Qurnia Indah Permata Sari
Magister Ilmu Sosial FISIP Universitas Brawijaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

OJREK BARENG: Memperdebatkan Argumen Apati dalam Penyelesaian Masalah Publik (Studi Kasus Bank Sampah Malang) Qurnia Indah Permata Sari; Wawan Sobari; Sukaesi Marianti
Jurnal Borneo Administrator Vol 16 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.425 KB) | DOI: 10.24258/jba.v16i1.623

Abstract

The dominant argument about the work of Everyday Makers states that apathy encourages community involvement in solving public problems. This qualitative case study aims to explore the workings of the Everyday Makers practice in the case of Malang Garbage Bank management. Unlike the previous argument, this study found an enthusiastic attitude that encouraged the community to work together in handling the waste problem in Malang city. The enthusiastic attitude that drives the community to work with the government and the private sector is the philosophy of Ojrek Bareng which is based on Arek Culture. This philosophy was reflected in the expression of the community in dealing with waste problems, namely sengkuyung seduluran (brotherhood spirit), ewuh pakewuh (uneasy feelings) and tanpo pamrih (sincere). This study debates the workings of Everyday Makers, that what drives the work of Everyday Makers in solving public problems is public's apathy towards the government. However, this study found that Ojrek Bareng as acommunity enthusiasm in solving waste problems through the Malang Garbage Bank. The practical implications of this study were the governance of public issue. Keywords: Everyday Makers, Governance, Malang Garbage Bank Abstrak Argumen dominan tentang bekerjanya Everyday Makers menyebutkan bahwa sikap apati mendorong keterlibatan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan publik. Studi kasus kualitatif ini bertujuan mengeksplorasi bekerjanya praktik Everyday Makers dalam kasus pengelolaan Bank Sampah Malang. Berbeda dengan argumen sebelumnya, studi ini menemukan sikap antusias yang mendorong masyarakat untuk bekerjasama dalam penanganan masalah sampah di Kota Malang. Sikap antusias yang mendorong masyarakat untuk bekerjasama dengan pemerintah dan swasta adalah filosofi Ojrek Bareng yang dilandasi oleh Budaya Arek. Filosofi ini tercermin dari ungkapan masyarakat dalam menangani permasalahan sampah yaitu sengkuyung seduluran (semangat persaudaraan), ewuh pakewuh (perasaan tidak enak) dan tanpo pamrih (tanpa pamrih). Studi ini mendebat bekerjanya Everyday Makers, bahwa yang mendorong bekerjanya Everyday Makers dalam menyelesaikan permasalahan publik adalah sikap apati masyarakat terhadap pemerintah. Namun, studi ini menemukan bahwa Ojrek Bareng sebagai bentuk antusiasme masyarakat dalam menyelesaikan masalah sampah lewat Bank Sampah Malang. Implikasi praktis dari studi ini adalah tata kelola masalah publik. Kata kunci: Everyday Makers, Governance, Bank Sampah Malang
Coaching Online Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Guru Sekolah Dasar Qurnia Indah Permata Sari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.296 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i1.595

