Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Desain Interior

Penerapan Karakteristik Milenial sebagai Work-Life-Balance dalam Perancangan Fasilitas dan Elemen Interior Point Lab Co-Working Space Adhiestyaputri Kintari; Mahendra Nur Hadiansyah; Widyanesti Liritantri
Jurnal Desain Interior Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v5i2.7424

Abstract

Point Lab Co-Working Space dibangun oleh PT. Pos Properti Indonesia yang bertujuan sebagai ruang bekerja bersama bagi para pelaku bisnis baik pekerja lepas ataupun perusahaan startup untuk membesarkan usahanya. Sasaran pengguna utama Point Lab merupakan generasi milenial yang juga masuk dalam usia produktif tahun bonus demografi Indonesia. Berdasarkan karakteristiknya, generasi milenial yang hidup bersamaan dengan perkembangan industri teknologi digital, mereka akrab menggunakan teknologi dan dapat menjadi lebih antusias dan produktif baik dalam kehidupan pekerjaan atau sosialnya. Termasuk co-worker di Point Lab yang di dominasi pengguna yang bekerja di bidang digital seperti digital marketing, digital advertising, desain grafis, dan e-commerce. Selain untuk tempat bekerja, sebuah co-working space merupakan lingkungan kerja yang memiliki peluang besar bagi penggunanya untuk memperluas relasi dan hubungan kerja sama. Hubungan kerja sama atau kolaborasi ini akan tercipta jika sering terjadi komunikasi dan interaksi sosial antar pengguna dalam co-working space. Dalam upaya mencapai tujuan Point Lab dan para tenant, Point Lab dituntut untuk menerapkan fasilitas dan elemen interior yang dapat memberikan dampak psikologi ruang yang dapat mendukung antusiasme dan produktivitas penggunanya dalam bekerja maupun menyeimbangkan kebutuhan kehidupan sosialnya.Kata kunci: Ruang Kerja Bersama; Startup Digital Milenial; Bekerja dan Interaksi Sosial ABSTRACT Point Lab Co-Working Space was built by PT. Pos Properti Indonesia which aims as a space to work together for business people both freelancers or startup companies to grow their businesses. The main target users of Point Lab are millennials who are also in the productive age of the Indonesian demographic bonus year. Based on its characteristics, millennial generation who live together with the development of the digital technology industry, they are familiar with using technology and can be more enthusiastic and productive in their work or social life. Including co-workers at Point Lab dominated by users who work in digital jobs such as digital marketing, digital advertising, graphic design, and e-commerce. In addition to the workplace, a co-working space is a work environment that has a great opportunity for users to expand relations and cooperation. This collaboration relationship will be created if there is frequent communication and social interaction between users in a co-working space. In an effort to achieve the goals of Point Lab and its tenants, Point Lab is required to implement facilities and interior elements that can have a psychological impact on space that can support the enthusiasm and productivity of users in working and balancing the needs of social life. Keyword: Coworking Space; Millennials Digital Startup; Work and Social Interaction
Tren Desain Furnitur Berbahan Limbah Kayu di Media Jual Beli Daring Mahendra Nur Hadiansyah; Alieviatara Yathallayov
Jurnal Desain Interior Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v5i2.7530

