Muhammad Alqamari
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH KULIT PISANG DAN BOKASHI JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill .) Risnawati Risnawati; Rini Susanti; Mukhtar Yusuf; Ihsanul Hadi; Muhammad Alqamari
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3217

Abstract

 The tomato plant is a vegetable plant that contains lots of vitamins and minerals that are needed by humans to complete their nutritional needs in life. One effort to increase tomato production is to provide fertilizer containing macro and micro nutrients that are appropriate for plant growth. The purpose of this study was to determine the effect of liquid organic fertilizer from banana peel waste and rice straw bokashi on the growth and production of tomato plants (Lycopersicum Esculentum Mill.). The design used was a factorial randomized block design (RBD) with 2 factors studied, namely: Banana peel POC factor (K) with 4 levels, namely: K0 = control, K1 = 200 ml, and K2 = 400 ml , K3 = 600 ml . The rice straw bokashi factor (P) consists of 3 levels, namely P1 = 300 grams, P2 = 600 grams and P3 = 900 grams. Parameters observed were plant height, number of branches, flowering age, number of fruit bunches, number of fruits per plant, number of fruits per plot, fruit weight per plant, fruit weight per plot. The observed data were continued with Duncan's mean difference test (DMRT). The results showed that the POC treatment of banana peels had no significant effect on all observed parameters. In the bokashi treatment, rice straw had a significant effect on the parameters of the number of flower bunches, the number of fruit planted and the number of fruit per plot but had no significant effect on the observation of plant height, number of branches, flowering age, fruit weight per plant and fruit weight per plotINTISARITanaman tomat  merupakan tanaman sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat  dibutuhkan  oleh  manusia  untuk  melengkapi  keperluan  gizi  dalam  hidupnya. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi tomat adalah memberikan pupuk yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang tepat untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian  ini untuk mengetahui pengaruh pupuk organic cair limbah kulit pisang dan bokashi jerami padi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat (Lycopersicum Esculentum Mill .). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) dengan 2 faktor yang diteliti, yaitu: Faktor POC kulit pisang (K) dengan 4 taraf yaitu : K0= kontrol, K1= 200 ml, dan K2=400 ml , K3 = 600 ml. Faktor bokashi jerami padi  (P)yang terdiri dari 3 taraf yaitu P1 = 300 gram, P2 = 600gram dan P3 = 900 gram. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, jumlah tandan buah, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per plot, berat buah per tanaman, berat buah per plot. Data hasil pengamatan dilanjutkan dengan uji beda rataan menurut Duncan (DMRT).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan POC kulit pisang memberikan pengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter pengamatan.  Pada perlakuan bokashi jerami padi memberikan pengaruh nyata terhadap parameter jumlah tandan bunga, jumlah buah pertanaman dan jumlah buah per plot tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap pengamatan tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, berat buah per tanaman dan berat buah per plot
AKTIVITAS BIOFUNGISIDA EKSTRAKSI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Curvularia lunata DAN Cercospora capsici Muhammad Rio Saragih; Muhammad Alqamari; Andi Agus Suprianto; Siti Nordahliawate Mohamed Sidique
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4236

