Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMANFAATAN DIGITAL MARKETING DALAM PEMASARAN PRODUK PARA PELAKU UMKM DI DESA PAGUYUBAN KECAMATAN WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN Yuliana Saleh; Dian Rahmalia; Shinta Tantriadisti; I.Rani Mellya Sari
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v5i3.318

Abstract

Desa Paguyuban memiliki banyak potensi dan produk yang dihasilkan masyarakatnya. Pelaku UMKM di Desa Paguyuban melakukan pemasaran produknya secara konvensional dan belum melakukan pemasaran produk melalui digital marketing. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk : 1) memberikan wawasan tentang konsep digital marketing dan produk-produk teknologi yang digunakan untuk pemasaran produk, 2) memberikan pelatihan dan simulasi tentang penggunaan media digital dalam pemasaran produk, 3) menyusun pesan persuasif efektif, dan 4) memberikan solusi untuk mewujudkan pelaku UMKM untuk mempromosikan produk melalui media digital. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan menggunakan metode FGD, pelatihan dan pendampingan. Secara umum, kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dari nilai rata-rata 7 menjadi 9 atau meningkat 23,26%. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini sangat baik dan tepat sasaran. Dari kegiatan ini, masyarakat mulai 1) memahami konsep digital marketing dan produk-produk teknologi yang dapat digunakan untuk pemasaran produk UMKM, 2) melatih dan mensimulasikan pemasaran produk UMKM dengan menggunakan media digital seperti facebook marketplace, instagram, dan shopee, 3) menyusun pesan persuasif efektif dan menarik, sehingga calon pembeli semakin tertarik untuk membeli produk UMKM nya, dan 4) membuat akun media sosial yang dikelola oleh para pelaku UMKM yang digunakan untuk mensosialiasikan dan mempromosikan produk UMKM nya.
Pola Pikir Makan dan Preferensi Mahasiswa terhadap Makanan dan Minuman Jadi: Studi Kasus di Kota Bandar Lampung Saat Pandemi Covid-19 Wuryaningsih Dwi Sayekti; Rabiatul Adawiyah; Yaktiworo Indriani; Shinta Tantriadisti; Tyas Sekartiara Syafani
AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health Vol 2, No 2 (2021): October
Publisher : Research and Development Center for Food, Nutrition and Public Health (P4GKM) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agrihealth.v2i2.54702

Abstract

Lifestyle is one of the factors that influence consumer behavior. The increase in spending on the consumption of food and beverage in Indonesia shows changes in people's lifestyles, including college students who like eating out. Food consumption is closely related to the eating mindset and preferences of someone. This study aims to analyze college students’ preferences of foods and beverages; analyze the student's eating mindset and analyze the correlation between college students’ eating mindset and preferences of foods and beverages in Bandar Lampung City. This research used a survey method. The data was collected from May to July 2020 (the Covid-19 pandemic period). The sampling technique used was quota sampling and the number of samples was 500 college students in Bandar Lampung City. The primary data collection was carried out using an online questionnaire. The data were analyzed by descriptive statistics and Kendall's Tau correlation test. The results showed that: (1) college students' preference of beverages was higher than foods and based on the variety, the highest preference of main course/meal was noodles, the snack was pempek and beverages were bottled mineral water; (2) the college student's eating mindset about the benefits of eating is good enough, but the consumption is still rice oriented and (3) eating mindset about the benefits of eating dimensions has a significant negative effect on the preferences of college students in Bandar Lampung City for meals made from rice and flour, and snacks made from flour and sago. College students' knowledge of food and nutrition, and also local food diversification needs to be improved to achieve the goal of food diversification.
Keputusan Pembelian Bahan Pangan Online oleh Konsumen Rumah Tangga di Kota Bandar Lampung, Indonesia Dian Rahmalia; I.Rani Mellya Sari; Eka Kasymir; Shinta Tantriadisti
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.702 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i2.942