Abstract

Limbah kayu merupakan jenis limbah yang berasal dari pohon atau hasil hutan alami ataupun produksi industri. Secara umum pepohonan memberikan dampak positif bagi berbagai kebutuhan manusia, karena secara spesifik batang kayu yang utuh hingga yang telah diolah memiliki nilai yang dapat terhitung dan tidak bisa terhitung bagi manusia. Selain itu, dalam perekonomian berbagai jenis kayu baik itu berukuran utuh maupun serbuk, berukuran besar maupun kecil. Semua jenis kayu tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia. Namun, saat ini di Indonesia khususnya dalam pengolahan berbagai bentuk limbah baik berukuran besar maupun kecil masih belum dimanfaatkan semaksimal mungkin, hal ini terjadi karena kurangnya kreativitas dan kepedulian masyarakat Indonesia dalam mengolah limbah tersebut. Dengan adanya permasalahan tersebut maka cara menanggulanginya adalah dengan memanfaatkan limbah kayu menjadi produk yang bernilai tambah dan dapat bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat. Dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara pengrajin dilanjutkan dengan kuisioner kepada masyarakat dan juga melakukan analisis pada furniture limbah yang paling banyak dibeli pada media daring seperti Bukalapak. Berdasarkan hasil penelitian ini didapati bahwa masyarakat akan lebih memilih untuk berbelanja secara langsung ke toko. Namun, karena adanya pandemic Covid-19 membuat masyarakat mau tidak mau membeli furnitur secara daring dengan beberapa pertimbangan, selain itu dalam pemilihan furnitur dari limbah kayu masyarakat memilih dari material kayu palet didasari karena kayu ini lebih bersih dari sisi warna dan juga mudah untuk ditata sesuai dengan interior yang ada dimana dengan penggunaan furnitur dari kayu palet ini akan membuat ruang terlihat pada penggayaan rustic apabila melalui proses pelapisan akhir yang cukup detail, namun tak menutup kemungkinan bahwa kayu palet akan lebih terekspos dan membuat ruangan menjadi lebih indah.Kata kunci: Limbah Kayu; Furnitur; Tren; Desain ABSTRACT Wood waste is a type of waste derived from trees or natural forest products or industrial production. In general, the trees have a positive impact on a variety of human needs, because specifically the stem of wood intact to the one that has been Dilah has the value of tangible and intangible for humans. In addition, in the economy of various types of wood both intact and powder, large and small. All types of wood can be utilized by humans. However, nowadays in Indonesia especially in the processing of various forms of waste both large and small is still not utilized to the fullest, this is due to lack of creativity and awareness of the people of Indonesia in processing the waste. With this problem, the way to mitigate it is to utilize wood waste into a value-added product and can be beneficial for the environment and society. In this research, the  methods by conducting interviews the craftsmen continued with the questionnaire to the community and also conducted analysis to the most purchased waste furniture on online platforms such as Bukalapak. Based on the results of the study stated that the public would prefer to shop directly to the store. However, because of the pandemic Covid-19 make the community will not want to buy furniture online with some considerations, other than that in the selection of furniture from wood waste people choose from wood pallet material based on wood that is more clean than the side of the color and also easy to cultivate wooden pallets according to the existing interiors where the use of furniture from wood pallets will make the room visible on the natural styling when through a fairly detailed finishing process , but did not close the possibility that the wooden pallets will be made exposed and make the room more beautiful. Keyword: Wood Waste; Furniture; Trend; Design
Desain, Urinoir, dan Pria Studi Kasus: Toilet Umum Pria Paris Van Java (PVJ) Mall – Bandung Mahendra Nur Hadiansyah
Jurnal Desain Interior Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.126 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v3i2.4595

Abstract

Buang air kecil adalah kegiatan manusia rutin yang dilakukan selama berkegiatan dalam kehidupan. Toilet umum adalah salah satu fasilitas publik yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat perkotaan yang sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan di luar rumah. Hal ini yang menyebabkan kemungkinan "aurat" (privasi visual) dilihat oleh orang lain ketika mereka berada di toilet. Area urinoir pada pria dianggap cukup berisiko terhadap penurunan tingkat privasi pengguna dari sisi visual sehingga berdampak pada psikologi pengguna yang menggunakan urinoir secara tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kenyamanan pengguna dan masalah keamanan yang timbul berdasarkan dampak dari desain area urinoir dan penataan interior pada toilet pria. Metode penelitian melalui observasi yang disinergikan dengan data pengguna menggunakan studi kasus, yaitu toilet pria di mal Paris Van Java (PVJ) Bandung. Secara garis besar, hal-hal yang mempengaruhi tingkat kenyamanan dan keamanan pengguna urinal dalam privasi visual muncul dari desain bentuk produk urinoir yang digunakan, penggunaan penyekat antar urinoir, jarak antar urinoir, dan arah hadap urinoir terkait sirkulasi antar pengguna toilet yang mempengaruhi jangkauan visual. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas desain interior toilet umum, terutama area urinoir yang dapat memberikan tingkat kenyamanan dan keamanan maksimal dalam hal privasi visual. Penelitian tidak terhindar dari kekurangan, harapannya selain mampu menjadi referensi untuk para desainer interior, penelitian berikutnya juga mampu menyempurnakan kekurangan yang ada terkait topik dan pembahasan serupa.Kata kunci: desain; urinoir; pria; privasi visual ABSTRACT Urination is a routine human activity that is carried out during activities in life. Toilet are one of the public facilities that are shared by most urban communities who are busy with work and outside activities. This has caused the possibility of “aurat” (visual privacy) being seen by others when they are in a toilet. The urinal area in men's is considered to be quite risky due to a decrease in the level of user privacy from the visual side so that it has an impact on psychology and the user is not using the urinal maximally. This study aims to identify user comfort and security problems that arise based on the impact of a urinal area design and interior arrangement on men's toilets. Research methods through observation which is synergized with data of users using a case study, the namely male toliet at the Paris Van Java (PVJ) mall in Bandung. Broadly speaking, things that affect the level of comfort and safety of urinal users in visual privacy arises from the design of the urinal product form used, the use of barriers between urinals, the distance between urinals, and the direction facing the circulation between users in the toilet that affects visual range. The results of this study are expected to be a reference in improving the quality of interior design of public toilets, especially the urinal area which can provide a maximum level of comfort and security in visual privacy. Research does not avoid the shortcomings that exist, the hope is that in addition to being able to become an interior designer and the reference for the next research, it is also able to add and deliver deficiencies with similar topics and discussions.Keywords: design; urinal; man; visual privacy
Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aksesibilitas dalam Ruang Pelayanan Publik Studi Kasus: BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandung Mahendra Nur Hadiansyah
Jurnal Desain Interior Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.6 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2377

