Mahdi Mahdi
Staff Pengajar Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, kampus Unand Limau manih, Padang, Indonesia 25166

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perbandingan Jam Kerja Dan Kontribusi Pendapatan Perempuan Dan Laki- Laki Dalam Rumah Tangga Petani Padi Sawah Di Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang Tesya Maryanti Lestari; Mahdi Mahdi; Lora Triana
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i2.143

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis perbandingan jam kerja antara laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga petani padi sawah, (2) Mengetahui pendapatan rata-rata rumah tangga petani serta kontribusi laki-laki dan perempuan  terhadap  pendapatan  rumah  tangga  petani  (3)  Menganalisis  hubungan  antara  jam  kerja  produktif perempuan  dengan  pendapatan  rumah  tangga  petani  di  Kelurahan  Kuranji  Kecamatan  Kuranji  Kota  Padang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Maret-1 April 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer   dan   data  sekunder.   Metode   yang   digunakan   adalah   metode   survey.   Metode   pengambilan   sampel menggunakan  sensus sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 66 KK. Data dianalisis untuk tujuan pertama dengan perbandingan  jam kerja pada kegiatan produktif, reproduktif, sosial budaya yang dicurahkan perempuan dan laki-laki dalam kegiatan tersebut, kemudian terlihat bagaimana waktu senggang yang diperoleh laki- laki dan perempuan. Untuk tujuan kedua melihat berapa kontribusi laki-laki dan perempuan terhadap pendapatan rumah tangganya. Untuk tujuan ketiga analisis ini dilihat dari hasil tujuan pertama dan kedua. Dengan hasil tersebut dapat di lihat total jam kerja produktif perempuan. Apakah jam kerja produktif perempuan memberikan kontribusi pendapatan lebih banyak atau lebih sedikit di bandingkan laki-laki. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Jumlah jam kerja perempuan lebih tinggi daripada jam kerja laki-laki. (2) Pendapatan rata-rata rumah tangga petani padi sawah  adalah  Rp.  4.555.745/bulan.  Kontribusi  pendapatan  laki-laki  (suami  dan  anak  laki-laki)  yaitu  54,42% sedangkan  perempuan  (istri dan anak perempuan)  yaitu 45,58%. (3) Waktu yang dikorbankan  perempuan  untuk kegiatan  produktif tidak sebanding dengan pendapatan yang diperolehnya.Kata Kunci: Jam Kerja, Pendapatan, Laki-laki, PerempuanThe aims of this research are to; (1) Analyze the comparison between men and women’s working hours in lowland peasant household, (2) Know the average income peasant’s family and contribution of men and women to peasant’s household income, (3) Analyze the relation between women’s working hours and peasant’s household income in Kuranji Village, Kuranji District, Padang City. This research conducted on March 1 st – April 1 st 2019. This research utilizes primary and secondary data. The method of this research is the survey. The sampling method is census that uses 66 families. Data analyzed to first purpose by working hour’s comparison on productive, reproductive, socio-culture devoted by women and men in these activities and then the leisure time obtained by men and women will be seen. Second purpose is to see how contribution of men and women to their household income.Third purpose this analyze is seen from first and second purpose. By that results, can be seen total of women’s productive working hours, weather women’s productive working hour contributed more or less than men. The final result shows that; (1) Women’s Working hour higher than men’s, (2) The average income of peasant lowland is Rp4.555.745/month –contribution of men income (men and son) is 54,42% while women (wife and daughter) is 45,58%, (3) the time that women spent for productive activities is not proportional to the income they earn. Keywords: Working Hours, Income, Men, Women
Analisis Kelayakan Finansial Usaha Perkebunan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) di Nagari Padang Gantiang Kecamatan Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar Gunawan Ade Putra; Syahyana Raessi; Mahdi Mahdi
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 1 (2019): April
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i1.14

