Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BIMBINGAN DOA EFEKTIF TERHADAP KECEMASAN LANSIA DALAM MEMPERSIAPKAN KEMATIAN Hartin Suidah; Ninik Murtiyani; Iis Suwanti; Heti Aprilin
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v9i1.1371

Abstract

Latar Belakang: Lansia berhubungan dengan Aging Process sehingga akan terjadi perubahan pada tubuhnya. Keadaan tersebut juga tampak pada spiritualnya sehingga memungkinkan timbulnya perasaan sadar akan datangnya kematian. Perasaan tersebut akan menyebabkan lansia mengalami cemas. Terapi penanganan yang digunakan biasanya terapi farmakologi, relaksasi dan spiritual. Tetapi saat ini terapi spiritual sangat jarang digunakan. Metode : Peneletian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimen (One group pre and post test design). Populasi yang digunakan sebanyak 38 lansia dengan teknik sampling probability sampling teknik simple random sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 35. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner HARS dan menggunakan uji wilcoxson. Hasil : Hasil penelitian ini bimbingan doa efektif terhadap penurunan kecemasan dalam mempersiapkan kematian pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto didapatkan hasil p value adalah 0,000 α (0,05) yang bermakna bahwa Pemberian bimbingan doa efektif terhadap penurunan kecemasan dalam mempersiapkan kematian pada lansia. Saran : Untuk itu peneliti menyarankan agar perawat yang bertugas di tempat penelitian dapat melaksanakan bimbingan doa untuk menurunkan kecemasan. Kata kunci : Bimbingan Doa, Kecemasan Lansia
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MENTAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) Iis Suwanti; Hartin Suidah
Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2016): Jurnal Keperawatan, Volume IX, Nomor 2, Juli 2016
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.919 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pola asuh yang diterapkan kepada anak usia prasekolah (4-6 tahun) secara tidak langsung akan berdampak kepada perkembangan yang dialami anak. Kesalahan dalam pemilihan dan penerapan pola asuh pada anak dapat berakibat kepada kondisi mental emosional pada anak. Orangtua dan pola asuh memiliki peran yang besar dalam menanamkan dasar kepribadian yang ikut menentukan corak dan gambaran kepribadian seseorang setelah dewasa kelak. Cara dan pola tersebut tentu akan berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya. Dalam kegiatan memberikan pengasuhan ini, orangtua akan memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Dampak pemberian pola asuh berbeda-beda sesuai pola asuh yang diterapkan. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan rancang bangun menggunakan pendekatan cross sectional. Pengolahan data dilakukan dengan tahap editing, coding, scoring dan tabulating. Uji analisa yang digunakan adalah korelasi rank spearman rho. Hasil : Dari hasil uji korelasi rank spearman dengan tingkat signifikasi α = 0,05 didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,000 dan korelasi sebesar 0,586. Karena nilai signifikasi yang didapatkan < (α = 0,05) maka hipotesis penelitian diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dengan mental emosional pada anak usia prasekolah (4-6 tahun) dengan kekuatan korelasi dalam kategori korelasi kuat (0,50 – 0,75). Pola asuh yang baik adalah pola asuh demokratis, Penetapan pola asuh demokratis dicirikan pada kondisi dimana orang tua senantiasa mengontrol perilaku anak, namun kontrol tersebut dilakukan dengan fleksibel atau tidak kaku. Menurut Gustian dalam Andayani (2010), anak yang terbiasa dengan pola asuh orang tua yang demokratis akan membawa dampak yang menguntungkan, diantaranya anak memiliki kepribadian yang ceria, mempunyai kontrol diri dan rasa percaya diri yang baik, anak bisa mengatasi stress, punya keinginan untuk berprestasi dan bisa berkomunikasi baik dengan teman-teman dan orang dewasa. Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anak-anak, karena dari merekalah anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya, serta menjadi dasar bagi perkembangan dan kehidupan anak dikemudian hari. Bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga, sehingga keluarga merupakan awal dari pengasahan mental emosional anak. Kesimpulan : Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi positif dalam perkembangan ilmu pengetahuan diantaranya sebagai : (1) bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan di bidang kesehatan dan acuan dalam promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif dalam peningkatan derajat kesehatan, serta (2) dapat dijadikan pedoman dalam penerapan pola asuh pada anak usia prasekolah (4-6 tahun)
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B Khoiro Fatim; Iis Suwanti
Jurnal Keperawatan Vol. 10 No. 1 (2017): Jurnal Keperawatan, Volume X, Nomor 1, Januari 2017
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.179 KB)