Abstract

One of the diseases that often occurs when growing pineapple is leaf spot disease caused by Culvularia. lunata. One of the diseases is bacterial leaf spot, and sercosporic leaf spot. There are two types of pathogens detected, namely conidia, which are fungi. Cercospora leaf spot disease is caused by Cercospora capsici This research was conducted at Bukit Kor Agricultural Complex, Marang, Terengganu, Malaysia with an altitude of 35 meters above sea level. The results showed that the fungi found on the leaves of plant samples were Culvularia lunata and Cercorpora capsici and those that could inhibit fungal growth were the treatment of 10% citric acid and 50% turmeric. Keywords: activity, extraction, fungus INTISARISalah satu penyakit yang sering terjadi saat menanam nenas adalah penyakit bercak daun yang disebabkan oleh Culvularia. lunata. Salah satu penyakit yang berada pada daun telang bercak bakteri, dan bercak daun serkospora. Ada dua jenis patogen yang terdeteksi, yaitu conidia, yang merupakan cendawan. Penyakit bercak daun serkospora disebabkan oleh Cercospora capsici Penelitian ini dilakukan di Komplek Pertanian Bukit Kor, Marang, Terengganu,Malaysia dengan ketinggian 35 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2023.penelitian ini menggunakan metode  rancangan acak lenglap (RAL).Hasil penelitian menujukan bahwasan nya jamur yang terdapat pada daun  sampel tanaman adalah Culvularia lunata dan Cercorpora capsici dan yang dapat menghambat pertumbuhan jamur adalah perlakuan 10% citrit acid dan turmeric 50%.Kata kunci: aktivitas, ekstraksi, jamur
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERIKANAN BUDIDAYA DI PERAIRAN DANAU TOBA Muhammad Fadly Abdina; Muhammad Alqamari; Reyza Suwanto Sitorus; Nana Trisna Mei Br Kabeakan
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3770

Abstract

The total number of Floating Net Cages (KJA) in 2015 decreased by around 49% from 2014 (23,042 in 2014 and 11,781 in 2015), but experienced a fairly high increase in Humbang Hasundutan and Dairi Regencies. The number of cages in Humbahas Regency increased from 64 in 2014 to 1,290 in 2015 and the increase also occurred in Dairi Regency from 882 in 2014 to 2,360 in 2015. Fish production in the waters of Lake Toba is currently experiencing a significant increase, this is It can be seen from the total production in 2015 that it reached 84,806.9 tons, sourced from the community's Floating Net Cage (KJA) production of 29,806.9 tons, PT.AN's production of 34,000 tons, and PT.SP's production of 21,000 tons. The average economic value turnover from Floating Net Cage (KJA) cultivation activities is IDR 4,028,327,750,000 with details of fresh fish amounting to IDR 2,120,172,500,000, feed IDR 636,051,750,000, and seeds amounting to IDR 1,272,103,500,000,-. Several strategies for developing Lake Toba: (1) SO Strategy (Strengths and Opportunities) including (2) WO Strategy (Weaknesses and Opportunities) (3) ST Strategy (Strengths and Threats) (4) WT Strategy (Weaknesses and Threats). Keywords, Lake Toba, KJA, Keramba INTISARITotal jumlah Keramba Jaring Apung (KJA) Tahun 2015 menurun sekitar 49% dari Tahun 2014 (23.042 tahun 2014 dan 11.781 tahun 2015), akan tetapi mengalami peningkatan yang cukup tinggi di Kabupaten Humbang Hasundutan dan Dairi. Peningkatan jumlah keramba di Kabupaten Humbahas dari Tahun 2014 sebesar 64 menjadi 1.290 pada tahun 2015 dan peningkatan juga terjadi pada kabupaten Dairi sebesar 882 pada tahun 2014 menjadi 2.360 pada tahun 2015.Produksi ikan yang terdapat di perairan danau toba saat ini sangat mengalami peningkatan, hal tersebut terlihat dari total jumlah produksi pada Tahun 2015 mencapai 84.806,9 ton yang bersumber dari Produksi Keramba Jaring Apung (KJA) milik masyarakat sebanyak 29.806,9 ton, Produksi PT.AN sebesar 34.000 ton, dan produksi PT.SP sebesar 21.000 ton. Perputaran nilai ekonomi rata-rata dari aktivitas budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) sebesar Rp 4.028.327.750.000 dengan rincian ikan segar sebesar Rp 2.120.172.500.000,-, pakan sebesar Rp 636.051.750.000, dan benih sebesar Rp 1.272.103.500.000. Beberapa strategi pengembangan danau toba : (1) Strategi SO (Kekuatan dan Peluang) diantaranya (2) Strategi WO (Kelemahan dan Peluang) (3) Strategi ST (Kekuatan dan Ancaman) (4) Strategi WT (Kelemahan dan Ancaman). Kata Kunci, Danau Toba, KJA, Keramba