Idris Kusuma
Universitas Nasional

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perancangan Sistem Kendali Cascade pada Deaerator Berbasis Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Kusuma, idris -
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 2 (2015): Volume 18, Edisi 2, JUni 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

Abstrak.  Pada penelitian ini dilakukan perancangan pengendali cascade dengan kombinasi ANFIS – ANFIS untuk diimplementasikan pada pengendalian proses. Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah deaerator pada pengindentifikasian dan Pressure-rig 38-714 pada pengujian respon yang keduanya mendukung konfigurasi cascade. Pada pengindentifikasian menggunakan Adaptif Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS), variabel yang dikendalikan pada siklus utama adalah level pada Dearator sedangkan pada siklus sekundernya adalah laju aliran. Pada pengujian respon, variabel yang dikendalikan pada siklus utama adalah tekanan, sedangkan pada siklus sekunder adalah laju aliran. Metode yang diajukan adalah dengan mengganti kombinasi pengendali pada arsitektur cascade dengan menggunakan ANFIS – ANFIS untuk meningkatkan performa pengendalian. Perbandingan dilakukan pada kombinasi PID – PID, ANFIS – PID, dan ANFIS – ANFIS. ANFIS – ANFIS menghasilkan pengendalian lebih baik dengan maksimum overshoot, rise time, dan settling time berturut – turut adalah tidak ada overshoot, 7 s, dan 10 s. sedangkan pada PID – PID dan ANFIS – PID berturut – turut, 22% dan 4 %, 6.05 s, 35.5 s dan 10 s. Kata kunci: Cascade, ANFIS, Deaerator, Overshoot, Risetime, Settling time.
Rancang Bangun Webcam sebagai Kendali Komposisi Cairan Warna dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Fahruroji, Fahruroji; Repi, V. Vekky Ronald; Kusuma, Idris
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 1 (2015): Volume 18, Edisi 1, Juni 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

ABSTRAK. Pada penelitian ini akan dilakukan pengidentifikasian citra warna sebagai akses pengendalian komposisi cairan warna, yang mana sistemnya meliputi pendeteksian citra uji, operasi geometri pengolahan citra (pemotongan dan penskalaan citra), perbaikan citra, proses identifikasi citra warna metode jaringan syaraf tiruan backpropagation dan eksekusi menggunakan relay sebagai fungsi kendali komposisi cairan warna atas dasar aktivasi pada pin- pin yang ada mikrokontroller. Dari hasil percobaan di peroleh hasil identifikasi dengan persentasi nilai means square error dibawah 5% menggunakan citra warna yang identik dengan database. Persentasi ini di dapat berdasarkan perbandingan nilai rata- rata citra hasil kerja sistem secara keseluruhan terhadap nilai rata- rata database, yang berdasarkan citra uji yang sesuai dengan target yang ditentukan, sehingga dari hasil ini digunakan sebagai fungsi aktivasi pada mikrokontroller untuk melakukan perintah eksukusi pada relay di mana hasil nilai RGB citra uji dianggap identik terhadap citra database dengan nilai sama dengan atau mendekasi nilai target. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa sistem identifikasi ini berhasil karena hanya pada citra warna uji yang identik dengan database yang berhasil teridentifikasi oleh sistem sehingga bisa bisa berjalan menghasilkan produk warna yang sesui dengan citra uji.Kata kunci: Identifikasi citra warna, kendali komposisi cairan warna, pendeteksian citra warna, pengolahan citra, perbaikan citra, jarinngan syaraf.
Simulasi Channel Coding Pada Sistem DVB-C (Digital Video Broadcasting-Cable) dengan Kode Reed Solomon Rullyanto, Rullyanto; Kusuma, Idris
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 2 (2015): Volume 18, Edisi 2, Desember 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

ABSTRAK. Digital Video Broadcasting (DVB) adalah salah satu sistem yang digunakan untuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-user.  Dengan teknologi digital, DVB dapat memanfaatkan penggunaan bandwidth secara lebih efisien. Salah satunya adalah DVB-C (Digital Video Broadcasting-cable). Dalam simulasi ini membandingkan performa antara sistem DVB-C (Digital Video Broadcasting-Cable) tanpa Reed Solomon dengan DVB-C (Digital Video Broadcasting-Cable) yang menggunakan metode Reed Solomon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Reed Solomon mampu memperbaiki kinerja sistem.  Keywords: DVB-V, OFDM, Coding, Metode Reed Solomon.
Perancangan Sistem Kendali Cascade pada Deaerator Berbasis Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Kusuma, Idris; Chairi, Rayjansof; Hidayanti, Fitria
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 2 (2015): Volume 18, Edisi 2, Desember 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