Abstract

Menggosok gigi merupakan perilaku sehat yang masih kurang diterapkan pada anak. Ketidaktahuan cara menggosok gigi yang baik dan benar, frekuensi menggosok gigi yang tidak benar itu awal terjadinya kerusakan gigi. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggosok gigi terhadap kemampuan menggosok gigi yang baik dan benar. Desain penelitian menggunakan Quasy Experimental bentuk Pre-Post Test Control Group Design. Metode sampling menggunakan Total Sampling. Sampel yang diambil anak TK B sebanyak 22 responden, 11 kelompok perlakuan dan 11 kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan demonstrasi mengenai prosedur menggosok gigi. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Ada pengaruh kemampuan menggosok gigi, pada kelompok perlakuan diperoleh uji Wilcoxon p value 0,002 < α = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh kemampuan menggosok gigi sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggosok gigi pada kelompok perlakuan. Kelompok kontrol diperoleh uji Wilcoxon p value 1,000 < α = 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada pengaruh kemampuan menggosok gigi sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggosok gigi pada kelompok kontrol. Dari uji perbandingan diperoleh Mann Whitney p value : 0,000 < α = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh kemampuan menggosok gigi setelah dilakukan pendidikan kesehatan menggosok gigi pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pendidikan kesehatan tentang menggosok gigi dapat membantu anak untuk melakukan gosok gigi dengan baik dan benar, peran orang tua dan pendidik sangat dibutuhkan dalam memberikan penjelasan dan contoh kepada anak tentang menggosok gigi
STUDI KORELASI PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG PENULARAN HEPATITIS DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN Iis Suwanti; Heti Aprilin
Jurnal Keperawatan Vol. 10 No. 2 (2017): Jurnal Keperawatan, Volume X, Nomor 2, Juli 2017
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.134 KB)

Abstract

Keluarga pasien masih belum memahami dengan baik tentang penerapan cuci tangan dengan baik dan benar sehingga diperlukan penerapan cuci tangan cuci tangan yang baik dan benar dari petugas kesehatan tentang prosedur cuci tangan yang akan dilakukan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga pasien tentang penularan sirosis hepatis dengan perilaku cuci tangan di Ruang Interna Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Desain penelitian ini analitik korelasional pendekatan crosssectional. Variabel penelitian yaitu pengetahuan keluarga pasien tentang penularan hepatitis sebagai variabel independen dan perilaku cuci tangan sebagai variabel dependen. Populasi penelitian yaitu keluarga yang menunggu pasien dengan sirosis hepatis di Ruang Interna Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling yaitu keluarga yang menunggu pasien dengan sirosis hepatis di Ruang Interna Rumah Sakit Bhayangkara H.S Samsoeri Mertoyoso Surabaya. Data dikumpulkan dengan kuisioner dan di uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan keluarga pasien tentang penularan sirosis hepatis cukup sebanyak 9 responden (60%) dan sebagian besar dan sebagian besar perilaku cuci tangan responden positif sebanyak 11 orang (73,3%). Hasil uji Spearman Rho diperoleh dengan nilai signifikan 0,019 <0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima maka ada hubungan pengetahuan keluarga pasien tentang penularan hepatitis dengan perilaku cuci tangan di Ruang Interna Rumah Sakit Bhayangkara H.S Samsoeri Mertoyoso Surabaya. Dengan nilai r yang di peroleh yaitu 0,598 dimana terdapat suatu hubungan yang cukup. Dengan pengetahuan yang cukup baik responden lebih mengetahui bagaimana melakukan cuci tangan yang tepat sesuai dengan standart agar responden dapat melakukan cuci tangan dengan baik
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG COVID-19 ; VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER PENELITIAN Iis Suwanti; Aris Hartono; Ns Darsini
Jurnal Keperawatan Vol. 14 No. 2 (2021): Jurnal Keperawatan, Volume XIV, Nomor 2, Juli 2021
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.873 KB)

