Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Biomedika dan Kesehatan

Stres akademis berhubungan dengan kualitas hidup pada remaja Haryono, R Harvilia Safira; Kurniasari, Kurniasari
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.75-84

Abstract

LATAR BELAKANGMasa remaja adalah periode usia yang berkisar dari 10-19 tahun. Remaja merupakan salah satu penentu indeks pembangunan manusia. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kualitas hidup remaja dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama faktor fisik dan psikologis. Pada remaja terjadi perubahan yang signifikan pada kedua faktor tersebut. Hal ini menyebabkan remaja menjadi rentan terhadap stres. Salah satu stres yang dapat dialami remaja adalah stres akademis. Stres akan mengakibatkan perubahan biokimia, psikologis, dan perilaku, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan fisik, psikologis, dan hubungan sosial sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara stress akademik dan kualitas hidup pada remaja. METODEPenelitian ini merupakan studi cross sectional dengan responden berjumlah 233 siswa di SMAN 1 Cileungsi, Kab. Bogor. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Educational Stres Scale for Adolescent (ESSA) dan kuesioner Multidimensional Students’ Life Satisfaction Scale-Adolescent (MSLSS). Analisis data dengan uji Chi-Square menggunakan program SPSS dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. HASILDari 233 responden, 70% berjenis kelamin perempuan, 30% laki-laki, 15,5% tegolong stres ringan, 51,1% stres sedang, dan 33,5% stres berat, 50,2% memiliki kualitas hidup kurang dan 49,8% kualitas hidup baik. Uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara stres akademis dan kualitas hidup pada remaja (p = 0,044). KESIMPULANStres akademis merupakan salah satu jenis stres yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pada remaja.
Bullying berhubungan dengan kejadian gangguan cemas pada pelajar SMA Andini, Laras Sheila; Kurniasari, Kurniasari
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2021.v4.99-105

Abstract

LATAR BELAKANGGangguan cemas di Indonesia menurut data Riskesdas 2018 untuk usia lebih dari 15 tahun sekitar 6.2%. Perempuan lebih cenderung mengalami gangguan cemas, salah satu faktor yang memengaruhi kecemasan pada remaja, yaitu bullying. Prevalensi bullying pada remaja yang cenderung meningkat setiap tahunnya menyebabkan bullying masih menjadi salah satu masalah kesehatan mental global. METODEStudi penelitian analitik observasional menggunakan desain cross-sectional untuk menilai hubungan kejadian bullying dengan gangguan cemas pada pelajar SMA. Pengambilan data melalui Google form dengan jumlah responden 252. Variabel yang akan diteliti, yaitu jenis kelamin, gangguan cemas, dan bullying. Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan <0.05. HASILResponden perempuan sebanyak 160 responden (63%) dan laki-laki 92 responden (37%). Perempuan lebih banyak mengalami gangguan kecemasan, yaitu kecemasan ringan sebanyak 35 responden (22%), terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan gangguan cemas (p=0.002). Terdapat 97 responden menjadi korban bullying (38%) dengan kecemasan yang paling sering, yaitu kecemasan ringan. Sebanyak 30 responden (31%) terdapat hubungan antara kejadian bullying dengan gangguan cemas (p=0.000). KESIMPULANKejadian bullying dan jenis kelamin merupakan faktor yang berperan terhadap gangguan kecemasan yang terjadi pada remaja.