Abstrak.  Pada penelitian ini dilakukan perancangan pengendali cascade dengan kombinasi ANFIS – ANFIS untuk diimplementasikan pada pengendalian proses. Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah deaerator pada pengindentifikasian dan Pressure-rig 38-714 pada pengujian respon yang keduanya mendukung konfigurasi cascade. Pada pengindentifikasian menggunakan Adaptif Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS), variabel yang dikendalikan pada siklus utama adalah level pada Dearator sedangkan pada siklus sekundernya adalah laju aliran. Pada pengujian respon, variabel yang dikendalikan pada siklus utama adalah tekanan, sedangkan pada siklus sekunder adalah laju aliran. Metode yang diajukan adalah dengan mengganti kombinasi pengendali pada arsitektur cascade dengan menggunakan ANFIS – ANFIS untuk meningkatkan performa pengendalian. Perbandingan dilakukan pada kombinasi PID – PID, ANFIS – PID, dan ANFIS – ANFIS. ANFIS – ANFIS menghasilkan pengendalian lebih baik dengan maksimum overshoot, rise time, dan settling time berturut – turut adalah tidak ada overshoot, 7 s, dan 10 s. sedangkan pada PID – PID dan ANFIS – PID berturut – turut, 22% dan 4 %, 6.05 s, 35.5 s dan 10 s. Kata kunci: Cascade, ANFIS, Deaerator, Overshoot, Risetime, Settling time.
Simulasi Channel Coding Pada Sistem DVB-C (Digital Video Broadcasting-Cable) dengan Kode Reed Solomon Ruliyanto Ruliyanto; Idris Kusuma
Jurnal Ilmiah Giga Vol 19, No 2 (2016): Volume 19 Edisi 2 Tahun 2016
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.141 KB) | DOI: 10.47313/jig.v19i2.564

Abstract

Digital Video Broadcasting (DVB) adalah salah satu sistem yang digunakanuntuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-user. Dengan teknologi digital,DVB dapat memanfaatkan penggunaan bandwidth secara lebih efisien. Salah satunyaadalah DVB-C (Digital Video Broadcasting-cable). Dalam simulasi ini membandingkanperforma antara sistem DVB-C (Digital Video Broadcasting-Cable) tanpa Reed Solomondengan DVB-C (Digital Video Broadcasting-Cable) yang menggunakan metode ReedSolomon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Reed Solomon mampu memperbaikikinerja sistem.
Perancangan Sistem Kendali Cascade pada Deaerator Berbasis Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Rayjansof Chairi; Fitria Hidayanti; Idris Kusuma
Jurnal Ilmiah Giga Vol 20, No 1 (2017): Volume 20 Edisi 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.246 KB) | DOI: 10.47313/jig.v20i1.548

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan perancangan pengendali cascade dengan kombinasiANFIS – ANFIS untuk diimplementasikan pada pengendalian proses. Objek yangdigunakan pada penelitian ini adalah deaerator pada pengindentifikasian dan Pressure-rig38-714 pada pengujian respon yang keduanya mendukung konfigurasi cascade. Padapengindentifikasian menggunakan Adaptif Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS), variabelyang dikendalikan pada siklus utama adalah level pada Dearator sedangkan pada siklussekundernya adalah laju aliran. Pada pengujian respon, variabel yang dikendalikan padasiklus utama adalah tekanan, sedangkan pada siklus sekunder adalah laju aliran. Metodeyang diajukan adalah dengan mengganti kombinasi pengendali pada arsitektur cascadedengan menggunakan ANFIS – ANFIS untuk meningkatkan performa pengendalian.Perbandingan dilakukan pada kombinasi PID – PID, ANFIS – PID, dan ANFIS – ANFIS.ANFIS – ANFIS menghasilkan pengendalian lebih baik dengan maksimum overshoot, risetime, dan settling time berturut – turut adalah tidak ada overshoot, 7 s, dan 10 s. sedangkanpada PID – PID dan ANFIS – PID berturut – turut, 22% dan 4 %, 6.05 s, 35.5 s dan 10 s.
Rancang Bangun Webcam sebagai Kendali Komposisi Cairan Warna dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Fachruroji Fachruroji; V Vekky R. Repi; Idris Kusuma
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 1 (2015): Volume 18 Edisi 1 Tahun 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.362 KB) | DOI: 10.47313/jig.v18i1.571

