Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PREFRENSI PETANI PADI TERHADAP PEMBAYARAN JASA LAYANAN PENGELOLAAN DAERAH IRIGASI WAY KETIBUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Tunjung Andarwangi; Fembriarti Erry Prasmatiwi; Raden Hanung Ismono; Dita Pratiwi
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 6, No 1 (2023): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v6i1.2517

Abstract

Pendayagunaan sumberdaya pertanian secara optimal perlu ditingkatkan agar hasil produksi padi dapat terus meningkat. Salah satu sumberdaya pertanian yaitu irigasi.  Pengelolaan irigasi Way Ketibung yang kurang berjalan dengan baik mengakibatkan masih banyak usahatani padi di Kabupaten Lampung Selatan mengalami kekeringan dan kebanjiran.  Pengelolaan irigasi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab petani pengguna juga.  Salah satu bentuk kontribusi petani dalam pengelolaan irigasi yaitu petani bersedia membayar jasa pengelolaan irigasi agar irigasi dapat digunakan secara berkelanjutan. Pada penerapan pembayaran jasa pengelolaan irigasi ini perlu diketahui atribut-atribut apa saja yang ingin didapatkan petani apabila melakukan pembayaran.  Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan penelitian ini yaitu menganalisis prefrensi petani Padi Sawah terhadap Pembayaran Jasa Layanan Pengelolaan Irigasi di Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.  Jumlah sampel penelitian yaitu sebanyak 100 petani padi irigasi yang dipilih dengan menggunakan metode propotionate random sampling . Data dianalisis dengan menggunakan analisis konjoin.  Hasil penelitian diperoleh bahwa   Atribut yang dianggap penting oleh petani apabila melakukan pembayaran jasa layanan pengelolaan irigasi di daerah irigasi Way Ketibung secara berurutan yaitu peningkatan pendapatan usahatani padi sawah, kecukupan air, besar dana iuran, dan skema pembayaran.
Analysis of the Added Value of Processing Cassava into Mocaf Flour KWT Sedap Malam Bandar Lampung Shinta Tantriadisti; Maria Ulfa; Dita Pratiwi; Tunjung Andarwangi
JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jia.v9i2.1089

Abstract

The high volume of wheat imports will trigger high wheat flour production costs. Therefore, efforts must increase national wheat production and create other products to replace wheat flour. Modifying cassava flour can be an alternative substitute for wheat flour so that wheat imports can be reduced and foreign exchanges can be saved. The abundant availability of cassava as the primary raw material for mocaf flour has resulted in the development of the mocaf flour business. Processing cassava into mocaf flour aims to increase the durability of cassava, in addition to providing added value to cassava products so that the selling value of the product is higher on the market. This research analyzed the added value of processing cassava into mocaf flour at KWT Sedap Malam. The research was conducted in May - July 2023 at KWT Sedap Malam, Bandar Lampung City. This research method uses the case study method. Method Data analysis used to answer objectives related to added value uses Hayami added value calculations. This research shows that the value-added ratio processing cassava into mocaf flour at KWT Sedap Malam amounted to IDR 3,606.67 or 20.04%. The ratio of added value produced in this research is included in the ratio of medium added value.
PREFRENSI PETANI PADI TERHADAP PEMBAYARAN JASA LAYANAN PENGELOLAAN DAERAH IRIGASI WAY KETIBUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Tunjung Andarwangi; Fembriarti Erry Prasmatiwi; Raden Hanung Ismono; Dita Pratiwi
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 6, No 1 (2023): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v6i1.2517

Abstract

Pendayagunaan sumberdaya pertanian secara optimal perlu ditingkatkan agar hasil produksi padi dapat terus meningkat. Salah satu sumberdaya pertanian yaitu irigasi.  Pengelolaan irigasi Way Ketibung yang kurang berjalan dengan baik mengakibatkan masih banyak usahatani padi di Kabupaten Lampung Selatan mengalami kekeringan dan kebanjiran.  Pengelolaan irigasi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab petani pengguna juga.  Salah satu bentuk kontribusi petani dalam pengelolaan irigasi yaitu petani bersedia membayar jasa pengelolaan irigasi agar irigasi dapat digunakan secara berkelanjutan. Pada penerapan pembayaran jasa pengelolaan irigasi ini perlu diketahui atribut-atribut apa saja yang ingin didapatkan petani apabila melakukan pembayaran.  Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan penelitian ini yaitu menganalisis prefrensi petani Padi Sawah terhadap Pembayaran Jasa Layanan Pengelolaan Irigasi di Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.  Jumlah sampel penelitian yaitu sebanyak 100 petani padi irigasi yang dipilih dengan menggunakan metode propotionate random sampling . Data dianalisis dengan menggunakan analisis konjoin.  Hasil penelitian diperoleh bahwa   Atribut yang dianggap penting oleh petani apabila melakukan pembayaran jasa layanan pengelolaan irigasi di daerah irigasi Way Ketibung secara berurutan yaitu peningkatan pendapatan usahatani padi sawah, kecukupan air, besar dana iuran, dan skema pembayaran.
NEGOSIASI WAKTU RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Di Desa Sukawening, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Dita Pratiwi; Tunjung Andarwangi
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 9, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v9i2.10270

Abstract

Indonesia as an agricultural country still focuses on its development in the agricultural sector, especially in rural areas. Labor in the agricultural sector, especially in rural areas, involves all human resources in the family, including women. This is such an effort to increase the family income, not only men will contribute to family income, but also women contribute to increasing the family income. The purpose of this study is to know the forms of negotiations carried out by farmers in carrying out their work as farmers and also their role in social life and to analyze the division of labor between men and women farmers. This research was conducted in Sukawening Village, Dramaga District, Bogor, West Java. This research used purposive sampling techique.  The consideration for conducting research in Sukawening Village because Sukawening Village is a village with various agricultural potentials from food to horticulture. Based on the results, forms of negotiation carried out by farmers and their families in Sukawening village are random negotiations, negotiations based on ability, systematic negotiations and negotiations based on external factors. There is a division of labor between farmers and their families in Sukawening Village. The division of labor is based on the capabilities possessed by farmers. Because between men and women have their respective expertise in carrying out farming activities.