Abstract

Sistem pemasaran telah mengalami pergeseran dari pemasaran tradisional ke pemasaran digital. Hal ini karena masyarakat mulai terbiasa melakukan aktivitas-aktivitas secara online termasuk dalam pembelian suatu barang seperti bahan pangan segar. Pembelian bahan pangan segar secara online ini banyak dilakukan oleh masyarakat di perkotaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui keputusan pembelian bahan pangan segar secara online oleh konsumen rumah tangga di Kota Bandar Lampung. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian adalah metode survey. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner online dan data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui perilaku responden dalam pengenalan kebutuhan, alasan responden membeli bahan pangan segar secara online adalah sebagai alternatif pembelian jika malas keluar rumah, sedang sibuk, PPKM, dan banyak toko hingga pasar yang tutup. Pada tahap pencarian informasi menunjukkan bahwa konsumen mendapatkan informasi tentang bahan pangan segar yang dijual secara online dari media publik.  Tahap ketiga yaitu evaluasi alternatif menunjukkan bahwa harga merupakan faktor yang paling dipertimbangkan dalam membeli bahan pangan segar secara online. Tahapan keempat yaitu keputusan pembelian menunjukkan bahwa keputusan membeli bahan pangan secara online paling banyak adalah tergantung situasi. Tahapan terakhir yaitu evaluasi pasca pembelian dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen merasa puas terhadap bahan pangan segar yang dibeli secara online.
Perubahan Perilaku Masyarakat Kota Bandar Lampung dalam Membeli Bahan Pangan Segar di Masa Pandemi: Changes in The Behavior of The City of Bandar Lampung in Buying Fresh Groceries During The Pandemic Dian Rahmalia; I Rani Mellya Sari; Eka Kashmir; Shinta Tantriadisti
Open Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2022): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol2no1.2022.26

Abstract

Salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus terpenuhi adalah kebutuhan atas bahan pangan segar seperti beras, sayur-sayuran, lauk-pauk, rempah, buah-buahan, dan lain-lain. Masyarakat di daerah perkotaan umumnya membeli bahan pangan segar yang dibutuhkan ini secara langsung di pasar tradisional dan modern atau warung sekitar tempat tinggal. Namun, tidak sedikit pula yang membelinya secara online. Perkembangan teknologi kemudian pandemi yang terjadi semakin memicu masyarakat melakukan pembelian kebutuhan hidupnya secara online termasuk kebutuhan bahan pangan segar. Pembelian bahan pangan segar yang sebelumnya dilakukan secara langsung berubah menjadi secara online. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku masyarakat kota dalam membeli bahan pangan segar yang dibutuhkan. Metode penelitian dilakukan dengan metode survey. Pengumpulan data melalui kuesioner dengan aplikasi google form. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah telah terjadi perubahan dalam pembelian bahan pangan segar secara online akibat adanya pandemi. Sebelum pandemi, mayoritas masyarakat di Kota Bandar Lampung melakukan pembelian bahan pangan segar secara online sebanyak 1-2 kali dalam sebulan. Setelah pandemi, mayoritas masyarakat di Kota Bandar Lampung melakukan pembelian bahan pangan segar secara online lebih dari 4 kali dalam sebulan. One of the basic needs of the community that must be fulfilled is the need for fresh groceries such as rice, vegetables, side dishes, spices, fruits, and others. People who live in urban areas generally buy fresh groceries needed directly in traditional and modern markets or in stalls around the residence. However, not a few also buy it online.  The development of technology and then the pandemic that occurred increasingly triggered people to make online purchases for their needs including the need for fresh groceries. The purchase of fresh groceries that was previously done directly changed to online. This research aims to find out whether there is a change in the behavior of city people in buying fresh groceries needed. Research methods are carried out by survey method. Data collection is done through questionnaires using the Google form application. The collected data is analyzed descriptively quantitatively. The result obtained in this study is that there has been a change in the purchase of fresh groceries online due to the pandemic. Before the pandemic, the majority of people in Bandar Lampung City purchased fresh groceries online 1-2 times a month. After the pandemic, the majority of people in Bandar Lampung City purchased fresh groceries online more than 4 times a month.
Forecasting Produksi Beras Indonesia Pasca Covid-19 I Putu Ajie Windu Kertayoga; Edy Humaidi; Shinta Tantriadisti; Maria Ulfah
JURNAL CITRA AGRI TAMA Vol 12 No 1 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : LPPM Universitas Musi Rawas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58328/cat.v12i2.89