Abstract

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberlakukan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk mencegah semakin bertambahnya penularan virus di sekolah. Ketimpangan akses internet dan masalah Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi permasalahan utama pada pemberlakuan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Oleh karena itu diperlukan pelatihan online Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi Guru Sekolah Dasar untuk mempelancar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Tujuan penulisan essay ini untuk menjelaskan peran generasi muda dalam membantu masyarakat yang terdampak dari pandemi Covid-19 khususnya dari sektor pendidikan yaitu guru sekolah dasar. Manfaat dari penulisan artikel ini adalah untuk menginspirasi generasi muda dalam membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia terutama dalam pelaksanaan pembelajaran daring.
PERANAN KEARIFAN LOKAL “GOTONG ROYONG” DALAM PENCEGAHAN PENYEBARAN PANDEMI COVID 19. (STUDI SURVAI PADA MASYARAKAT PERDESAAN DI KECAMATAN KASEMBON KABUPATEN MALANG) Darsono Wisadirana; Qurnia Indah Permata Sari; Bawon Rizki Amalia; Wahyu Kuncoro
Sosiologis: Kajian Sosiologi Klasik, Modern dan Kontemporer Vol. 1 No. 03 (2023): Sosiologis
Publisher : Cendekiawan Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pemahaman masyarakat terhadap kearifan lokal atau sosio cultural dan pendemi covid 19. Bagaimana peran kearifan lokal dalam mencegah penyebaran pandemi covid 19 pada masyarakat. Bagaimana Hubungan antara peran kearifan lokal dengan tingkat penyebaran pandemic covid 19 dan Bagaimana Hubungan antara peran kearifan lokal dengan lama waktu penyebaran pandemic covid 19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalis pemahaman masyarakat terhadap kearifan lokal atau sosio cultural dan pendemi covid 19, untuk menganalisis peran kearifan lokal dalam mencegah penyebaran pandemic covid 19 pada masyarakat, untuk menganalisis hubungan antara peran kearifan lokal dengan tingkat penyebaran pandemic covid 19 dan untuk menganalisis hubungan antara peran kearifan lokal dengan lama waktu pandemic covid 19. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif.. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar masyarakat khususnya Desa Wonoagung telah memahami tentang peranan kearifan lokal sebagai kumpulan norma dan nilai pengatur masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan pada masa pandemic Covid 19. Mereka juga telah menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Sebagian besar masyarakat memahami pandemic Covid 19 sebagai penyakit menular yang membahayakan manusia. Namun, mereka masih belum banyak terlibat dalam kegiatan gotong royong sebagai upaya untuk pencegahan Covid 19. Masyarakat Wonoagung belum bisa meningkatkan keeratan hubungan antar warga dalam upaya pencegahan penyebaran Covid 19. Masyarakat Wonoagung juga telah mematuhi anjuran pemerintah untuk menggunakan protokol kesehatan. Hasil uji hipotesis diperoleh bahwa semakin meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peran kearifan lokal, maka semakin meningkat pula pemahaman masyarakat terhadap pandemi Covid 19. Makin meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap kegiatan tolong menolong, semakin meningkat pula pemahaman masyarakat terhadap pandemic Covid 19. Menguatnya jaringan sosial dalam masyarakat dapat mengurangi lamanya penyebaran pandemic Covid 19. Makin kuatnya kepatuhan masyarakat terhadap kearifan lokal, semakin menurun penyebaran Covid 19.
PERANAN MODAL SOSIAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KOPI RAKYAT DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (STUDI PADA PETANI KOPI DI KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG Darsono Wisadirana; Diah Ayu Amalia Afina; Qurnia Indah Permata Sari; Bawon Rizki Amalia
Sosiologis: Kajian Sosiologi Klasik, Modern dan Kontemporer Vol. 1 No. 04 (2023): Sosiologis
Publisher : Cendekiawan Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana petani kopi memanfaatkan modal sosial yang dimiliki yang meliputi pendidikan, pengetahuan dan motivasi usaha dalam peningkatan usaha tani kopinya, bagaimana peran pendidikan dalam peningkatan produktivitas kopi dan pendapatan rumah tangga petani kopi, bagaimana peran pengetahuan dan pengalaman dalam peningkatan produksi dan pendapatan rumah tangga petani kopi, bagaimana peran motivasi berusaha dari petani dalam peningkatan produksi dan pendapatan rumah tangga petani kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pemanfaatan modal sosial yang dimiliki petani yang meliputi pendidikan, pengetahuan dan motivasi dalam usahatani kopi, untuk mengetahui dan menganalisis peran pendidikan dalam