Abstract

Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu daerah penghasil batu kapur di Sumatera Barat dengan petani yang dahulunya menanam jeruk nipis sebagai usaha kebun rumah tangga yang berguna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kini bergeser dalam bisnis perkebunan untuk memenuhi kebutuhan pasar regional dan provinsi. Namun, tidak ada perhatian dari pemerintah dalam mendukung keberlanjutan pertanian jeruk nipis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan teknik budidaya kapur dan menganalisis kelayakan perkebunan kapur masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode survei dan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budidaya jeruk nipis di daerah penelitian belum sesuai dengan rekomendasi literatur, tetapi pertanian jeruk nipis di daerah penelitian layak untuk dilanjutkan dengan nilai B / C Ratio = 1,80 , NPV = 73.522.488, IRR = 35%. Petani harus lebih memperhatikan teknik budidaya dan perhatian pemerintah pada pembentukan kelompok tani dan konseling.Kata Kunci : Jeruk Nipis, B/C rasio, NPV, IRRTanah Datar regency is one of the limestone producing areas in West Sumatra with farmers who formerly planted lime as a home garden business that is useful to meet daily needs now shifting in the plantation business to meet the needs of regional and provincial markets. However, there is no attention from the government in supporting the sustainability of lime farming. The purpose of this study is to describe the techniques of lime cultivation and analyze the feasibility of the community lime plantation. This research used survey method and sampling method using purposive sampling. data analysis used is descriptive qualitative and quantitative. The results of this study indicate that the cultivation of lemon in the area of research has not been in accordance with the recommendation of the literature, but the lime farming in the study area is feasible to proceed with the value of B / C Ratio = 1.80, NPV = 73.522.488, IRR = 35%. Farmers should pay more attention to cultivation techniques and the government's attention on the formation of farmer groups and counseling.Keywords :Lime, Financial, B/C Ratio, NPV, IRR
Analisis Pengelolaan Air Dalam Usaha Tani Padi Pada Lahan Sawah Yang Areal Airnya Melimpah Dengan Areal Airnya Kurang Di Kelurahan Kuranji Kota Padang Intan Widia Astuti; Mahdi Mahdi; Syahyana Raesi
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i2.140

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  pengelolaan air terhadapa usahatani padi pada areal airnya melimpah dan areal airnya kurang dengan melihat perbandingan pendapatan dan keuntungan petani. Penelitian  ini  dilaksanakan  pada  tanggal  15  Maret-14  April  2019.  Metode  yang  digunakan  dalam penelitian ini adalah metode survey. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan responden langsung dilapangan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara sensus, Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 66 orang. Teknik dianalisis data yaitu untuk tujuan pertama dan kedua   dengan deskriptif kualitatif, untuk tujuan ketiga  dianalisis dengan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan air pada petani areal airnya kurang lebih efesien dibandingkan dengan pengelolaan air petani padi yang melimpah. Pendapatan yang diperoleh petani  areal  airnya  melimpah  sebesar  Rp.  6.892.500  dan  petani  areal  airnya  kurang  memperoleh pendapatan sebesar Rp. 9.517.854.  Sedangkan keuntungan yang diperoleh petani areal airnya melimpah sebesar Rp. 1.470.124 dan petani areal airnya kurang memperoleh keuntungan sebesar Rp. 3.770.391. Hasil penelitian menunjukan bahwa petani padi areal airnya kurang lebih menguntungkan dibandingkan petani padi areal airnya melimpah. Dari hasil Uji T dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan dan keuntungan antara petani Lapau Munggu dan Kayu Bajak. Saran untuk Petani Lapau Munggu lebih memperhatikan lagi pengelolaan air terhadap usahatani, sehingga hasil produksi pada usahatani padi meningkat.Kata kunci : Usahatani padi, Pengelolaan air, pendapatan, keuntunganThis study aims to analyze water management on rice farming in abundant water areas and lack of water area by looking at the comparison of farmers' income and profits. This research was conducted on March 15-April 14 2019. The method used in this study was the survey method. The data used are primary data and secondary data. Data collection is done through interviews with respondents directly in the field using questionnaires as a data collection tool. Sampling in this study was conducted by census, the sample used in this study amounted to 66 people. The data were analyzed for the first and second objectives with qualitative descriptive, for the third purpose analyzed by quantitative. The results showed that water management for farmers in the area of water was less efficient compared to the abundant management of rice farmers. The income obtained by farmers in the area of abundant water is Rp. 6,892,500 and farmers in the water area received less than Rp. 9,517,854. While the benefits obtained by farmers in the area of abundant water is Rp. 1,470,124 and farmers in the water area have not received a profit of Rp. 3,770,391. The results showed that rice farmers in the area of water were more or less profitable than rice farmers in the area of abundant water. From the results of the T Test, it can be concluded that there are significant differences between income and profits between Lapau Munggu and Kayu Bajak farmers. Suggestions for Farmers in Lapau Munggu pay more attention to water management for farming, so that production on rice farming increases. Keywords: Rice farming, Water management, income, profits
Analisis Implementasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit Dalam Pengembangan Masyarakat Di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Studi Kasus : PT Sago Nauli di Desa Sinunukan, Kec.Sinunukan, Kab. Mandailing Natal, Sumatera Utara) Suci Riswayanti; Helmi Helmi; Mahdi Mahdi
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i2.141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Mengidentifikasi bentuk CSR yang dilaksanakan PT Sago Nauli, Mengukur persepsi masyarakat terhadap tingkat kebutuhan dan pelaksanaan CSR PT Sago Nauli. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 Februari-26 Maret 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Metode pengambilan sampel menggunakan rumus slovin sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 94 KK. Data dianalisis untuk tujuan pertama dengan mendeskripsikan bentuk CSR yang dilaksanakan PT Sago Nauli, untuk tujuan kedua dianalisis menggunakan metode analisis skala likert. Hasil analisis menunjukkan (1) Bentuk program CSR yang dilaksanakan Oleh PT Sago Nauli yaitu perbaikan jalan, perbaikan sarana ibadah, peringatan hari-hari besar nasional, santunan anak yatim, dan perbaikan sarana pendidikan. (2) Persepsi masyarakat terhadap tingkat kebutuhan masyarakat sinunukan dari aspek kelembagaan, pembiayaan, social budaya masyarakat, pendidikan, dan lingkungan dinilai sangat penting. Persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan CSR PT Sago Nauli dari aspek pendidikan dan social budaya masyarakat dinilai sangat baik sedangkan dari segi kelembagaan dan pembiayaan dinilai sangat buruk, begitu juga dari aspek lingkungan dinilai buruk.Kata Kunci: CSR, Persepsi, Tingkat KebutuhanThis receach aims to analyze (1) Identify the form of CSR carried out by PT Sago Nauli, Measuring community perceptions of the level of needs and implementation of PT Sago Nauli's CSR. This research was conducted on 26 February-26 March 2019. The data used in this study were primary data and secondary data. The method used is the survey method. The sampling method uses Slovin formula so that the sample used in the study amounted to 94 families. Data were analyzed for the first purpose by describing the form of CSR carried out by PT Sago Nauli, for the second purpose analyzed using the Likert scale analysis method. The results of the analysisshow (1) Forms of CSR programs implemented by PT Sago Nauli, namely road repairs, repair of religious facilities, commemoration of national holidays, compensation for orphans, and improvement of educational facilities. (2) Community perceptions of the level of community needs are from the institutional, financial, social and cultural aspects of society, education, and the environment considered very important. Public perceptions of the implementation of PT Sago Nauli's CSR from the educational and socio-cultural aspects of the community were considered to be very good while in terms of institutions and financing it was considered very bad, as well as from the environmental aspect it was considered bad. Keywords: CSR, Perception, Requirement Level
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Sektor Pertanian Sumatera Barat Andre Vermana; Mahdi Mahdi; Rusda Khairati
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 1 (2019): April
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i1.8