Abstract

Masalah utama dari pelayanan publik oleh instansi pemerintah tidak hanya bagaimana menerapkan aturan dan sistem pelayanan. Tetapi peran desain interior ruang pelayanan yang dapat membentuk alur sesuai dengan prosedur juga perlu diperhatikan. Aksesibilitas dalam ruang adalah salah satu hal penting dalam interior yang dapat mempengaruhi pergerakan pengunjung sehingga berdampak pada proses pelayanan semua pengunjung. Penelitian Ini bertujuan untuk menganalisis dan membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat aksesibilitas di dalam ruang pelayanan publik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kasus “BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandung”. Data diperoleh melalui survey dan pengamatan, kemudian data dianalisis dan dijelaskan dalam diskusi mendalam. Secara garis besar, menurunnya aksesibilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yatu: sirkulasi pengunjung, density dan crowd pengunjung, kapasitas dan ukuran ruang, selanjutnya penataan furnitur di dalam ruangan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan dan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya di bidang desain interior untuk memaksimalkan tingkat aksesibilitas dalam ruang sehingga dapat memaksimalkan pergerakan pengunjung yang efektif dalam ruang pelayanan publik. Tetapi masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini, karena objek penelitian yang tidak stabil dan dapat berubah sewaktu-waktu, serta hanya berdasarkan survey dan pengamatan pada waktu tertentu. Saya berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan meninjau perbaikan lebih lanjut dalam penelitian terkait selanjutnya.Kata kunci: Aksesibilitas; Pergerakan; Ruang Pelayanan Publik ABSTRACT The main problem of public services from government agencies not only how apply the rules and service system. But the role of interior design service room that can form a groove in accordance with the procedure also needs to be considered. Accessibility in space is one of the important things in the interior that can affect the movement of visitors so that the impact on the process of service all visitors. This study attempts to analyze and discussed factors that affecting the level of accessibility inside the public services. This research was conducted by using case study approach "BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandung". Data were obtained through surveys and observations, then the data were analyzed and explained in depth discussion. Broadly speaking, the decline in accessibility is influenced by several factors: the circulation of visitors, density and crowds of visitors, capacity and size of space, then the arrangement of furniture in the room. The results of this study are expected to be a reference and consideration in improving the quality of service, especially in the field of interior design to maximize the level of accessibility in space so that can make maximum the movement of visitors that is effective in the public services. But still a lot of limitations in this research, because the object research unstable and able to turn at any time, and only based on survey and observation at a particular time. I hope this research can be used as a reference and review for further improvements in the next subsequent related research. Keywords: Accessibility; Movement; Public Service Room
Penerapan Pencahayaan Buatan Terhadap Karya di Ruang Galeri Foto pada Perancangan Interior Pusat Fotografi di Bandung Dhia Fakhirah; Mahendra Nur Hadiansyah; Ganesha Puspa Nabila
Jurnal Desain Interior Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v5i2.7270

Abstract

ABSTRAKGaleri merupakan ruangan yang digunakan untuk mempamerkan karya seni. Galeri dapat dijadikan sebagai tempat untuk kegiatan rekreasi, hiburan, edukasi, bisnis, serta apresiasi kepada seniman. Galeri foto merupakan ruangan yang mempamerkan karya-karya fotografi dari para fotografer. Dalam ruang galeri, peran pencahayaan buatan terhadap karya yang di pamerkan cukup penting. Dengan pencahayaan buatan dapat menonjolkan serta memfokuskan para pengunjung ke karya. Dengan pengaturan pencahayaan buatan, juga dapat menimbulkan kesan-kesan tertentu terhadap karya. Penggunaan pencahayaan buatan lebih baik dibandingkan pencahayaan alami, dimana pencahayaan alami lebih rentan dapat merusak karya dari sinar ultraviolet. Pada studi kasus perancangan pusat fotografi ini, pengaplikasian pencahayaan pada ruang galeri dapat memberikan kesan-kesan tertentu terhadap karya, dengan pengaturan dari arah cahaya, jenis, dan teknik yang digunakan pada ruangan.Kata kunci: pencahayaan, galeri foto, pusat fotografi ABSTRACTThe gallery is a room used to display art. The gallery can be used as a place for recreation, entertainment, education, business, and appreciation for artists. The photo gallery is a room that shows artworks by photographers. In the gallery space, the role of artificial lighting in photos is quite important. Artificial lighting can highlight and focus the visitors to the artworks. it settings can also make impressions on the work. The use of artificial lighting is better than natural lighting, where natural lighting is more vulnerable to damage the photos because ultraviolet light. In this case, the application of lighting in the gallery space can give certain impressions to the work, with the setting of the light direction, type, technique, and the amount of lumens used in the room to comply with the standards.Keywords: lighting, photo gallery, photography center