Puja Maya Sari
Universitas Dharmas Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF Puja Maya Sari; Novia Dwijayanti; Siti Ainawati Mumtazah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.14730

Abstract

Nyeri bersalin terjadi karena kontraksi otot polos pada uterus yang menyebabkan hipoksia dimana kondisi kadar oksigen di dalam tubuh menurun, penekanan dan peregangan servik saat penipisan dan pembukaan servik, serta adanya peregangan lapisan peritoneum yang meliputi uterus. Terdapat 288 ibu bersalin, 41% diantarnya mengalami nyeri berat. Metode yang diterapkan oleh bidan dalam pelayanan kebidanan yaitu salah satunya kompres hangat. Kompres hangat adalah suatu metode non-farmakologi untuk menekan rasa nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian preeksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest posttest. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sebanyak 30 ibu bersalin. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar SOP (Standar Operasional Prosedur). Analisis data menggunakan uji wilcoxon signed ranks. Sebelum dilakukan kompres hangat sebanyak 16 responden (53,3%) mengalami nyeri berat. Sesudah dilakukan kompres hangat 15 orang (50,0%)  mengalami nyeri sedang. Hasil analisis data mengguakan uji wilcoxon yaitu p value 0,001, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pemberian kompres hangat  terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk merapkan kompres hangat  kepada ibu bersalin sehingga dapat dijadikan metode pengurangan rasa nyeri yang efektif khususnya pada ibu bersalin. Nyeri bersalin terjadi karena kontraksi otot polos pada uterus yang menyebabkan hipoksia dimana kondisi kadar oksigen di dalam tubuh menurun, penekanan dan peregangan servik saat penipisan dan pembukaan servik, serta adanya peregangan lapisan peritoneum yang meliputi uterus. Terdapat 288 ibu bersalin, 41% diantarnya mengalami nyeri berat. Metode yang diterapkan oleh bidan dalam pelayanan kebidanan yaitu salah satunya kompres hangat. Kompres hangat adalah suatu metode non-farmakologi untuk menekan rasa nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian preeksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest posttest. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sebanyak 30 ibu bersalin. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar SOP (Standar Operasional Prosedur). Analisis data menggunakan uji wilcoxon signed ranks. Sebelum dilakukan kompres hangat sebanyak 16 responden (53,3%) mengalami nyeri berat. Sesudah dilakukan kompres hangat 15 orang (50,0%)  mengalami nyeri sedang. Hasil analisis data mengguakan uji wilcoxon yaitu p value 0,001, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pemberian kompres hangat  terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk merapkan kompres hangat  kepada ibu bersalin sehingga dapat dijadikan metode pengurangan rasa nyeri yang efektif khususnya pada ibu bersalin.
HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK TK ABA NOTOYUDAN YOGYAKARTA Siti Ainawati Mumtazah; Puja Maya Sari; Novia Dwi Jayanti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14906

Abstract

Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari kelompok. Di dalam perkembangan sosial anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial dimana anak berada. Anak yang tidak bisa menempatkan dirinya di lingkungan sosial akan merasa terisolasi dan enggan untuk membaur dalam lingkungan sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan frekuensi penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial anak di TK ABA Notoyudan Yogyakarta. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Teknik sampling menggunakan total sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengolahan data menggunakan uji statistik Chi Square. Responden adalah orangtua dari siswa-siswi di TK ABA Notoyudan berjumlah 81 responden. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi penggunaan gadget dengan kategori sering sebanyak 58 orang anak (75,9%) dan perkembangan sosial anak dengan kategori kurang sebanyak 52 siswi (64,2%). Hasil analisis bivariat diperoleh nilai p value 0,001 < 0,05. Ada hubungan antara frekuensi penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial anak di TK ABA Notoyudan Yogyakarta. Saran bagi TK ABA Notoyudan Yogyakarta diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak puskesmas untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada orangtua siswa tentang dampak penggunaan gadget terhadap anak dan pembatasan frekuensi dan durasi penggunaan gadget oleh anak.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI RB AMANDA GAMPING SLEMAN Novia Dwijayanti; Siti Ainawati Mumtazah; Puja Maya Sari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14935

Abstract

Faktor penyebab  terjadinya  infeksi  nifas diantaranya  daya  tahan  tubuh  yang kurang,  perawatan  nifas  yang  kurang baik,  kurang  gizi/mal  nutrisi, hygiene yang  kurang  baik,  serta kelelahan. Infeksi jalan lahir dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat termasuk kebersihan diri dan lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pada ibu nifas mengenai perawatan luka perineum. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menggambarkan suatu hasil penelitian tersebut. Metode penelitian ini  menggunakan analisis univariat, alat yang digunakan menggunakan kuesioner data primer. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 ibu nifas yang kontrol yang mengalami luka perineum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas sebesar (97.5%) termasuk dalam kategori baik, tingkat pengetahuan ibu nifas sebesar (2.5%) termasuk dalam kategori cukup. Hasil penelitian karakteristik ibu nifas untuk usia yaitu (80%) usia tidak beresiko, karakteristik pendidikan yaitu (62.5%) SMA, karakteristik pekerjaan (50%) IRT, karakteristik paritas (67.5%) primipara. Kesimpulan tingkat pengetahuan pada ibu nifas tentang perawatan luka sebanyak (97.5%) kategori baik, tingkat pengetahuan ibu nifas sebanyak (2.5%) kategori cukup. Saran memberikan edukasi kepada pasien tentang perawatan luka jahitan seperti mengganti pembalut sehari 3-4 kali/hari, mengeringkan daerah genetalia, rendam air dingin untuk menghilangkan rasa nyeri, tanda bahaya masa nifas seperti luka berbau dan merah, dan kebutuhan masa nifas seperti istirahat, nutrisi ibu untuk memperbanyak makan makanan mengandung protein.