Abstract

Pada penelitian ini akan dilakukan pengidentifikasian citra warna sebagaiakses pengendalian komposisi cairan warna, yang mana sistemnya meliputi pendeteksiancitra uji, operasi geometri pengolahan citra (pemotongan dan penskalaan citra), perbaikancitra, proses identifikasi citra warna metode jaringan syaraf tiruan backpropagation daneksekusi menggunakan relay sebagai fungsi kendali komposisi cairan warna atas dasaraktivasi pada pin- pin yang ada mikrokontroller. Dari hasil percobaan di peroleh hasilidentifikasi dengan persentasi nilai means square error dibawah 5% menggunakan citrawarna yang identik dengan database. Persentasi ini di dapat berdasarkan perbandingan nilairata- rata citra hasil kerja sistem secara keseluruhan terhadap nilai rata- rata database, yangberdasarkan citra uji yang sesuai dengan target yang ditentukan, sehingga dari hasil inidigunakan sebagai fungsi aktivasi pada mikrokontroller untuk melakukan perintah eksukusipada relay di mana hasil nilai RGB citra uji dianggap identik terhadap citra databasedengan nilai sama dengan atau mendekasi nilai target. Dari hasil penelitian ini disimpulkanbahwa sistem identifikasi ini berhasil karena hanya pada citra warna uji yang identikdengan database yang berhasil teridentifikasi oleh sistem sehingga bisa bisa berjalanmenghasilkan produk warna yang sesui dengan citra uji.
Aplikasi Image Enhancement untuk Peningkatan Kualitas Citra Ultrasonografi Ginjal Ni Larasati Kartika Sari; Inti Ermina Br Barus; Budi Santoso; Dewi Muliyati; Purwantiningsih Purwantiningsih; Idris Kusuma
Jurnal Ilmiah Giga Vol 25, No 1 (2022): Volume 25 Edisi 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jig.v25i1.1627

Abstract

Abstract. Combination of four filters namely gaussian filter, median filter, wiener filter, average filter were tested using two contrast enhancement techniques, intensity adjustment and histogram equalization, were tested to improve the quality of kidney ultrasound images. The research was conducted using 40 images, consist of 9 normal images, 17 hydronerfosis images, and 14 kidney stones images. The measured image quality were PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) and MSE (Mean Square Error). The higher the PSNR and the lower the MSE, the better the image quality. Visual evaluation through questionnaires to clinicians has also been carried out to assess the visualization of the kidney and its abnormalities. The results of PSNR and MSE calculations showed that every image processings methods combinations produce different results in each image categories. However, whether in normal, hydronefrosis, or kindey stone categories, the combination of filters with image adjustment method gave the highest PSNR and lowest MSE. Meanwhile, the results of the visual evaluation from the clinicians showed that the best image enhancement technique in improving the visualization of abnormalities in kidney ultrasound images (Hydronephrosis and kidney stones) was the combination of a wiener filter with intensity adjustment, in accordance with the results of the PSNR measurement.Abstrak.  Telah diuji kombinasi empat metode filter yaitu gaussian filter, median filter, wiener filter dan average filter dengan peningkatan kontras, intensity adjustment dan histogram equalization untuk meningkatkan kualitas citra ultrasonografi ginjal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 40 citra, dengan rincian 9 citra normal, 17 citra Hydronerfosis, dan 14 citra batu ginjal. Kualitas citra yang diukur adalah PSNR dan MSE. Evaluasi visual melalui kuesioner terhadap klinisi juga telah dilakukan. Untuk citra normal, nilai PSNR tertinggi, yaitu 14.21 dan MSE  terendah, yaitu 2.62 diperoleh pada kombinasi median filter dengan intensity adjustment. Untuk citra hydronefrosis, PSNR tertinggi diperoleh pada kombinasi wiener filter dengan intensity adjustment, yaitu 4.42 dan nilai MSE terendah diperoleh pada kombinasi average filter dengan intensity adjustment, yaitu 3.37. Pada citra batu ginjal, nilai PSNR tertinggi diperoleh pada kombinasi wiener filter dengan intensity adjustment, yaitu 15.48, serta nilai MSE terendah merupakan kombinasi gaussian filter dengan intensity adjustment, yaitu 3.23. Sementara itu, hasil evaluasi visual dari dokter klinisi menunjukkan bahwa teknik image enhancement yang paling baik dalam meningkatkan visualisasi abnormalitas pada citra USG ginjal hydronefrosis dan batu ginjal adalah merupakan kombinasi wiener filter dengan  intensity adjustment, sesuai dengan hasil pengukuran PSNR.
Load Flow Analysis Capacitor Bank dengan Metode Konpensasi Individual dan Konpensasi Global Ruliyanta Ruliyanta; R.A. Suwodjo Kusumoputro; Idris Kusuma; Adhyarta Keraf
Jurnal Ilmiah Giga Vol 25, No 1 (2022): Volume 25 Edisi 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jig.v25i1.1591