peningkatkan produksi dan pendapatan rumah tangga petani kopi, untuk mengetahui dan menganalisis peran pengetahuan atau pengalaman dalam peningkatan produksi dan pendapatan rumah tangga petani kopi, untuk mengetahui dan menganalisis motivasi berusaha dari petani dalam peningkatan produksi dan pendapatan rumah tangga petani kopi. Penelitian menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data dengan model Interaktif yaitu dilakukan reduksi data, penyajian data, verifikasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa pertama, tingkat pendidikan sangat berperan dalam meningkatkan produksi kopi dan pendapatan rumah tangga petani kopi di Desa Pamotan Kecamatan Dampit. Kedua, pengalaman bagi petani kopi dalam mengelola tanaman kopi berpengaruh terhadap tingkat produktivitas dan pendapatan, makin berpengalaman bagi petani, makin banyak tingkat produksi kopi dan tingkat pendapatan. Ketiga, Motivasi ekonomi petani dalam usaha pengelolaan tanaman kopi menentukan tingkat produktivitas dan pendapatan rumah tangga petani kopi.
MODEL INTEGRATIF PENANGGULANGAN KEMISKINAN (STUDI PADA RUMAH TANGGA MISKIN PERDESAAN DI KECAMATAN PAGER WOJO KABUPATEN TULUNG AGUNG) Darsono Wisadirana; Ni’matus Zuhro; Andiwi Meifelina; Qurnia Indah Permata Sari
Sosiologis: Kajian Sosiologi Klasik, Modern dan Kontemporer Vol. 1 No. 04 (2023): Sosiologis
Publisher : Cendekiawan Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mendasarkan pada keadaan, bargaining position peternak sapi perah yang belum pada posisi penentu dalam pengambilan keputusan daalam kerjasama dengan koperasi bahkan tetap dikendalikan keputusannya oleh koperasi sebagi mitra kerja dalam hubungan kerja social produksi. Sehingga kesejahteraan peternak belum meningkat secara signifikan. Karena itu penelitian ini ingin menganalisis peran modalitas pengusaha agribisnis sapi perah dalam meningkatkan bargaining position dan kesejahteran. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk menggambarkan peran modalitas pengusaha agribisnis sapi perah dalam bargaining posision penetapan harga produk dan sarana prasaran produksi. 2) Menganalisis peran modal capital, modal sosial, modal budaya dan modal simbolik dalam bargaining position peternak dalam penentuan harga produk dan harga beli sarana prasarana. Penelitian ini menggunakan teori modalitas Bourdieu (2014), yang diartikan sebagai sebuah konsentrasi kekuatan spesifik. Modalitas terdiri dari : modal sosial, modal capital atau ekonomi, modal budaya dan modal simbolik. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode survei, dengan mengambil lokasi di Kecamatan Pujon. Sebagai populasi penelitian pengusaha sapi perah. Tingkat analisis individu dan rumah tangga (Singarimbun Masri,1987). Hasil uji regresi menunjukkan bahwa modal capital berhubungan positif signifikan dengan kemampuan bargaining position peternak dalam menetapkan harga produk dan harga beli sarana prasarana. Sebaliknya, modal sosial memiliki hubungan negatif, yang menandakan bahwa semakin tinggi modal sosial peternak, semakin menurun kemampuan bargaining positionnya terkait harga jual susu dan harga beli sarana prasarana produksi. Modal budaya peternak berpengaruh positif terhadap kemampuan bargaining position peternak terhadap lembaga koperasi. Modal simbolis juga berhubungan positif dengan kemampuan bargaining position peternak. Secara keseluruhan, modalitas peternak (modal kapital, modal sosial, modal simbolik, dan modal budaya) memengaruhi secara signifikan kemampuan peternak dalam menetapkan harga jual produk susu dan pembelian sarana prasarana produksi dalam kerja sama dengan KOPSAE dan Koperasi.
Dinamika Konflik Internal Pada Partai Persatuan Pembangunan Pasca Pemilu Tahun 2014 Qurnia Indah Permata Sari
Islamic Insights Journal Vol. 2 No. 2 (2020): Islamic Insights Journal
Publisher : Pusat Studi Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat, LPPM, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.iij.2020.002.02.04

Abstract

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan fusi dari keempat Partai Islam yang ikut serta pada Pemilu 1971  untuk menyederhanakan sistem kepartaian menjelang Pemilu 1977. Menjelang Pemilu tahun 2014 partai ini dilanda konflik internal yang berlarut-larut hingga kini.  Konflik internal yang seharusnya bisa diselesaikan oleh mekanisme internal partai gagal, hingga masuknya campur tangan pemerintah dengan terbitnya SK Menkumham dan pengangkatan Menteri Agama dari kubu PPP Romahurmuzy yaitu Lukman Hakim Syarifuddin. Studi kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis dinamika konflik Partai Persatuan Pembangunan,  campur tangan pemerintah dalam konflik internal PPP serta dampak konflik internal bagi DPW dan DPC di daerah.