Abstract

Sektor pertanian memainkan peran penting dalam perekonomian Sumatera Barat. Sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan, pekerjaan, valuta asing, dan pendapatan pajak. Ini juga memasok bahan baku untuk sektor industri dan jasa yang mengarah ke efek penyebaran yang lebih besar terhadap perkembangan ekonomi provinsi. Namun, Sumatera Barat menghadapi pertumbuhan yang lebih lambat dari produksi pertaniannya selama dua dekade terakhir. Apakah sektor ini sudah mencapai puncak produksi? Untuk menjawab pertanyaan ini, dalam penelitian ini, kami menguji faktor-faktor untuk produksi pertanian Sumatera Barat dengan menerapkan model Cobb-Douglas yang menghipotesiskan tenaga kerja, investasi di bidang pertanian dan tanah sebagai faktor-faktornya. Dengan menganalisis data dari tahun 2000-2016, kami menemukan bahwa model tersebut dapat menjelaskan faktor-faktor ini untuk produksi pertanian Sumatera Barat karena R-square dari model tersebut adalah 71,3%. Lahan pertanian adalah satu-satunya faktor yang signifikan positif untuk produksi, sementara tenaga kerja dan investasi tidak. Temuan ini menandakan bahwa sektor pertanian Sumatera Barat hampir mencapai puncak produksi dalam tahap teknologi dan sumber daya manusia saat ini. Dengan keterbatasan lahan untuk ekspansi pertanian, Sumatera Barat perlu melarang keras konversi lahan pertanian, untuk meningkatkan sumber daya manusia dan mengubah teknologi pertanian untuk pengembangan pertanian lebih lanjut.Kata kunci: sektor pertanian, Sumatera Barat, Cobb-Douglas, lahan pertanian, produksi puncakAgricultural sector plays important role in West Sumatra’s economy. The sector contributes significantly to income, employment, foreign exchange, and tax revenue. It also supplies raw materials for industry and service sectors that lead to larger spread effect to the economic development of the province. However, West Sumatra has been facing slower growth of its agriculture production for last two decades. Has this sector already reached its peak production? To answer this question, in this study, we examine the factors for agricultural production of West Sumatra by applying Cobb-Douglas model that hypothesizes labor, investment in agriculture and land as the factors. By analyzing the data from 2000-2016, we found that the model could explain these factors for West Sumatra agricultural production as R-square of the model is 71.3%. Agricultural land is the only factor that is positively significant for the production, while both labor and investment are not. The findings signalize that West Sumatra agricultural sector almost reach the peak production within the current stage of technology and human resources. With limitation of land for agricultural expansion, West Sumatra needs to strictly prohibit agricultural land conversion, to improve human resources and to change the agricultural technologies for further agricultural development.Keyword : agricultural sector, West Sumatra, Cobb-Douglas, agricultural land, peak production
Analisis Usaha Tani Pada Lahan Sawah Baru Di Nagari Dilam Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok Sovia Ramadhani; Nuraini Budi Astuti; Mahdi Mahdi
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i2.147