Abstract

Abstract. Large buildings use lots of electrical equipment. The equipment includes air conditioning systems, building transportation, pumps, and others. One of the problems often encountered is the emergence of a decrease in power factor due to inductive loads. These induction machines cause this inductive load. One way to overcome this problem, Capacitor Bank is needed. The building that we observed is a building that has been operating for more than 20 years and has undergone a Single Line Diagram (SLD) change, where the capacitor bank does not work properly so the power factor is close to 0.85. This study rearranges the SLD according to the latest electrical loads in the building. The new SLD results are simulated using the Load Flow Analysis method with ETAP software, to achieve a quality factor of 0.99. In the Individual Compensation Method, it produces a savings of 13.9 kW, and this will result in a return on investment in the 40th month, and in the 2nd method, we use the Global Compensation Method which results in an improvement of 9.7 kW and a return on investment in the 57th month. Abstrak. Pada gedung-gedung besar menggunakan peralatan listrik. Peralatan tersebut seperti sistem tata udara, transportasi gedung, pompa dan lain-lain. Salah satu permasalahan yang sering dijumpai adalah timbulnya penurunan faktor daya akibat beban induktif. Beban induktif ini disebabkan oleh mesin-mesin induksi. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menambahkan Capacitor Bank. Gedung yang kami teliti adalah gedung yang sudah beroperasi lebih dari 20 tahun dan sudah mengalami perubahan Single Line Diagram (SLD), selain itu capasitor bank tidak bekerja dengan baik sehingga faktor daya mendekati 0.85. Penelitian ini menyusun ulang SLD sesuai dengan beban listrik terbaru dalam gedung. Hasil SLD yang baru kami simulasikan dengan metode Load Flow Analysis dengan perangkat lunak ETAP, untuk mencapai faktor kualitas sebesar 0,99. Pada Individual Compensation Method menghasilkan penghematan sebesar 13.9 kW dan ini akan menghasilkan return of investment pada bulan ke-40 dan pada metode ke-2 kami pakai Global Compencsation Method yang menghasilkan perbaikan 9.7 kW dan return of investment di bulan ke-57.
Evaluasi Kualitas Citra Mamografi Metode Automatic Exposure Control (AEC) Menggunakan Normalized Anisotropic Quality Index (NAQI) Ririn Septya Anggraini; Ni Larasati Kartika Sari; Idris Kusuma; Febria Anita
Jurnal Ilmiah Giga Vol 25, No 2 (2022): Volume 25 Edisi 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jig.v25i2.1651

Abstract

Mammography image is expected to have high image resolution quality so that the image is able to show microcalcifications as a sign of a malignant breast tumor with a size ranging from 0.1 mm. Automatic Exposure Control (AEC) is an image acquisition mode in mammography that is designed to strike a balance between patient dose and image quality by accommodating differences in breast size. This study aims to obtain the results of measuring mammographic image quality using Normalized Anisotropic Quality Index (NAQI), assessing the performance of AEC against variations in Compressed Breast Thicknes (CBT), density and Average Glandular Dose (AGD). This study using 20 mammographic images in AEC mode, Cranio Caudal (CC) projections. The data in the forms of CBT, breast density and AGD were also taken. In this study, the CBT range was 45-81 mm, the density range was 14-18%, the AGD range was 1.25-2.26 mGy with the patient's age ranged from 39-67 years and the compression pressure ranged from 20.0169-157.9111 N. Then the images are grouped based on CBT, density and AGD, to get the NAQI values. The results of NAQI values are e ues sults o(0.111-2). The highest NAQI value obtained on CBT images of 61 mm, density 14.64% and AGD 1.41 mGy.