Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANA TORAJA MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA SUKADE BUAH KUNRU GUNA MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA Sari, Harmita; Wahida, Altri; Salju, Salju
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4618

Abstract

ABSTRAKTujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan minat berwirausaha masyarakat tana toraja melalui pemberdayaan dengan kegiatan wirausaha. Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan pelatihan membuat keterampilan dalam membuat produk dari bahan buah kunru, yaitu sukade yang diawali dari pengenalan alat dan bahan dilanjutkan dengan pembuatan sukade buah kunru. Setelah kegiatan selesai dilakukan pendampingan termasuk evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan ini berdasarkan hasil uji hipotesis komparatif antara minat berwirausaha sebelum dan sesudah kegiatan dengan Paired Samples Test didapatkan nilai sig. (2- tailed) adalah 0.008 < 0.05 (α = 5%). Hal tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh kegiatan pemberdayaan dengan kegiatan wirausaha dalam meningkatkan minat wirausaha masyarakat tana toraja. Kata Kunci: masyarakat; sukade buah kunru; kegiatan usaha; minat wirausaha. ABSTRACTThe purpose of this activity is to increase the interest in entrepreneurship in the Tana Toraja community through empowerment with entrepreneurial activities. Entrepreneurship is the process of identifying, developing and bringing a vision into life. That vision can be innovative ideas, opportunities, better ways of doing things. The end result of this process is the creation of new ventures that are formed under conditions of risk or uncertainty. The method used in this activity is training to make skills in making products from kunru fruit, namely sukade which begins with the introduction of tools and materials followed by making kunru fruit sukade. After the activity is complete, assistance is carried out including activity evaluation. The results of this activity are based on the results of the comparative hypothesis test between the interest in entrepreneurship before and after the activity with the Paired Samples Test, the sig value is obtained. (2-tailed) was 0.008 <0.05 (α = 5%). This shows that there is an influence of empowerment activities with entrepreneurial activities in increasing the entrepreneurial interest of the Tana Toraja community. Keywords: society; kundur fruit sukade; business activities; entrepreneurial interest.
PENGOLAHAN SAGU MENJADI SINOLEDENGANVARIAN RASA DI MASYARAKAT TANA LUWU: SEBAGAI UPAYA PENAMBAHAN EKONOMI SELAMA PANDEMI COVID-19 Kusdarianto, Indra; Sari, Harmita
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4636

Abstract

ABSTRAKTepung sagu adalah tepung yang berasal dari teras batang pohon sagu. Tepung sagu biasa digunakan sebagai salah satu bahan baku kue atau penganan lainnya. Pembuatan kue, sagu biasanya digunakan sebagai bahan pengental karena tepung ini bersifat lengket. Tepung sagu kaya dengan karbohidrat (pati) namun sangat miskin gizi lainnya. Ini terjadi akibat kandungan tinggi pati di dalam teras batang maupun proses pemanenannya. Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia seperti Maluku, Papua yang tinggal di pesisir dan banyak dijumpai di daerah Sulawesi Selatan khususnya di kota Palopo, dan Kabupaten Luwu yang dikenal dengan nama Sagu. Sagu dimakan dalam bentuk papeda, semacam bubur, atau dalam bentuk-bentuk yang lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi kue berbagai rasa seperti sinole. Jika usaha ini ditekuni dengan baik, maka akan memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat Luwu dimasa pandemi Covid-19. Untuk itu, dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, semoga dengan adanya edukasi pengolahan sagu ini, mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sagu bisa diolah menjadi berbagai varian rasa sehingga hal ini menjadi referensi bagi masyarakat agar dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di daerahnya yaitu sagu menjadi nilai ekonomi. Kata Kunci: tepung sagu; sinole; penambahan ekonomi. ABSTRACTSago flour is flour that comes from the terrace of the sago palm tree. Sago flour is commonly used as a raw material for cakes or other snacks. In making cakes, sago is usually used as a thickening agent because this flour is sticky. Sago flour is rich in carbohydrates (starch) but very poor in other nutrients. This occurs due to the high starch content in the stem terraces and the harvesting process. Sago is a staple food for Indonesian people such as Maluku, Papua who live on the coast and can be found in South Sulawesi, especially in the city of Palopo, and Luwu Regency which is known as Sago. Sago is eaten in the form of papeda, a kind of pulp, or in other forms. Sago itself is sold as bulk flour or compressed and packed with banana leaves. In addition, at this time sago is also processed into cakes of various flavors such as sinole. If this business is weel pursued, it will contribute to income for the people of Luwu during the Covid-19 pandemic. For this reason, in contributing to the community, hopefully with this education on sago processing, it will be able to provide an understanding to the community that sago can be processed into various flavors so that this becomes a reference for the community so that they can take advantage of the existing natural resources in their area, namely sago. economic value. Keywords: sago flour; sinole; economic income.