Abstract

Krisis pangan merupakan isu strategis dunia saat ini, ketidak seimbangan antara peningkatan populasi penduduk dengan ketersediaan lahan pemukiman memunculkan masalah yang menyebabkan adanya alih fungsi lahan, sedangkan kebutuhan pangan meningkat. Untuk itu perlu diadakan perluasan lahan untuk mewujudkan program swasembada pangan dan ketahanan pangan. Program Pencetakan Sawah Baru datang sebagai program ekstensifikasi lahan yang mendukung mewujudkan ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil usahatani, menganalisis pendapatan usahatani dan menganalisis kendala dalam pemanfaatan lahan pada Program Pencetakan Sawah Baru. Dengan menggunakan metode survey, penelitian ini dilakukan di Nagari Dilam , Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat pada Tanggal 15 November - 14 Desember 2018. Populasi dari penelitian ini adalah semua petani yang ikut dalam Program Pencetakan Sawah Baru yaitu sebanyak 19 orang dengan menggunakan metode sensus seluruh populasi menjadi sampel. Analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa melalui Program Pencetakan Sawah Baru di Jorong Kapalo Koto Nagari Dilam Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok, telah dicetak lahan sawah baru seluas 6,39 Ha dan yang dimanfaatkan seluas 3,20 Ha. Pendapatan yang diterima   petani pada   musim   tanam   pertama   sebesar   Rp   -551,475.00/luas   lahan/MT   dan 344.500,00/Luas Lahan/MT pada  musim tanam kedua. Kendala atau masalah yang terbesar dihadapi oleh petani yang memanfaatkan dan yang tidak memanfaatan lahan sawah baru oleh program pencetakan sawah yaitu kendala atau masalah teknis seperti, kondisi tanah yang kurang layak  untuk ditanami padi sawah dan saluran irigasi yang belum bagus.Kata Kunci : Program pencetakan sawah baru, Analisis usahatani, kendalaThe food crisis is a strategic issue of the world today, the imbalance between the increase in population and the availability of residential land raises problems that cause land conversion, while food needs increase. For this reason, it is necessary to expand the land to realize a food self-sufficiency program and food security. The new paddy field printing program came as a land extension program that supports food security. This study aims to describe farming profiles, analyze farm income and analyze constraints in land use in a new paddy field printing program. Using the survey method, this study was conducted in Nagari Dilam, Solok Regency, West Sumatra Province on November 15 - December 14, 2018. The population of this study were all farmers who participated in the New Rice Field Printing Program, using 19 population census methods. become a sample. The analysis used is quantitative and qualitative analysis. From the results of the study, it was found that through the Printing of New Rice Fields in Jorong Kapalo, Koto Nagari Dilam, Bukit Sundi Subdistrict, Solok District, new paddy fields with an area of 6.39 ha had been printed and were used as large as 3.20 Ha. The income received by farmers in the first planting season was Rp. 551,475.00 / land area / MT and 344,500.00 / Land area / MT in the second planting season. The biggest obstacle or problem is faced by farmers who use and do not use the new paddy fields by the paddy field printing program, namely constraints or technical problems such as land conditions that are not suitable for planting lowland rice and irrigation channels. Keywords: New rice field printing program, farming analysis, constraints