Abstract

Selain berperan sebagai komoditas ekonomi yang strategis, beras juga merupakan komoditas politik yang menjadi salah satu factor penting dalam menjaga stabilitas Nasional dalam arti untuk memelihara kestabilan ekonomi, sosial dan keamanan Nasional. Produksi beras di Indonesia mengalami fluktuasi dalam 5 tahun terakhir, hal ini kemungkinan dapat adanya efek pandemic Covid-19 yang melanda pada tahun 2019. Berdasarkan dari uraian di atas, maka menarik untuk dilakukan kajian peramalan produksi beras di Indonesia pada tahun 2023 pasca pandemic Covid-19, sehingga dapat diketahui apakah produksi tahun ke depan akan mampu mencukupi kebutuhan beras nasional. Data yang dikumpulkan dalam kajian ini merupakan data times series tentang produksi beras di Indonesia dari tahun 2002 sampai 2022 atau 20 tahun terakhir. data yang diperoleh data yang menunjukan terjadi trend yang tidak teratur atau fluktuasi yang cukup tajam antar tahunnya atau dengan kata lain tidak stabil, maka dalam melakukan peramalan produksi beras nasional ini digunakan metode Smoothing (Sihotang, 2013). Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penulisan kajian peramalan produksi beras di Indonesia tahun 2017 ini adalah sebagi berikut : 1. Pola data produksi beras di Indonesia menunjukan tren yang signifikan cenderung tidak stabil 2. Proyeksi produksi beras di Indonesia pada tahun 2023 dengan model peramalan exponential smoothing sebesar 34.562,8 ribu ton
Pemberdayaan Masyarakat Pengolah Ikan dalam Memproduksi Produk Perikanan Bernilai Ekonomis di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur Irwan Effendi; Indah Nurmayasari; Shinta Tantriadisti; Helvi Yanfika
Open Community Service Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Open Community Service Journal
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.313 KB) | DOI: 10.33292/ocsj.v1i2.8

Abstract

Labuhan Maringgai adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lampung Timur dengan wilayah pesisir yang cukup luas sehingga menjadikan masyarakat Labuhan Maringgai bermata pencaharian sebagai nelayan. Pengolah ikan di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur sebagian besar masih menjalankan usaha yang sederhana. Pengolah belum mampu menghasilkan variasi produk hasil olahan, kelompok pengolah belum mampu menjalankan manajeman usaha dengan baik, kurang mampu memahami dinamika dalam kelompok, dan masih rendah dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran online. Kegiatan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan dan kesejateraan anggota kelompok pengolah. Pengabdian bertujuan membantu peningkatan kapasitas pengolah ikan dalam mengoptimalkan usaha olahan ikan sebagai usaha sumber pendapatan. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan dua metode, yaitu metode pelatihan dan pendampingan pada anggota dan pengurus Kelompok Pengolah Ikan Margasari Pekon Labuhan Maringgai. Evaluasi dilakukan secara formatif melalui pre-test yang akan direkapitulasi dan dihitung selisihnya untuk digunakan sebagai acuan dalam menilai pemahaman serta pengetahuan peserta pelatihan. Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan dinilai mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan, kualitas mutu dan branding produk. Hal ini dicerminkan oleh hasil pre-test dan post-test yang mengalami peningkatan yaitu 57,33% menjadi 72%.
Analysis of the Added Value of Processing Cassava into Mocaf Flour KWT Sedap Malam Bandar Lampung Shinta Tantriadisti; Maria Ulfa; Dita Pratiwi; Tunjung Andarwangi
JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jia.v9i2.1089

Abstract

The high volume of wheat imports will trigger high wheat flour production costs. Therefore, efforts must increase national wheat production and create other products to replace wheat flour. Modifying cassava flour can be an alternative substitute for wheat flour so that wheat imports can be reduced and foreign exchanges can be saved. The abundant availability of cassava as the primary raw material for mocaf flour has resulted in the development of the mocaf flour business. Processing cassava into mocaf flour aims to increase the durability of cassava, in addition to providing added value to cassava products so that the selling value of the product is higher on the market. This research analyzed the added value of processing cassava into mocaf flour at KWT Sedap Malam. The research was conducted in May - July 2023 at KWT Sedap Malam, Bandar Lampung City. This research method uses the case study method. Method Data analysis used to answer objectives related to added value uses Hayami added value calculations. This research shows that the value-added ratio processing cassava into mocaf flour at KWT Sedap Malam amounted to IDR 3,606.67 or 20.04%. The ratio of added value produced in this research is included in the ratio of medium added value.