022  with consecutive random sampling methods for 114 subjects at Universitas Trisakti Jakarta. The ages of the subjects ranged from 25 to 62 years. Cardiovascular risk was assessed based on the Jakarta Cardiovascular Risk Score (JAKVAS). The data collection included physical examination and blood biochemistry (lipid profile, fasting blood glucose, and 25(OH)D). The data were analyzed using a chi-square test with p<0.05. The majority of subjects were male 83 (72.8%). On blood pressure examination, mean systolic blood pressure was 128.9±16.7 mmHg, and diastolic blood pressure was 86.7±11.9 mmHg. The mean cardiovascular risk was 4.4±2.8, and 52.6% had a high-risk score. All subjects had low 25(OH)D serum levels, with mean 25(OH)D serum levels of 18±5.7 ranging between 6.9 and 29.8. Among online motorcycle drivers, there was a significant association between blood pressure, total cholesterol, and triglyceride with cardiovascular risk scores in low 25-hydroxy vitamin D levels. Blood pressure, total cholesterol, and triglyceride could affect cardiovascular health in low 25-hydroxy vitamin D levels among online motorcycle drivers.
Hubungan Status Imunologis dengan Stadium Klinis pada Pasien Human Immunodeficiency Virus (HIV) Viyani, Rio S. A.; Kurniasari, Kurniasari
Medical Scope Journal Vol. 7 No. 1 (2025): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v7i1.55502

Abstract

Abstract: Human Immunodeficiency Virus (HIV) infection is still quite common in Indonesia. The clinical stage of HIV determines HIV prognosis. Opportunistic infections are one of the criteria for assessing the clinical stage of HIV. Level of CD4 influence the incidence of opportunistic infections. This study aimed to analyze the relationship between immunological status and HIV clinical stage. This was an descriptive and analytical study with a cross-sectional design using 73 medical records of HIV patients who sought treatment at one of the hospitals in Jakarta between January 2022 and May 2023. Data on sex, body mass index, CD4 levels, clinical stage, and opportunistic infections were collected from medical records. The sample selection technique was consecutive non-random sampling. HIV patients that received antiretroviral therapy (ARV) were included in this study. The chi-square test was used for analysis with a significance level of 5%. The results showed that the majority subjects were male (63.0%), underweight (49.3%), CD4 <200 cells/mm3 (46.6%), had opportunistic infection of pulmonary TB (23.3%), and clinical stage III (45.2%). The chi-square test obtained a p-value of <0.001 for the relation between CD4 level and clinical stage of HIV. In conclusion, immunological status based on CD4 levels can be one of the factors used to assess the severity of HIV disease clinically in patients receiving ARV therapy. Keywords: human immunodeficiency virus; CD4; clinical stage; opportunistic infection    Abstrak: Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih cukup banyak ditemukan di Indonesia. Prognosis HIV dipengaruhi oleh stadium klinis HIV. Infeksi oportunistik dinilai dalam penentuan stadium klinis HIV. Kejadian dan jenis infeksi oportunistik tergantung pada kadar CD4. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan status imunologis dengan stadium klinis pada pasien HIV. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang dengan menggunakan 73 rekam medis pasien HIV yang berobat di salah satu RSUD di Jakarta antara Januari 2022 - Mei 2023. Data berupa jenis kelamin, indeks masa tubuh, kadar CD4, stadium klinis dan jenis infeksi oportunistik dikumpulkan dari rekam medis. Tehnik pemilihan sampel adalah consecutive non-random sampling. Penelitian ini hanya mengikutsertakan rekam medis dari pasien yang mendapatkan terapi antiretroviral (ARV). Analisis statistik menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian mendapatkan mayoritas pasien HIV berjenis kelamin laki-laki (63,0%), memiliki IMT underweight (49,3%), CD4 <200 sel/mm3 (46,6%), infeksi oportunistik TB Paru (23,3%), dan berada pada stadium klinis III (45,2%). Analisis hubungan antara kadar CD4 dengan stadium klinis HIV memperoleh nilai p<0,001. Simpulan penelitian ini ialah status imunologis yang diukur berdasarkan kadar CD4 dapat menjadi salah satu faktor yang digunakan untuk menilai derajat beratnya penyakit HIV secara klinis pada pasien yang menerima terapi ARV. Kata kunci: human immunodeficiency virus; CD4; stadium klinis; infeksi oportunistik