Abstract

Pandemi covid-19 yang terjadi saat ini sudah menimbulkan banyak perubahan pada kehidupan masyarakat serta berbagai sistem pelayanan yang ada. Termasuk dalam hal ini adalah pemberlakuan berbagai kebijakan yang dimaksudkan untuk mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran covid-19. Salah satu faktor yang mempengaruhi berbagai kebijakan penanganan covid-19 adalah persepsi yang dimiliki oleh masyarakat. Mengetahui persepsi yang dimiliki masyarakat terkait covid-19 akan memudahkan penentu kebijakan untuk mengambil langkah yang tepat. Untuk itu dibutuhkan adanya suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran mengenai persepsi masyarakat tentang covid-19. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pemilihan sampel penelitian ditentukan menggunakan simple random sampling. Analisa data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Uji validitas kuesioner penelitian persepsi tentang covid-19 dilihat berdasarkan nilai R hitung yang didapatkan dan selanjutnya dibandingkan dengan R tabel. Jika nilai R hitung > R tabel maka butir kuesioner penelitian dinyatakan valid. Selanjutnya kuesioner penelitian dilakukan uji reliabilitas guna mengetahui apakah kuesioner penelitian yang telah disusun dapat dikatakan reliabel atau tidak sebagai instrumen penelitian. Uji reliabilitas pada kuesioner penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis alpha cronbach dimana instrumen penelitian dinyatakan reliabel atau konsisten dalam mengukur jika nilai alpha cronbach yang didapatkan lebih dari 0,60. Dari hasil pengujian validitas instrumen penelitian didapatkan seluruh butir pernyataan penelitian persepsi tentang covid-19 dinyatakan valid dengan nilai R hitung > R tabel (0,361). Dari hasil uji reliabilitas instrumen penelitian persepsi tentang covid-19 didapatkan nilai cronbach alpha sebesar 0,990 dimana reliabilitas instrumen persepsi tentang covid ini dikategorikan menjadi reliabilitas sangat baik
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HEMODIALISIS SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Andini Fitria Dewi; Iis Suwanti; Linda Presti Fibriana
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022): Volume 1, Nomor 1, Juni 2022
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v1i1.184

Abstract

Penurunan kualitas hidup pada pasien hemodialisis membutuhkan adanya perhatian terutama dari keluarga dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup yang dimiliki oleh pasien hemodialisis itu sendiri. Dukungan keluarga pasien berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional akan memberikan support kepada pasien hemodialisis untuk mampu menerima kondisi sakit yang mereka miliki, meningkatkan kepatuhan untuk melakukan hemodialisis, meningkatkan kepatuhan dalam pembatasan aktivitas fisik maupun pola konsumsi makanan dan minuman serta mampu melakukan segala aktivitas yang berdampak positif bagi diri pasien hemodialisis itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien hemodialisis selama masa pandemi covid-19 di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Gatoel Kota Mojokerto. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien hemodialisis di ruang hemodialisa Rumah Sakit Gatoel Kota Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunakan metode Non Probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel independent dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga dan variabel dependent dalam penelitian ini adalah kualitas hidup. Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Uji korelasi yang digunakan adalah uji chi square. Dari hasil uji korelasi chi square dengan signifikasi 0,05 didapatkan nilai pearson chi square sebesar 0,00 < p (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien hemodialisis selama masa pandemi covid-19 di ruang hemodialisa Rumah Sakit Gatoel Kota Mojokerto